Wedding Season, Pernikahan dan Merayakan kehidupan

 


Karena kuliah masih libur, meskipun tugas masih belum selesai,eh. Saya menyempatkan menonton beberapa film baru di Netflix. Udah ada yang nonton Wedding Season belum nih. Nonton film ini karena yang main si Pi alias Suraj Sharma. Iya, Suraj Sharma pernah populer karena memerankan film Life of  Pi. Pernah saya review di sini filmnya ya.


Film ini berlatar belakang warga India yang merantau jauh dari India tetapi tetap memegang teguh budaya India. Termasuk masalah pernikahan dan perjodohan. Diperankan oleh Pallavi Sharda sebagai Asha dan Suraj Sharma sebagai Ravi. Oia ada Rizwan Manji juga sebagai ayah Asha, Arianna Afsar sebagai Priya adik Asha lalu ada Veena Sood sebagai Suneeta ibu-nya Asha.

Berkisah tentang Asha yang seorang gadis yang menurut orangtuanya harus menikah segera karena adik perempuannya sudah mendapat jodoh dan segera menikah dengan tunangannya berkebangsaan Amerika. Dimulailah drama orangtua yang mencari jodoh untuk anaknya di banyak kesempatan. Saya geli banget di beberapa bagian. Seperti pihak ibunya yang memasang profil Asha di sebuah website jodoh. Isi profilenya Asha ini dibuat sempurna banget. Maklum lah ya yang nulis orangtuanya. Nah, ketemu juga dengan profile seorang pria yang sempurna banget. Lulusan MIT bernama Ravi. Menurut ibunya Asha si Ravi ini perfect bangetlah kalau jadi pasangan si Asha. Berkebangsaan India, well educated, tajir melintir, bla-bla-bla. Ga tahunya yang masang profilenya si Ravi ini ya ibunya Ravi. Jadi semacam anak-anak yang ga ngerti apa-apa karena didaftarin orangtuanya. Jadi ingat lomba 17-an dekat rumah. Dimana banyak anak-anak abege yang hobby-nya rebahan tetiba muncul di lomba 17-an karena didaftarin orangtuanya untuk ikutan lomba, maksud orangtuanya sih bagus, biar anak-anak ini keliatan gitu lo di mata tetangga. Maklum ya tetangga mah julid number wahid. Anak-anak yang ga pernah keliatan di acara RT bisa dibilang ga bersosialisasi. Halagh. Telo.

Oia akhirnya si Asha ini bikin kompromi dengan ibunya, ia akan ketemuan dengan Ravi dan menghadiri seluruh undangan pernikahan di musim pernikahan para warga India agar ibunya menghapus profilenya di website jodoh tersebut.



Dimulailah komedi romantik ala warga India. Meskipun saya akui musik pengiringnya agak ngepop nih. Kurang Bollywood banget hahaha. Ada sih adegan tari-menari tapi ga ada adegan peluk-peluk tiang listrik sih. Hahaha. Jadi ingat perkataan Mark Twin “ Comedy is Tragedy plus time”. Iya juga sih. Komedi adalah tragedi yang diberi waktu. Jadi sebenarnya ga usah merasa paling nelangsa banget dalam hidup ini. Karena kesedihan kita bisa jadi hiburan untuk orang lain, eh gimana.

Oia saya suka banget dengan pekerjaan si Asha dan Ravi ini. Ini rasanya mewakili banget sebagai generasi emas hari ini. Bekerja mengejar karier dengan berbagi manfaat seluas-luasnya untuk orang lain. Iya. Beneran. Si Asha ini bekerja sebagai seorang staff di sebuah lembaga pendanaan bagi perempuan yang butuh dana untuk usahanya dan menghidupi keluarganya di kawasan Asia Tenggara. Dan ngerti ga pekerjaan si Ravi? Si Ravi ini adalah investor dan juga founder lembaga kemanusiaan. Huaaa, ya Allah aku seneng banget nonton film ini.

Diantara banyak manusia yang hanya memikirkan diri sendiri selalu ada orang-orang tulus yang bekerja untuk kemanusiaan. Jadi ingat salah satu prsentasi si Asha saat di depan salah satu calon investor asal Singapura. Si Asha bercerita tentang seorang wanita single parents yang membutuhkan dana untuk usahanya. Dan kata Asha “ And because of the sacrifice that your parents made the chance to change her, to make sure theri children had a better life”. Huaaa ya Allah yes indeed “ To make sure their children had a better life”. Banyak hal yang membuat kita bisa bahagia. Tetapi coba perhatikan “ Betapa bahagianya kita jika sudah membantu orang lain”. Perasaan itu tidak tergantikan lo. Kalau kata saya sih “ Soul is the only thing you can’t buy”. Ini selalu saya bilang ke anak-anak. Membantu orang lain yang dengan bantuan kita ia bisa mengubah nasibnya, melanjutkan pendidikan anak-anaknya dan menjadikan anak-anaknya manusia terbaik di masa depan. Ya Allah itu pahalanya luar biasa lo.

Gimana akhir ceritanya film ini? Tonton aja deh. Pokoknya akhirnya memuaskan menurut saya. Yang pasti saya terkesan dengan perkataan Suneeta ibunya Asha “ To you these are just wedding but to us this is a celebration of a life we built”. Iya sih, pernikahan itu tidak hanya sekedar pesta tetapi sebuah perayaan bagaimana kehidupan itu dibangun. jadi meskipun ada orang yang skeptis dengan kehidupan pernikahan tetap saja pernikahan adalah sebuah perayaan kemenangan untuk suatu kehidupan yang dibangun dengan nilai-nilai luhur dan sakral. 

9 komentar

  1. Menontonnya trailernya, aku terpana...
    Sekarang vibesnya film India udah beda banget yaa...Dengan tone warna Hollywood ditambah lagi memang bahasa sehari-hari mereka bahasa inggris, aku terpukau.
    Story line nya pun kusukaaa..

    Bagus banget "Wedding Season" Netflix.
    Bravooo!

    BalasHapus
  2. Dari sinopsisnya aja,kayanya menarik,patut coba ditonton,apalagi ada spoiler bollywood berbau hollywood nan kekinian,langsung pantengin masuk list ini asyikkkk

    BalasHapus
  3. Aku jadi kepengen juga deh nonton film, tp untum genre bollywood aku uda lama banget gak nonton, skrg kayanya banyak wajah2 baru dan jalan ceritanya lebih variatif dan edukatif, ceileeeee.. Hahahaha... Aku sepakat banget tentang perayaan pernikahan dan kesakralannya

    BalasHapus
  4. Akhirnya menikah ya Mba? Hihi.. Aku bacanya sampai habis, lucu juga berdua itu ketemuannya ya, soalnya yang niat banget ibu masing2. Udah lama gak nonton Bollywood, terakhir 2017 kalo gak salah tentang anak spesial

    BalasHapus
  5. Meski filmnya bergenre komedi tapi ada pesan positif yg disampaikan
    Ceritanya cukup menarik. Rasanya masuk next list tontonan nih.
    Suka juha dgn quoete (yg disampaikan ibunya Aasha) tentang pernikahan itu

    BalasHapus
  6. Durasinya berapa lama ini Mak? Udah lama nggak nonton film India nih.
    Walau nggak ada tarian meliuk dan peluk-peluk tiang listrik, tapi tetap ada adegan nyanyi dan nari ya. Ciri khasnya tetap nggak hilang

    BalasHapus
  7. Kalau orang india pernikahan itu super mewah ya mba.... wajib banget dirayakan makanya dikatakan bahwa pernikahan adalah sebuah perayaan sebuah kemenangan untuk suatu kehidupan.

    Jadi penasaran mau nonton juga

    BalasHapus
  8. Kayaknya film di netflix lagi pada bagus-bagusnya ya... Tumben-tumbenan ini Hollywood nya pake vibes internasional jadi lebih bisa diterima banyak orang dari segi alur cerita, bahasa, dan lagu yang dipakai. Keren berarti transformasinya

    BalasHapus
  9. Eh aku kira di Netflix gak ada film India hehe Ini bagus sih ini ceritanya menarik banget... Daaan pengen banyak baca lagi...hehe

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.