Bekali keahlian Ini Sebelum Anak Masuk Boarding school

 





Setelah ramai-ramai kasus bullying di sekolah-sekolah berasrama yang terjadi beberapa waktu lalu, tetap saja tidak menyurutkan para orangtua mengantarkan anak mereka ke pondok pesantren. Kami juga memiliki anak yang bersekolah di boardingschool atau pondok pesantren. Ada yang bersekolah di pondok khusus tahfidz da nada yang bersekolah di modern boardingschool. Dan Alhamdulillah sejauh ini anak-anak abege saya terhitung menikmati bersekolah di sana. Apalagi tadinya mereka anak-anak homeschooling mandiri.



Bagi para orangtua selain mempersiapkan biaya pendidikan dan juga kesiapan anak untuk bersekolah di sekolah asrama ada beberapa hal penting juga yang sebaiknya dibekalkan pada anak-anak ini. Berikut beberapa hal penting keahlian yang sebaiknya orangtua berikan pada anak remaja ini sebelum mereka memasuki dunia asrama.

1.     Ajarkan mereka penggunaan gadget dan teknologi digital. Ini penting? Jangan sampai anak-anak belajar pada temannya. Mereka harus belajar pada orang dewasa yang mengerti tentang penggunaan teknologi digital secara benar. Bahkan bantu mereka membuat social media mereka sendiri dan ajarkan penggunaannya dengan baik dan benar. Beri tahu mereka Does and Don’t dalam dunia digital. Beritahu mereka bahaya cyberbullying, cybercrime dan antisipasi pornografi dan pornoaksi di dunia digital.

2.     Bekali mereka dengan pemahaman terhadap minat dan bakat. Paling tidak orangtua sudah melakukan observasi minat dan bakat anak sebelum mereka masuk asrama. Karena minimal 3-7 tahun anak-anak ini akan di asrama. Sebagai orangtua wewenang kita dalam pengasuhan akan jauh berkurang dibandingkan guru-guru mereka. Anak-anak yang paham minat dan bakat mereka biasanya akan mudah menentukan study selanjutnya ketika mereka lulus dari sekolah berasrama

3. Bekali anak-anak remaja ini wawasan tentang entrepreneur yang bisa dilakukan oleh remaja. Ini bekal penting sebenarnya untuk remaja tidak hanya anak-anak yang bersekolah di asrama. Osama tuh suka banget berburu thrifting. Iya, dia membeli barang-barang branded preloved dan menjual ke teman-temannya di asrama. hahaha. sedangkan Shuhaib saya bantu berjualan foto di akun-akun khusus menjual foto. meskipun belum ada foto yang laku paling tidak Shuhaib ngerti cara kerjanya. 

4. Bekali mereka keahlian khusus dalam penggunaan gadget untuk editing, menggunakan kamera dan editing foto, desain grafis, copy writing dan content writing serta public speaking. Anak-anak yang memiliki keahlian khusus begini biasanya memiliki kepercayaan diri yang bagus dan itu bekal mereka saat bertemu dengan banyak teman dari berbagai daerah saat di asrama. Anak-anak saya sebelum mereka masuk asrama semuanya sudah saya bantu membuatkan mereka sosial media. Iya beneran. Saya termasuk strick nih untuk urusan sosial media dengan panduan orangtua ini. Karena saya pernah kecolongan. anak-anak di asrama itu dari berbagai kota dan latar belakang lo.

5.     Bicarakan dengan pihak sekolah tentang minat dan bakat anak-anak remaja kita. Dan sekolah yang bagus memang terbuka dengan para orangtua murid. Menerima masukan dari para orangtua berkaitan putra-putri mereka.



 

Nah itu sih menurut saya beberapa hal penting sebelum memasukkan anak remaja ke sekolah berasrama. Nekapa saya menekankan kata ‘remaja’ karena saya sendiri prefer anak-anak itu masuk sekolah asrama setelah mereka baligh. Atau minimal lulus SD. Saya sangat tidak menyarankan mengirimkan anak-anak yang belum lulus SD ke sekolah berasrama. Tetapi saya tidak akan menentang para orangtua lain yang memilih memasukkan anak mereka ke sekolah berasrama saat SD. Karena setiap keluarga pasti punya pertimbangan masing-masing.

Berakhirnya status pandemi menjadi adaptasi kebiasaan baru di Indonesia menjadikan pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah mulai diberlakukan kembali. Dan senang banget saat mengetahui bahwa JNE Medan menyelenggarakan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) yaitu JNE Goes to School. Kegiatan CSR ini sudah dimulai JNE Medan sejak 5 tahun lalu. Tidak hanya di Kota Medan, program  ini juga sudah di lakukan di berbagai kota / kabupaten di Sumatera Utara. Melalui program ini JNE Medan hadir menyapa para siswa/i di berbagai sekolah untuk memberikan motivasi.

Menurut saya ini sebuah gebrakan bagus korporat dalam rangka mensukseskan pendidikan Indonesia. Terutama untuk sekolah berasrama dan pondok pesantren di Indonesia. Salah satunya yang berlangsung pada Kamis, 27 Oktober 2022 di Pondok Pesantren Darularafah Raya Jl. Berdikari No. 1 A Desa Lau Bakeri, Sampe Cita, kec. Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Kegiatan ini dibuka oleh Misdan selaku Musyrif Pesantren Darularafah Raya. “Saya mewakili Pesantren Darularafah Raya, mengucapkan banyak terimakasih kepada JNE Medan. Semoga ada kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya yang dapat kita adakan bersama. Santri-santri kami begitu bersemangat mengikuti kegiatan ini, semoga apa yang disampaikan oleh pemateri dari JNE dapat memotivasi mereka untuk lebih giat lagi belajar dan mengembangkan diri”, ujarnya. 

Hayuklah untuk para orangtua yang masih bingung mengirimkan anak ke sekolah berasrama mungkin bisa saling berbagi pengalaman dan sharing nih.

24 komentar

  1. Memang banyak hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum anak2 masuk pesantren maupun boarding school lainnya ya mak. Soal penggunaan gadget misalnya, ini penting banget diawasi dan [asti ada waktu2 khusus ya boleh HP an dll. By the way, program CSR JNE Goes to School ini keren sekali, menginspirasi anak2 remaja dalam bidang pendidikan. Semoga berkesinambungan ya dan maju terus JNE.

    BalasHapus
  2. Saya termasuk ortu yang belum siap memasukkan anak ke boarding school, pesantren atau semacamnya. Mungkin karena anak-anak saya kurang mandiri ya. Jadi emaknya khawatir apakah mereka bisa beradaptasi.

    Tapi memang dibutuhkan kesiapan tertentu agar anak-anak bisa di boarding school ya

    BalasHapus
  3. Saya masih maju mundur nih mbak mau memasukkan anak-anak ke sekolah berasrama, masih pengen ngumpul terus sama mereka. Tipsnya bermanfaat nih buat saya terapkan, sambil menyiapkan hati untuk melepas mereka ke sekolah berasrama.

    Semoga JNE terus konsisten dengan kegiatan CSR JNE goes to school ini ya, karena pasti sangat bermanfaat bagi sekolah yang dikunjungi

    BalasHapus
  4. aku udah mulai kepikiran untuk memasukkan anak ke boarding school nih mbak. kayanya ini bakal aku baca lagi nanti deh, tfs mbak
    JNE program2 CSRnya memang oke banget ya, bisa bermanfaat di segala bidang, keren deh

    BalasHapus
  5. Aku ikut deg-degan juga dengan kabar waktu itu, mbak. Karena ada beberapa ponakan yang sekolah di pesantren. Semoga nggak ada lagi kasus seperti itu ya.
    PAling tidak mengikuti langkah yang dlakukan JNE dengan program CSRnya ya, memotivasi anak-anak sekolah dan pesantren dengan kisah inspirasi. Membekali mereka dnegan kecerdasan IQ, tapi juga tak lupa kecerdasan emosi dan spiritualnya tetap diperhatikan

    BalasHapus
  6. Tadinya aku sempat ada wacana mau ponpes-in anakku
    Tapi setelah kutimbang² kyknya kami blum Siaaapppp😆 walhasil anakku masuk sekolah d Sby aja mbaaa

    BalasHapus
  7. Mak Irul aku setuju dan juga dukung dengan apa yang dilakukan JNE ini. Jadi lebih banyak mendukung proses pendidikan yang ada di Indonesia ya mba

    BalasHapus
  8. Keren banget mak tips untuk ngasuh remaja, duh jadi deg-degan sendiri nanti gimana ya kalau waktunya anakku masuk teen.. emang bonding yg oke bikin trust anak - ortu jadi mantap ya.. mau dilepas ke pesantren juga udah kokoh pondasi trustnya...

    BalasHapus
  9. Memang perlu persiapan saat anak masuk ke boarding school ya, tipsnya bagus ini, Mbak. Terima kasih..ada teman anakku cuma tahan sebulan dan akhirnya balik ke rumah dan bersekolah umum...

    BalasHapus
  10. Wah, jiwa enterpeunernya jago ya mak si Osama ahahaha. Ya belajar, ya bisa cari cuan lewat jual beli baju branded prevlod.

    BalasHapus
  11. Itu yang saya lakukan ke Abang, Mba. Walau di pondok saya menekankan dia fungsi dari gadget. Dan alhamdulillah sudah banyak video atau gambar hasil editing dia. Dan dia juga bisa cari2 apa minat dia plus mau kemana dia saat kuliah nanti.

    BalasHapus
  12. Boarding school banyak dipilih untuk melanjutkan pendidikan ya mbak
    Tapi memang harus ada hal hal yang harus dipersiapkan oleh anak ya sebelum masuk boarding school

    BalasHapus
  13. Setuju sekali mba.. bagaimanapun anak harus dipersiapkan dalam hal akan masuk sekolah maupun pesantren..

    Masya Allah keren sekali ya JNE, Semoga berkah dan sukses terus untuk JNE

    BalasHapus
  14. Huhu, aku nih kak.. In syaa Allah tahun depan melepaskan anak ke boarding school. Butuh banget tips agar anak dan orangtua sama-sama nyaman. Semoga sama-sama bisa belajar makna mencari ilmu, bahwa perpisahan ini untuk menimba keberkahan.

    BalasHapus
  15. Baguss kegiatan CSR JNe ke sekolah sekolah. Persiapan anak masuk pondok harus dengan menguatkan hatinya dulu.
    Soal sekolahan banyak list aku cm.biasa lempar.aja atau ke java posty

    BalasHapus
  16. Tipsnya bagus maak, anak masuk boarding school salah satunya harus keinginan sendiri. Mental hrs kuat karena ketemu beragam type orang, ada anak tmnku bilang gini di boarding banyak anak.nakal krn orang tuanya kan menganggap masuk boarding kek msk laundry kluar2 bersih.

    BalasHapus
  17. Sampai saat ini saya belum kepikiran menyekolahkan anak di boarding school, mungkin karena anak -anak saya masih kecil & perempuan jadi masih banyak nggak teganya. Hehehe.

    Tentang usia memasukkan anak ke boarding school, saya termasuk yang setuju agar jangan terlalu dini. Minimal SMP lah supaya masa kanak-kanaknya bisa dalam pendampingan ortu

    BalasHapus
  18. harapan suami, anak-anak masuk pesantren selepas HS mandiri ini. Nantinya gimana entah yaa tapi dengan baca tips Mak Irul di atas jadi ada gambaran harus mempersiapkan apa. Literasi digital sangat penting dikenalkan ke anak supaya ia bisa menggunakan teknologi dengan bijak dan mawas diri dari bullying atau cybercrime.

    BalasHapus
  19. Saluuut dengan para ortu yang masukin anak-anaknya ke boarding school. Huhu, kalo aku gak kuatan orangnya mak. Sehari jauhan sama anak aja, cemasnya minta ampun. Btw, keren ya JNE, CSR-nya ada yang menyasar para pelajar. Bikin mereka termotivasi sekaligus nambah skill baru. Semoga semakin banyak deh sekolah yang didatenginnya. Biar semakin banyak anak yang merasakan manfaatnya.

    BalasHapus
  20. Tadinya mau masukin anak ke boarding school deket rumah supaya ga perlu mikirin transport PP dan bisa dapat tambahan pelajaran sepulang sekolah. Eh gak jadi karena udah lulus seleksi di sekolah lain. Semoga nanti sekolah anakku kebagian JNE Goes to School.

    BalasHapus
  21. Kalau masuk pesantren bisa bebas pake ponsel ya Mbak?

    Program CSR JNE hebat semua ya. Bermanfaat untuk masyarakat. Anak-anak di pesantren pasti seneng banget dapat bantuan dari JNE. Semoga makin sukses terus JNE.

    BalasHapus
  22. Selama ini saya mikirnya sebelum melepas anak ke sekolah asrama atau semacamnya ia harus tuntas kemandiriannya. Ga kebayang harus tuntas ilmu digital dan penggunaan gawai.
    Makasih ya. Harus bikin daftar lagi untuk persiapan anak, karena si mbarep 6 bulan lagi berencana kerja/kuliah di luar kota.

    BalasHapus
  23. Sebenarnya aku pengennya anakku bisa boarding school pas masuk SMP tapi ternyata anaknya nggak mau pisah sama ayah bundanya. JNE nih keren ya CSR nya di semua aspek kehidupan

    BalasHapus
  24. Aku belum kepikiran nih anak nanti sekolahnya bakal boarding school atau tidak. Yang jelas, pasti harus ada family effort biar pendidikan anak di boarding school berjalan dengan lancar sampai tuntas.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.