Catatan Travelschooling, Singapore-Kualalumpur-Surabaya (Part 1)


Catatan Travelschooling, Singapore-Kualalumpur-Surabaya
(Part 1)


Travel is the only thing you buy that makes you richer


Rencana untuk travelschooling ke negara tetangga ini sebenarnya sudah lama muncul. Bahkan dua anak saya sudah membuat paspor dari tahun 2014 lalu. Dan sampai masanya harus diperpanjang paspornya belum juga dipake. Wkwkwkwkw. Alhamdulillah tahun ini anak-anak akhirnya kesampaian juga melakukan travelschooling ke-2 negara tetangga, Malaysia dan Singapore.


Kalau saya ditanya sebaiknya usia berapa sih anak-anak diajak travelschooling. Ya tergantung kemampuan orangtua dan anak. Dari segi biaya dan juga kemampuan anak menjalani perjalanan. Saran saya sih untuk sesuatu yang bersifat ‘serius’ seperti travelschooling sebaiknya sih saat anak sudah bisa bertanggung jawab terhadap dirinya. Karena memang kebanyakan travelschooling adalah perjalanan mandiri tanpa travel tour. Perjalananya benar-benar di arrange sendiri.

Tiket Pesawat



Kami memanfaatkan tiket promo. Untuk tiket keberangkatan kami membeli sejak tahun lalu. Kami berangkat menggunakan maskapai low budget yakni Air Asia. Saat itu tiket dari Jogja-Singapore per-orang jatuh di kisaran 400-an ribu. Beli di website Airasia langsung.
Dan tiket pulangnya kami membeli tiket Citilink. Dari Kualalumpur-Surabaya dapat harga 250 ribu. Dan itu sudah dapat meal.
Saran saya sih sebaiknya kita berlangganan newletter dari berbagai maskapai maupun aplikasi penjualan tiket. Karena biasanya jika ada promo biasanya diinfokan melalui email. Dan jujur, buat saya tiket promo ini membantu banget. Hampir semua perjalanan ke luar negeri, bahkan umroh, kami mendapatkan melalui promo. Dan tidak semua promo tiket murah dilakukan hanya oleh maskapai lowbudget lo. Kami pernah dapat tiket Turkish Airlines dengan harga murah. Jadi pinter-pinter aja blusukan mencari tiket promo ini. Please ya jangan berharap tiket promo dalam negeri. Semua perjalanan saya di dalam negeri tidak pernah melalui tiket promo. Bahkan seingat saya kami berdua suami hampir menghabiskan 5 juta berdua hanya untuk tiket Jogja-Lombok PP. huufff.

Hotel



Kemarin kami beli via Agoda. Dapat hotel di Kualalumpur 2 malam untuk dua kamar seharga 800-an ribu include breakfast. Saya termasuk sering mengandalkan promo hotel. Bahkan beberapa kali kami staycation dengan memanfaatkan promo hotel.
Kami menginap di My Hotel Bukit Bintang. Oia tempat favorit saya menginap di Kuala lumpur adalah kawasan Bukit Bintang. Karena strategis banget. Ada banyak stesen MRT, dilewati jalur Bis GO KL, dan dekat kalo mau ke pusat perbelanjaan. 
Di Bukit Bintang ini kami pernah mencoba menginap di Mov Hotel dan V'la Heritage Hotel. dan kalau mau main ke jl. Alor cuman jalan kaki. 

Bis Antar Negara






Kami memutuskan menggunakan bis untuk perjalanan dari Singapore ke Kualalumpur. Kebetulan rute ini dulu pernah saya dan suami lakukan di tahun 2017. Jadi bisa dibilang rutenya terhitung familiar buat kami.

Dari Golden Mile Complex, Singapore ke Bandar Tasik Selatan, Malaysia kemarin dapat tiket 9,8 SGD. Belinya via eazybook.com. tahun 2017 kami beli langsung di tempat dan dapat harga 18 SGD per-orang. Hua beda banget. Jadi saran saya sih mending beli via online. Insya Allah aman. Yang penting e-ticketnya diprint dulu. Nanti di Golden Mile Complex cari agen tiket bis yang namanya tertera di pojok kiri bawah e-ticket kita. Lalu tunjukan e-ticket ke petugas dan nanti diminta paspor untuk verifikasi dan diberi tiket bis asli. 

Bis-nya juga memadai. Dilengkapi AC. Dan akan berhenti di dua check point untuk pemeriksaan imigrasi.



Biaya

Kami sudah menabung untuk perjalanan ini dari tahun lalu. Dan anak-anak juga terlibat dalam iuran pembiayaan perjalanan ini. Paling mudah sih saat Osama mendapat fee dari tunjangannya sebagai atlet sebagian uangnya diberikan ke saya. Dan saya tambahi dan dibelikan emas. Yang lain menyimpan dari angpau lebaran. Sebaiknya sih punya simpanan. Karena tiket promo itu biasanya promo-nya cepet banget dan orang banyak yang ngincer. Jadi cepet banget habisnya. Terimakasih yang tak terhingga buat tante Noe di Noetraveler.com yang selalu bersedia membantu kami saat pembelian tiket. Karena kami tidak memiliki credit card.



Sedangkan saat pulang dari Surabaya ke Jogja kami naik bis Eka. Seharga 104 ribu per-orang. Dan, masya Allah selama perjalanan istighfar sepanjang jalan. Ngerti kan ya gimana rasanya naik bis jalur Suroboyonan. Kata Osama “ Persis fast Farious” -_____- langsung shock. Gimana engga. Setelah merasakan nyamannya naik bis Singapore-Kualalumpur lalu hampir jantungan sepanjang jalan saat naik bis Surabaya-Jogja. Padahal harganya hampir sama. Ya Lord. Besok lagi kayaknya mending milih naik kereta aja deh. Hahahahaha.

Makan



Kami terhitung santai untuk urusan makanan. Membiasakan mencicipin makanan local dan halal. Ga papa makan di pinggir jalan selagi yakin halal. Untungnya kalau di Singapore dan Kualalumpur masih mudahlah nyari makanan halal. Mungkin di Singapore yang butuh effort agak lebih.
Karena di Singapore makanan terhitung lebih mahal daripada di Malaysia. Jadi kami kasih catatan ke anak-anak. Misalnya. Kalau di SG sekali makan ga lebih dari 5-7 SGD. Jadi anak-anak biasanya liat list harga sebelum memesan. Alhamdulillahnya selera anak-anak sih gampang. Apa aja mau. Padahal rata-rata makan kari.
Di Kualalumpur kami makan di samping hotel (kebetulan samping hotel ada restoran India muslim), di KLCC, di jl Alor (nyari yang halal) dan kalau pagi sarapan di hotel. 

Transportasi dalam kota



Kami memanfaatkan transportasi public dan beberapa kali mengandalkan Grab saat di Kualalumpur. Karena di sana negara maju, jadi transportasi publiknya memadai banget. Favorit saya sih di Kualalumpur. Karena ada bis gratis GO KL yang dilengkapi wifi pula.
Bahkan naik MRT ataupun train hanya di angka 1-2 MYR aja. Sedangkan di Singapore di angka 1-2 SGD. Dan kami dong seneng banget bolak-balik naik MRT. Hahahaha. Ini kebiasaan saya sih. Setiap di luar negeri selalu mencoba transportasi publiknya. Bahkan saya waktu Arab Saudi itu naik bis antar kota lo. Hahahaha. Sayangnya waktu mau naik bis dalam kota di Madinah ditolak, karena saat itu saya perempuan sendiri meskipun didampingi mahram. APalagi saya ga pakai cadar. Yang belum keturutan itu naik trem merah ikonnya kota Istanbul. Karena saat itu kami naik bis dan terburu-buru jadi ga sempat mencicipi si merah cantik itu. Mudah2-an suatu saat bisa naik trem merah yang ikonik itu.




Oia, untuk denah transportasi di Singapore dan Kualalumpur bisa mudah didapat. Tinggal donlot aja. Atau minta peta di bandara saat mendarat di Changi maupun KLIA. Semuanya dibagikan secara gratis.

Mampir ke masjid



Setiap berkunjung ke suatu tempat baik di dalam dan luar negeri kami selalu menyempatkan mampir ke masjidnya. Di Singapore kami mampir ke Masjid Sultan dan Masjid Hajjah Fathimah. Di Kualalumpur mampir ke masjid Jamek dan masjid Negara Kualalumpur.

Enaknya kalau mampir ke masjid kita mudah nyari makanan halal. Di masjid Sultan banyak kedai-kedai makanan halal. Kami kemarin mampir ke Restoran Hajjah Maemunah di belakang masjid Sultan. Itu yang punya pengusaha asal Indonesia.

Di Singapore untuk makanan halal banyak di sekitaran masjid sultan, masjid Hajjah Fathimah (tepat di samping masjid Fathimah ada food court Golden Mile, pilih yang jual orang Melayu, insya Allah halal).

Oia meskipun strict untuk urusan halal. Kami tetap bisa mencicipi masakan khas masing-masing negara. Kemarin Singapore kami mencicipi laksa Singapore di restoran enCik Tan di Vivocity. Dan saat di KL kami makan nasi lemak dan ayam tandoori.

Alhamdulillah, traveschooling kami kali ini memberi banyak pelajaran berhagra untuk kami dan anak-anak. Tunggu cerita di part 2-nya ya teman-teman.

24 komentar

  1. Menariiiikk buangeett ini Mak.
    InsyaAllah ku bakal copas tips2nya :D
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  2. Waah, jadi pingin travelschool..ditubggu part selanjutnyaaa

    BalasHapus
  3. Ya Allah mak, ini seru dan menarik banget. Aku mau nabung juga ah khusus buat melipir begini sama anak. Thanks cerita dan infonyaaaa ��

    BalasHapus
  4. Saya baru denger istilah travelschooling ini mba..hihi.. Senang ya bisa mengajak anak2 untuk jalan2 yg tak sekedar jalan2 ��

    BalasHapus
  5. Wah enak ya kalau pesan tiketnya dari setahun lalu, aku terbentuk jadwal nih Mak Irul kadang baru pesen 2 minggu sebelum berangkat hihihi jadinya gak dapet tiket promo, tapi buat pengalaman anak-anak penting banget itu.

    BalasHapus
  6. Saya kayaknya belum berani oergi ke luar negeri hanya dengan anak-anak meskipun mereka sudah pada besar. Tetapi, menarik banget ini jalan-jalannya, Mbak. :)

    BalasHapus
  7. Wah PR nya memang kudu langganan newsletter dari semua maskapai penerbangan dan biro travel/ penjualan tiket ya mak. Biar gak ketinggalan klo ada promo. Ah, pingin deh suatu hari nanti, jika anak2 sudah besar semua

    BalasHapus
  8. MasyaAllah senangnya mbaa. Aku juga pengen ngajak anak ke Malaysia buat lebih lama tahu Malaysia. Tapi belum terwujud nih. Bener banget kalau tiket promo memang sangat membantu mba :)

    BalasHapus
  9. Nyimak saja, Mbak, Seru banget bisa traelschooling bareng anak-anak. Ada banyak hal yang bis dipelajari. Budaya, suasana, lanskap, transportasi, makanan, dan lainnya. Lebih penting lagi bagaimana mengeratkan bonding dalam keluarga.
    Cuma seduh karena berharap Indonesia lebih baik lagi sarana transportasi publiknya. Negara tetangga sudah maju banget soal itu.

    BalasHapus
  10. Aku belum pernah ikut travelschool. Boleh juga nih setelah baca artikel ini. Noted, My Hotel Bukit Bintang ya kalo ke Kuala Lumpur :)

    BalasHapus
  11. Hihihi asyik banget, aku sampai baca detil dan tuntas loh, mba. Jadi tebayang kari, karena belum lama beli kari ala Malaysia di gedung Klink Tower. Btw senang ya bisa ngebolang, cari yang promo, seru

    BalasHapus
  12. Wah hotelnya di Bukit Bintang ya mbak, deket deh dengan tempat MRT nya ya. Kemarin aku dapat hotel di daerah bukit Ceyon, jalan kaki dekat sih ke Bukit Bintang. KArena pesan grab gak ada yang mau angkut alasannya jalan macet

    BalasHapus
  13. Perjalanan yang sangat berksan utk anak anak untuk bisa belajar lgi tentang alam ciptaan Allah. Selamat ya kak. Aku nunggu kisah selanjutnya

    BalasHapus
  14. Saya dan suami juga masih mempertimbangkan usia dan kemandirian anak anak saat akan mengajak traveling ke LN mbak. Alasannya supaha mereka dapat belajar mandiri. Cafatannya lengkap banget, jd midah dibaca. Siapa th akunjiga bisa sendjri ke Sing dan KL sepertimu kan. Aku pernah naik.bis trayek surabaya tuh, dr Pati ke Semarang, mayan banhet yak

    BalasHapus
  15. MasyaAllah mbak senangnya bisa mengajak anak2 Travelling school secara mandiri. Meski mandiri namun biaya nya tergolong ramah di kantong ya mbak, yang penting gercep bet nyari tiket promo. Bener bgt mbak tiket dalam negeri melangit harganya mahal banget, lebih murah ke LN....ini bisa jadi inspirasi kalau pengen wisata keke harus berburu tiket promo ya....

    BalasHapus
  16. Kak...kalau travel schooling seperti ini, adakah capaian yang harus diperoleh setelah pulang dari luar negeri?
    Karena melihat jarak usia masing-masing anak berbeda, pasti kurikulumnya pun disesuaikan usianya yaa, kak..

    Happy banget...
    Bisa belajar sambil jalan-jalan.

    BalasHapus
  17. Sebentar lagiii.

    Sebentar lagiii..
    Anak anak gede, sebentar lagi bisa jalan jalan sama mereka kayak Mak Irul hihihi. Mupeng abis liat postingan kaya gini Mak, memang yang namanya berpetualang itu selalu bikin kita merasa bertambah kaya ya. Kaya pengalaman dan ilmu ����

    BalasHapus
  18. Rekomendasi buat anak2 ke Singapura apalagi ke universal studio menyenangkan banget ya mbak. Keseruan dengan menjelejahi Singapura.

    BalasHapus
  19. Seru banget travelschoolingnya mak, sampai ke amalaysia dana singapura, saya pun sekarang udah mulai menerapkan ke anak-anak untuk nabung kalau mau jalan-jalan, sisihkan uang jajan, biar mereka ada cita-cita mau jalan-jalan ke mana gitu hehehe

    BalasHapus
  20. wah, asyik banget jalan2nya. anak2 sudah pada dewasa dan ngerti dengan lokasi dan tempat dia berada. keren juga ya ikut travelschool

    BalasHapus
  21. Ini seru banget kayanya travelschooling ke sigapore nya, duh aku juga rencananya awal tahun depan mau ke singapore dan malaysia, semoga lancar hehe

    BalasHapus
  22. Ini perginya ber berapa, Mak? Empat kah? Seruuuu banget baca ceritanya. Aku membayangkan betaoa nikmatnya bisa pergi travelling plus plus kayak gini sama anak-anak.

    Baca ulasan emak, aku jadi terinspirasi untuk nabung untuk travelling sama keluargaku. Ya yang dekat-dekat dulu lah.

    BalasHapus
  23. Kalau lihat artikel perjalanan keluarga seperti ini, rasanya pengen juga berangkat
    Tapi lihat kondisi yang hamil lagi kudu ditunda lagi

    BalasHapus
  24. Travelschollingnya menarik mak. Jadi pengen nunggu yg part 2 nya.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.