Si Ekstrak Kulit Manggis

pict by Ika Kuncoro (saat hunting foto di Masjid Gedhe Mataram)

Ada yang ingat ga dengan demam ‘Ekstrak kulit manggis’ beberapa tahun lalu. Bahkan iklan si ekstrak kulit manggis itu sampai familiar banget di kalangan anak-anak sampai orang dewasa. Kulit manggis kini ada ekstraknya begitu kira-kira taglinenya. Hahaha.

Awalnya sih lucu banget iklan si ekstrak kulit manggis ini. Bahkan ada versi kw-nya. Iklan yang dipelsetin itu juga ngehits banget. Tetapi buat keluarga kami si ekstrak kulit manggis itu sangat berbebkas banget. Karena saat itu ibu saya didiagnose kanker rahim oleh seorang dokter. Berbulan-bulan kemudian mama antri di klinik khusus kanker rahim di RS. Sardjito Yogyakarta. Nah salah satu suplemen yang diminum ibu saya adalah si ekstrak kulit manggis ini. Berbotol-botol si ekstrak kulit manggis ini dikonsumsi oleh mama. Padahal esktrak kulit manggis ini aslinya rasanya kecut banget. Bahkan lambung mama terkena dampak karena rutin meminum si ekstrak kulit manggis ini. Saya sendiri saat mencicipinya aduh ga tahan saking kecutnya. Membayangkan ibu saya rutin harus meminum obat itu berbulan-bulan selain obat dari dokter. Masya Allah. Semoga menjadi pahala dan menggugurkan dosa-dosa kami sekeluarga.

Alhamdulillah saat ini mama sudah kembali sehat. Saya sih ga berani bilang mama sembuh karena si ekstrak kulit manggis itu karena pengobatan yang dijalani mama beragam. Saya sendiri meyakini bahwa mama sembuh karena ihtiar dan atas izin allah semata. Tetapi sampai sekarang beberapa botol bekas si ekstrak kulit manggis itu masih ada di rumah mama. Karena memang botolnya kaca dan bentuknya bagus. Maklum ya harganya ga murah tentu saja kemasannya juga ga asal bikin.

Dan entah mengapa si ekstrak kulit manggis itu saat ini sudah ga ada kabarnya lagi. Khasiatnya yang dulu diklaim bisa mengobati segala penyakit tenggelam begitu saja. Ya begitulah kehidupan. Hari ini berjaya beberapa tahun lagi terlupakan. Begitu juga dengan kita. Mungkin hari ini bahagia sehat sentosa tetapi kita tidak tahu di masa depan seperti apa. Mungkin hari ini kita terpuruk tetapi masa depan cerah menanti. Masya Allah. Saya sendiri selalu berdoa agar kehidupan kami selalu dalam limpahan hidayah Allah bagaimanapun keadaan kami. Harapan saya sih saya bisa wisuda S2 tahun ini dan tahun depan bisa lanjut S3 di luar negeri. Aamiin yang kenceng mumpung ramadan.