Wajib Belajar 13 Tahun: Mengapa PAUD Penting dan Apa Isi Permendikdasmen Terbaru?

 



Beberapa bulan terakhir bersama teman-teman SIDINA community saya terlibat dalam penyusunan modul untuk PAUD bersama Dirjen PAUD. Tetapi modul tersebut ditujukan untuk para orang tua. Buku terbaru yang saya susun adalah buku saku aktivitas anak usia dini. Yang berisi beragam aktivitas anak usia dini. Lengkap dengan parameter ketercapaian yang disesuaikan dengan standar pembelajaran PAUD yang baru saja diterbitkan oleh kemendikdasmen.

 

Wajib belajar 13 tahun, sebuah program keren dari pemerintah, kini mulai menunjukkan taringnya. Buat saya program ini tidak hanya mencakup SD, SMP, dan SMA/SMK, tapi juga merangkul Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Lho, memangnya PAUD wajib ya sekarang? Banyak yang nanya begini soalnya. Saya jawab ya.

Berdasarkan Permendikdasmen terbaru Peraturan Menteri Pendidikan Dasar Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2025 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah, Paud kini menjadi bagian integral dari sistem pendidikan kita. Jadi, tidak lagi hanya sekadar pilihan, tapi menjadi fondasi penting bagi masa depan anak-anak Indonesia. Mari kita kupas tuntas mengapa PAUD itu sangat krusial dan apa saja poin-poin penting dari peraturan baru tersebut.

 

PAUD: Bukan Sekadar Tempat Bermain



Dulu, banyak orang menganggap PAUD itu hanya tempat anak-anak bermain dan bersenang-senang sebelum masuk SD. Padahal, peran PAUD jauh lebih besar dari itu. Masa emas perkembangan anak (golden age) terjadi pada usia 0-6 tahun. Buat saya yang hari-harinya belajar tentang pengasuhan di kampus, sampai mual-mual (maafkan saya prof Tuti) baca tentang teori pengasuhan, terutama pada periode 0-6 tahun. Pada periode ini, otak anak berkembang sangat pesat, dan semua stimulasi yang mereka terima akan membentuk fondasi kuat untuk masa depan. Dan benar kata Urie Bronfenbrenner dalam teori Ekologi Perkembangan, bahwa: lingkungan memberi pengaruh besar pada keputusan kita mengasuh anak. Dibutuhkan orang satu kampung untuk membesarkan satu anak. 

Di PAUD ini, anak-anak tidak hanya bermain, mereka belajar bersosialisasi, berinteraksi dengan teman sebaya dan guru, dan belajar mengendalikan emosi. Mereka juga mulai dikenalkan dengan konsep dasar seperti warna, angka, huruf, dan bentuk melalui pendekatan yang menyenangkan. Semua ini penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi lingkungan sekolah formal. Banyak yang tidak menyadari bahwa, kemampuan membaca, menulis, berhitung lanjut harus dimulai dari hal sederhana dulu. 

Banyak hasil studi menunjukkan bahwa anak yang sudah terbiasa dengan rutinitas, aturan, dan interaksi di PAUD akan jauh lebih siap saat masuk SD daripada anak yang langsung masuk SD tanpa pengalaman PAUD. Mereka akan lebih mudah beradaptasi, lebih percaya diri, dan lebih cepat menyerap pelajaran. Oia, anak-anak yang percaya diri juga biasanya mampu menghadapi tekanan, seperti: menghadapi bullying, dll. 

 

Wajib Belajar 13 Tahun: PAUD Bagian dari Fondasi Pendidikan



Program wajib belajar 13 tahun bertujuan untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas, mulai dari usia dini hingga lulus SMA/SMK. Inklusi PAUD dalam program ini adalah langkah maju yang luar biasa. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun sumber daya manusia sejak dini.

Adanya program ini tentu saja diharapkan tidak ada lagi anak yang tertinggal dalam hal pendidikan. Setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan bekal yang cukup sebelum memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Tentu saja, implementasinya tidak mudah. Ini butuh kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, hingga orang tua.

 

Permendikdasmen Terbaru: Apa yang Perlu Kita Ketahui?

Baru-baru ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) yang mengatur lebih rinci tentang Pendidikan Anak Usia Dini. Meskipun detail peraturannya cukup banyak, ada beberapa poin kunci yang penting untuk kita ketahui:

 1. Standar Layanan PAUD: Peraturan ini menetapkan standar yang lebih jelas untuk layanan PAUD, termasuk kurikulum, kualifikasi guru, dan fasilitas. Ini bertujuan untuk memastikan setiap PAUD memberikan layanan yang berkualitas, tidak hanya sekadar formalitas.

  1. Peran Orang Tua: Permendikdasmen juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak usia dini. Orang tua diharapkan menjadi mitra sekolah dalam mengoptimalkan perkembangan anak. Kolaborasi antara orang tua dan guru adalah kunci sukses.
  2. Penyelenggaraan PAUD: Aturan ini juga mengatur tentang pendirian dan operasional PAUD, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta bahkan yang berbasis keluarga seperti homeschooling mandiri. Tujuannya agar semua PAUD beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Berdasarkan permendikdasmen tersebut standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini difokuskan pada aspek perkembangan anak yang mencakup: a. nilai agama dan akhlak mulia; b. nilai Pancasila; c. fisik motorik; d. kognitif; e. bahasa; dan f. sosial emosional. Kapan-kapan saya sharing ya tentang aspek perkembangan khusus PAUD di blog ini. 

Peraturan ini menjadi payung hukum yang kuat untuk memastikan bahwa implementasi wajib belajar 13 tahun berjalan dengan baik, terutama di jenjang PAUD. Ini adalah langkah konkret pemerintah untuk memastikan semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

 

Investasi Terbaik untuk Masa Depan

Mengirim anak ke PAUD bukan lagi sekadar pilihan, tapi sebuah investasi terbaik untuk masa depan mereka. Dengan adanya wajib belajar 13 tahun dan regulasi terbaru dari Permendikdasmen, kini kita memiliki fondasi yang lebih kuat untuk membangun generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.

Yuk, sebagai orang tua, kita dukung program ini dengan memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita sejak dini. Karena masa depan cerah mereka dimulai dari fondasi yang kuat.

3 komentar

  1. iyaa mak Irul.. aku juga mgnikuti perkembangan kebijakan ini dan memang baik untuk pastikan seluruh anak Indonesia mendapat kesempatan mengenyam pendidikan yang baik sejak usia dini di PAUD. Semoga bisa terlaksana dengan baik ya program ini.. we need it for Indonesia emas!

    BalasHapus
  2. Jadi ingin mendirikan paud di kampung
    Soalnya apa yang direncanakan pemerintah di kota, sampainya di kampung ini lain lagi
    Paud di kampung malah semacam nyinyiran karena anak kecil aja udah banyak mengeluarkan biaya besar, untuk seragam, bekal seharian, tambah keperluan ibunya yang juga ikut sekolah karena anaknya harus ditunggui :)

    BalasHapus
  3. Mak, aku jadi ingat anakku di PAUD sampai 2 tahun gara2 dia sama sekali tidak mau berkomunikasi dengan gurunya. mungkin karena masih terlalu kecil dan masih insecure dengan lingkungn barunya.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.