Jangan Berhenti Belajar






Osama  di masjid Gedhe Kauman Yogyakarta


Jika Kalian tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kalian harus sanggup menahan perihnya kebodohan seumur hidup (Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah)


Selama setahun kemarin putra sulung kami tidak mengikuti pendidikan formal. Jadi setahun kemarin bisa dibilang Osama murni unschooling. Kami tidak mengambil pelajaran sekolah pada umumnya. Meskipun sempat dua bulan terakhir mendaftar di Sanggar Kegiatan Belajar Bantul tetapi kamimemutuskan nanti pas tahun ajaran baru saja Osama memulai lagi pelajaran setara SMP-nya. Beberapa kali saya membaca di temlen tentang perlu tidaknya sekolah. Dan banyak yang bertanya via inbox pada saya tentang tanggapan saya. Mungkin karena mereka tahu kami pelaku pembelajar mandiri jadi mereka semacam ingin tahu jawaban kami. Dan saya tetap kekeuh untuk tidak menjawab. Bahwa pertanyaan semacam itu sampai hari kiamat akan terus ada. Saya tidak pernah tertarik untuk membahas pilihan orang lain apalagi itu hanya urusan dunia. Ga bakalan tertarik. Hahahahaha




Sebagai muslim hanya satu yang saya pegang untuk urusan belajar ini. Yakni hadist Rasulullah SAW bahwa “ Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim” dan itu hadist shahih. Artinya sebagai seorang muslim kita tahu bahwa hadist shahih dijadikan sebagai pedoman hidup seorang muslim. Banyak orang beranggapan yang dimaksud dengan amalan sunnah itu adalah dilaksanakan mendapat pahala ditinggalkan tidak apa. Banyak muslim yang pemahaman mereka tentang kata ‘sunnah’ hanya berhenti pada terminilogi itu saja. Padahal ada banyak hadist Nabi atau sunnah Nabi yang bersifat wajib. Monggo cari sendiri apa aja itu saat ini banyak sekali majlis ilmu yang bisa didatangi. Kalau dulu mendatangi majlis ilmu harus berkilo-kilo meter sekarang majlis ilmu itu yang mendatangi kita. Hadir di masjid-masjid dekat rumah kita. 



Berangkat dari hadist itu saya dan suami mewajibkan anak-anak untuk menuntut ilmu. Ada sebuah perkataan Imam Syafi’i yang sangat saya sukai berkaitan dengan menuntut ilmu itu adalah “ Barang siapa yang tidak sanggup berlelah-lelah dalam belajar maka ia harus sanggup menahan lelahnya kebodohan seumur hidup”. Dan ilmu yang beliau maksud adalah ilmu syar’i atau ilmu agama. Subhanallah betapa lelahnya menanggung kebodohan terhadap agama sendiri. Betapa lelahnya menanggung kebodohan karena tidak tahu tata cara wudhu yang benar. Seumur hidup salatnya tidak sah hanya karena wudhunya salah. Berdiri, ruku, sujud-nya tak dianggap hanya urusan yang sepertinya sepele, urusan wudhu saja. Apatah lagi urusan yang lebih besar. Urusan sesederhana membersihkan sisa Buang Air Kecil (BAK) saja yang jika tidak bersih membatalkan amalan salatnya.

Dari situlah tahun kedua SMP ini Osama memperbaiki lagi ilmu yang dulu mungkin hanya sekedar mendengar dan menjalankan karena terbiasa. Bukan karena paham. Jadi ketika tahun ajaran baru orang memulai sekolah Osama memulai belajar membaca Qur’an lagi dari awal. Karena anak kedua kami masuk pondok tahfidz jadi Osama belajar bersama adik perempuannya. Setiap Ahad sehabis subuh saat langit masih setengah gelap berangkatlah ia menuju majlis ilmu utnuk belajar membaca Qur’an. Di lain hari ia berangkat lagi tiga kali dalam seminggu setiap ba’da subuh untuk belajar Qur’an secara sorogan. Pengajarnya para kyai sepuh. Yang rambutnya sudah pada memutih. Saya tahu tentang anjuran untuk melihat minat dan bakat anak. Tetapi untuk urusan membaca Qur'an ini saya tidak pakai toleransi. Dia anak laki-laki yang kelak akan menjadi imam kalau bacaan Qur'annya salah masak ya dia harus menjadi imam silent seumur hidup saat menjadi imam salat keluarganya kelak. Kan musibah itu namanya. 

Dan tahun ini ia juga akan memulai belajar secara resmi di SKB Bantul. Untuk persiapan mengikuti ujian kejar paket B. Kalau ditanya apa harapan saya untuk anak-anak. Jadilah orang shalih yang bermanfaat. Harta bisa dicari, ijazah bisa dibeli tetapi keimanan tidak. Apalah artinya berilmu setinggi langit tetapi tidak ada sedikitpun rasa takut kepada Allah sang Penguasa Jagad Raya.

Sebagai keluarga pelaku sekolah mandiri saya hanya ingin bilang pada semua anak-anak Indonesia jangan pernah berhenti belajar. Jika kalian berhenti belajar sesungguhnya kalian sudah mati meskipun jasadmu masih dibumi. Ada banyak kesempatan untuk belajar.


3 komentar

  1. Baarokallah Osama....^^

    BalasHapus
  2. Hanya satu kata,"sepakat".

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.