Pertimbangkan 'Green Jobs' Saat Memilih Jurusan Kuliah

 




Beberapa kali saya dan si sulung berbincang tentang jurusan yang kelak akan diambil saat melanjutkan kuliah. Bahkan kadang diskusi kami jadi agak ‘panas’. Harap maklum, kami ini terhitung orangtua konvensional. Mikirnya berharap yang terbaik untuk anak tetapi kadang memaksakan kehendak tanpa kami sadari. Huffh, tarik nafas. Harus saya akui urusan memilih jurusan ini agak ribet pertimbangannya.



Dan kebetulan banget kapan itu ada diskusi rame di grup Kagama (alumni UGM) berbincang tentang jurusan yang bakalan ga familiar lagi. Dan saya akui banyak pertimbangan yang masuk akal tentang hilangnya beberapa pekerjaan di masa depan. Apalagi melihat perkembangan kehidupan manusia saat ini. Nah, kemarin wawasan saya bertambah dengan webinar di Zoom bersama teman-teman Indonesian Social Blogpreneur dan  Coaction Indonesia. Bincang tentang “ Memahami Green Jobs dan Peluangnya Di Indonesia” seakan melengkapi bahan diskusi saya bersama anak bujang.


Prediksi Tentang Pekerjaan Dan Teknologi Di Masa Depan



Sebagai informasi nih ya, bahwa sudah lama diprediksikan tentang bakal terjadinya perubahan teknologi sejak era 1990-an. Bahkan sempat jadi diskusi hangat dalam berbagai forum termasuk di Asia Productivity Organization (APO) di New Delhi, tahun 1991. Buat teman-teman angkatan akhir 90-an pasti juga pernah membaca buku-nya John Naisbitt dan Patricia Aburdene, Megatrends 2000. Karena ulasan buku tersebut saya memiliki beberapa pertimbangan penting saat memilih jurusan di UGM. Tapi bisa dibilang beberapa prediksi tentang perkembangan pekerjaan di masa depan versi buku tersebut banyak yang mendekati kebenaran. Misalnya: prediksi tentang melejitnya dunia IT dan teknologi pertanian masa depan.



Nah, data terbaru dari deputi Bidang SDM Kementrian BUMN, Alex Denni dalam seminar virtual di LPPI (28/1/2021) lalu yang menyitir hasil kajian World Economic Forum (WEF) bahwa dua tahun ke depan sekitar 75 jenis pekerjaan akan tergantikan oleh teknologi. Sebelumnya para pakar memperkirakan baru terjadi perubahan perilaku industri sekitar 3-5 tahun ke depan. Tetapi pandemi Covid-19 mempercepat perubahan perilaku dunia industri masyarakat dunia. Beberapa pekerjaan yang dikatakan terancam hilang antara lain bagian “ entry data” dan “clerical”, seperti penggajiann, operator mesin, pegawai pos, dan sekretaris ekskutif.

Green Jobs 

Meskipun ada banyak jenis pekerjaan yang menghilang akan memunculkan jenis pekerjaan baru. Termasuk dengan skill, attitude dan talent yang baru sebagai peluang usaha. Nah teman-teman Coaction Indonesia menjawab tantangan tersebut. Koaksi Indonesia mengajak masyarakat Indonesia terutama kalangan mudanya nih untuk lebih kreatif dalam memilih jenis pekerjaan. Dan pekerjaan yang lebih ‘ramah’ akan menjadi pilihan di masa sekarang. 

Apa sih Green Jobs itu? “ Green jobs are decent jobs that contribute to preserve or restore the environment, be they in traditional sector such as manufacturing and contruction, or in new, emerging green sectors such as renewable energy and energy efficiency”. Jadi pekerjaan yang ‘ramah’ terhadap manusia dan lingkungan di masa depan akan menjadi pilihan. Pekerjaan yang membantu melindung dan mengembalikan ekosistem ke bentuk semula akan sangat didisukai. Karena kesadaran masyarakat hari ini akan pentingnya bagi manusia menjadi bagian yang menjaga kelestarian bumi. Pekerjaan yang meningkatkan efesiensi energi termasuk meminimalisir bahan mentah akan sangat populer. Ga heran hari ini banyak yang mulai mengembangkan teknologi mobil listrik, misalnya. Bahkan banyak dapur-dapur skala rumah tangga yang beralih ke kompor induksi dan meninggalkan bahan bakar minyak dan gas.

Berikut beberapa jenis Green Jobs yang bakalan dicari dan diciptakan di masa depan:

1.     Waste management, recycling, waste to energy

2.     Renewable energy

3.     Agriculture and forestry

4.     Energy ( smart grid, consultan, electricity)

5.     Low carbon transportation

6.     Green construction

7.     Energy effieciency

Dari 7 jenis di atas saja akan bisa memunculkan banyak jenis pekerjaan baru lo. Ga heran saat ini pekerjaan yang mengangkat issue “ Ramah Lingkungan” akan semakin diminati banyak generasi muda. Banyak bermunculan online shop yang mengcreate ‘kemasan’ daganganya dengan bahan yang degradable alias mudah terurai. Meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Membuka gerai-gerai kebutuhan rumah tangga dengan sistem ‘isi ulang’. Dan aktif mengkampanyekan kebiasaan ‘reusable” atau pakai kembali. Saya sendiri mulai beberapa tahun ini sudah tidak menggunakan pembalut sekali pakai. Karena sekarang sudah ada alat yang lebih ramah lingkungan seperti menstrual cup artikelnya bisa dibaca di sini ya https://www.catatansiemak.com/2020/06/yuk-berhenti-menggunakan-pembalut-sekali-pakai.html

Beruntung banget diskusi saya dan anak abege kami menjadi sangat ‘kaya’ dengan data dan informasi baru tentang green jobs ini. Bahkan Osama juga mulai gugling tentang jurusan-jurusan yang dianggapnya ‘ramah’ untuk masa depan bumi. Hahahaha. Berat banget diskusi kami yak. Saya juga memberikan beberapa saran tentang jurusan yang bakalan digunakan dunia kerja masa depan. Osama sendiri akhirnya mengerucut pada pilihan jurusan ‘desain grafis’ dan “pemrograman”. Saya sendiri mendukung sepenuhnya akan pilihannya. Karena kalau dari sisi minat dan bakat sih Osama memiliki bekal untuk melanjutkan kuliah di jurusan tersebut. Osama bisa dibilang berbakat dalam dunia gambar menggambar seperti ayahnya. Tinggal mengarahkan saja agar bakatnya itu bisa menjadi bagian dari green jobs di masa depan. Akan ada banyak pekerjaan yang mengandalkan para desainer grafis yang lebih ramah lingkungan di masa depan kelak. Aamiin.

22 komentar

  1. oh jadi Green Jobs itu pekerjaan yang membantu melindung dan mengembalikan ekosistem ke bentuk semula akan sangat didisukai. Menarik banget nih!!

    BalasHapus
  2. aku juga udah mulai membayangkan mba ke depan dunia kerja anak-anak bakalan seprti apa nanti. yg besar selain concern dg akademik sebenarnya pingin punya bisnis katanya alangkah baiknya ada green enterpreneurship juga ya

    BalasHapus
  3. Wah, insightful bangeett ini Mak!
    Bener yaaa... kalo bisa sedari dini, kita banyak diskusi/brainstorming dengan buah hati, seputar apa dan bagaimana aktivitas yg dilakoni di masa mendatang
    Green Jobs udah yg terbaik lah!

    BalasHapus
  4. Saya lulusan agribisnis ( ekonomi pertanian ) tapi nyesel juga sejauh ini nggak pernah terjun langsung dan beberapa tahun terakhir ketika begitu booming "go green", baru lah saya nyadar kemana aja dan sekarang baru deh kefikiran untuk mengaplikasikan ilmu kuliah dulu setidaknya untuk skala rumah tangga ehheheh

    BalasHapus
  5. Green Jobs ini bukan sekedar job biasa ya..ada misi yang lebih penting dalam jangka panjang

    BalasHapus
  6. menciptakan disuksi antara ortu dan anak-anak tentang pilihan jurusan saat nanti kuliah itu seru ya. Saya dan anak-anak juga sudah mulai nih mendekatkan apa yang saya dan suamiku ingin anak-anak pilih. Tapi semua mah tergantung anaknya ya, Mbak.

    Nah, karena rata-rata pilihan jurusannya baisanya yang IT karena sekarang sedang banyak dipilih karena pesatnya perkembangan teknologi, ya lebih baik menggiring ke jurusan yang kurang menjadi minat yaaak.

    BalasHapus
  7. Bagus nih, milih jurusan kuliah sudah berpikiran jauh ke depan, mau kerjaan apa kalau lulus nanti. Soalnya kan banyak orang yang bekerja nggak sesuai dengan jurusannya saat kuliah

    BalasHapus
  8. Pola hidup kita pun sebenarnya udah 'gak ramah lingkungan', jadi harus dimulai nih dari diri sendiri hingga menyiapkan bagaimana sampai ke seluruh aspek pun bisa ramah lingkungan. Agar bumi kita lestari.

    BalasHapus
  9. green Jobs ini menarik ya mbak
    nggak hanya jadi peluang pekerjaan di masa depan, tapi juga bisa membantu melestarikan lingkungan
    makanya sangat perlu untuk mendorong generasi muda agar memanfaatkan peluang ini

    BalasHapus
  10. banyak cara untuk pastikan kita bisa lebih mencintai bumi ini. Salah satunya dengan memiliki green job in ya

    BalasHapus
  11. Bumi yang sudah tidak sehat lagi, memang pilihan saat ini adalah memulihkannya. Green Job ini bisa mendukung bumi agar tidak semakin terpuruk. Alhamdulillah, kalau semakin banyak generasi yang lebih peduli pada lingkungan.

    BalasHapus
  12. Bagus nih Mak, berdiskusi dengan orang tua untuk memilih jurusan yang sesuai dengan passionnya jadi nggak ada yang namanya salah jurusan kayak aku hehe..

    BalasHapus
  13. Saya dan Pak Suami juga sudah memprediksi pekerjaan apa buat anak-anak di masa depan. Makanya dr sekarang kita coba mencari dan mengarahkan bakat dia agar kelak dia bekerja dengan hati.. dan makin tercerahkan baca artikel mba Hairul nih..

    BalasHapus
  14. Udah mulai memikirkan pekerjaan yang mendukung lingkungannya dengan diawali memilih jurusan kuliah mendukung green jobs.

    BalasHapus
  15. Bener banget nih adanya Green job ini jadi bisa mencerahkan buat anak muda kalau menggapai cita-cita tentunya harus dipikirkan

    BalasHapus
  16. Aku baru tau nih tentang green jobs ini. Dan baru kepikiran juga tentang pekerjaan pekerjaan yang dibutuhkan banget untuk masa depan bumi ini ternyata pekerjaan pekerjaan green jobs ini yaaa

    BalasHapus
  17. Kerjaan masa depan sayang alam dan lingkungan ini bisa jadi pilihan ya mak.Biar masa depan kita tetap indah

    BalasHapus
  18. Di masa mendatang memang tantangan berat ya buat anak cucu dalam hal lingkungn ini, makanya saat ini kudu dipesenin soal apa aja yang bisa mereka lakukan supaya lingkungan mereka kelak masih dihuni dengan nyaman
    TFS

    BalasHapus
  19. Makin semangat menggali ide.
    Anak sekarang itu bukan cerdas akademik saja, tapi juga kritis dan inovatif.
    Semoga Green Jobs semakin menjamur dan kita semua bisa menikmati hasilnya bersama..

    BalasHapus
  20. Aku percaya makin banyak pekerjaan yang menurun akibat teknologi, makin banyak pula pekerjaan baru yang muncul. Terutama pekerjaan yang ramah lingkungan

    BalasHapus
  21. Orang tua sekarang juga harus kasih banyak insight tentang green job.
    Di masa depan pekerjaan tambang mungkin udah nggak se Wah sekarang.
    Yang penting kudu punya skill yang ngga bisa dijalankan sama mesin.

    BalasHapus
  22. Boleh banget ini idenya mak Irul! mencerahkan sekaleee
    saya juga punya anak bujang yang setahun lagi kuliah, dan dia berminat ke bahasa dan kesenian. rada pusing juga sih ngasih masukan
    tapi so far diskusi kami pun udah "berat" seperti ini

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.