Musibah di saat taat

 



Ada satu hal yang bikin saya sedikit menyesal. Saat si ayah hendak berangkat ke masjid untuk salat Jum'at saya tidak sempat bersalaman. Biasanya saya cium tangannya dan mendoakan. Tadi beberapa saat sebelum adzan  Jum'at saya tertidur dan bangun saat sudah adzan dan ayahnya beserta anak-anak sudah berangkat ke masjid. Saya bergegas salat dhuhur. Tadinya mau siap-siap janjian sama temen kampus karena mau ngerjain tugas makalah. Sambil menunggu si ayah. Karena saya tidak terbiasa pergi dari rumah tanpa pamit. Sedangkan si ayah tidak membawa hape. Bahkan laptop tergeletak begitu saja di atas meja. Tanpa password dan terbuka lebar dengan halaman Corel karena suami sedang mengerjakan proyek desain grafisnya permintaan seorang klien. 

Meskipun jujur dari beberapa hari ini perasaan saya tidak nyaman. Itulah kenapa saya membaca quran lebih banyak karena hati sedang tidak tenang. Sampai musibah dan ujian itu menimpa kami. 

Yang saya yakini suami tertimpa musibah dalam keadaan taat. Ia ditangkap saat hendak menunaikan kewajiban salat Jum'at. Di saat bersamaan iya juga sedang mentarbiyah putra kami untuk taat kepada perintah Allah untuk salat Jumat. Karena saat itu suami bersama anak bungsu kami berangkat ke masjid. Dua kebaikan berkumpul padanya. Insya Allah. Jadi ta pantas saya bersedih atas musibah ini. Sungguh seperti janji Allah. Sedihnya, lelahnya, gundahnya dan musibah yang menimpa orang beriman menjadi penghapus dosa-dosa mereka. Insya Allah. 

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana sedihnya saya jika suami saya tertangkap sebagai seorang koruptor atau sedang tertangkap di panti pijet atau tertangkap di hotel saat garukan prostitusi misalnya, naudzubillah. Itu lebih membuat saya sedih dunia akhirat. Tertangkap saat hendak berangkat salat Jum'at saat sedang mengajari anaknya untuk taat kepada Allah bukan sesuatu yang harus saya sedihkan. 

Inilah saatnya saya membuktikan kepada apa-apa yang pernah saya bicarakan tentang 'iman dan ikhlas'. Ikhlas terhadap ketentuan Allah. Ujian dan musibah ini tidak ada apa-apanya dibandingkan ujian teman-teman yang lain. Ya Allah saya sedang belajar tentang ikhlas dan percaya bahwa tidak pernah datang ujian di luar kemampuan hamba-Nya. Dituduh sebagai teroris tidak akan membuat saya kemudian berhenti membaca Qur'an, berhenti membaca sirah nabi. Tidak akan membuatmu saya berhenti belajar tentang Islam. Insya Allah saya akan terus meneruskan tesis saya tentang " Pendidikan Anak Lelaki Perspektif Ibnul Qoyyim Dalam Kitab Tuhfatul Maudud Bi Ahkamil Maulud" karenanya saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk akan terus dan tetapi belajarlah. 


Lindungi orang-orang yang saya cintai ya Allah. Lindungi suami dan anak-anakku ya Allah. Lindungi orang-orang beriman dari musibah. 

7 komentar

  1. Mba Siti, saya ikut doakan yg terbaik utk mba sekeluarga yaa :(. Semoga dibukakan pintu kebenarannya. Sabar ya mba 🤗

    BalasHapus
  2. Semoga Allah melindungi mbak Irul dan keluarga. Tetap semangat mbak, Allah bersamamu :)

    BalasHapus
  3. Kami benar benar akan menguji kalian dgn sesuatu musibah berupa rasa ketakutan, kelaparan, hilangnya harta benda dan korban jiwa serta kurangnya hasil panen buah buahan. Berilah kabar gembira bagi orang orang yang bersabar, yaitu orang orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan hanya kepadanya kami kembali.Q. S. Al Baqarah: 155-156 la tahzan, Inallaha ma'ana

    BalasHapus
  4. Tetap sabar ya mbak. Allah bersama orang2 yang taat dan sabar serta berdoa pada-Nya.

    BalasHapus
  5. Tetap semangat ya mba.. semoga Allah melindungi mba sekeluarga.. aamiiinn

    BalasHapus
  6. Nuuroh ummu abdullaah8/4/21

    Maa syaa Allaah,ujian mb.mb ga sendiri,ap yg drisaukana jika yg keduanya adlh Allaah Ta'alaa.smg Allaah tunjukan dgn maha pengasih dan penyayang.n hanya Dia-lah penolong.yg haq itu haq.n yg bathil itu bathil.in syaa Allaah smua ada hikmahnya mb..uhibbukiiy fillaah..bnyk yg doain,smg Allaah jaga.aamiin...

    BalasHapus
  7. Banyak yg sayang sama Mak Irul. Banyak yg mendoakan Mak.... Laa hawlaa walaa quwwata illaa billaah. 💝🌹

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.