Pemberdayaan Perempuan Indonesia Melalui Warung Anak Sehat

 

Resep donat buah naga yang pernah saya ikutan dalam kompetisi resep Warung Anak Sehat


Sejak beberapa tahun terakhir ini di Jogja ada semacam peraturan tidak tertulis yakni: dilarangnya para pedagang asongan mangkal di depan sekolah. Ini dimaksudkan untuk menghindari anak-anak sekolah terpapar jajanan yang tidak sehat atau berbahaya. Sempat ada berita beberapa anak sekolah dilarikan ke RS karena keracunan jajanan yang mereka beli di sekitar sekolah. Tetapi meskipun saat ini anak-anak sekolah tidak jajan sembarangan bukan berarti jajanan yang dijual di kantin sekolah lalu menjadi jajanan sehat. Harus ada usaha nih agar jajanan di sekolah menjadi jajanan sehat.

Ibu WAS dari Bogor


Sejak tahun 2011 PT. Sarihusada Generasi Mahardika dengan suport penuh Danone Specialized Nutrition membuat program sosial untuk membentuk kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman sehat di kalangan anak-anak usia sekolah dasar. Program sosial ini dikenal dengan nama WAS (Warung Anak Sehat). Saat ini ada sekitar 350 IWAS (Ibu Warung Anak Sehat) yang turut bergabung dalam program ini. Menyasar 446 sekolah di Ambon, Bandung, Bogor dan Yogyakarta. Saya sendiri sempat bertemu dengan beberapa IWAS di Yogyakarta dalam sebuah event pelatihan bersama Sarihusada. Dan juga menyempatkan diri mampir ke sebuah WAS di sebuah SD negeri di kawasan Madukismo, Bantul. Kebetulan saya mampir jajan di sana.

IWAS dari Ambon manise😍


Dan yang membuat bahagia adalah hingga 2018, program WAS ini telah memberdayakan 350 IWAS. Dimana 72% diantaranya mendapatkan peningkatan penghasilan sebanyak lebih dari 50%. Dan turut memberikan manfaat untuk 1.092 anggota keluarga IWAS. Masya Allah ikutan senang membaca data ini.

Apa sih tujuannya diadakan WAS (Warung Anak Sehat) ini? Antara lain:

1.  1. WAS dibutuhkan untuk memberikan akses mudah kepada anak-anak agar bisa membeli jajanan sehat yang terjangkau. Mengingat banyaknya jajanan tidak sehat yang beredar dii sekitar sekolah. Penting sekali keberadaan WAS ini menurut saya.

2   2. Untuk membangun kesadaran orang tua akan pentingnya hidup sehat. Paling tidak orangtua merasa aman saat mengizinkan anaknya jajan di WAS karena dijamin kebersihan dan kehigenisan jajanannya.

3. 3. Meningkatkan rasa bangga wirausaha perempuan dengan mengelola kantin di dalam sekolah. Selama ini kan banyak kalangan meremehkan warung di sekolah. Padahal penting sekali keberadaan warung sehat untuk menyediakan jajanan sehat untuk anak sekolah.

4 4. Memberikan peningkatan pendapatan bagi IWAS sebagai duta perbaikan gizi anak Indonesia. Ini nih yang harus mulai kita bangun. Menghargai para pemilik warung atau kantin sekolah betapa jasa mereka dalam menjamin jajanan sehat dan halal untuk anak begitu besar.

 

Apa saja program yang dilakukan melalui WAS?

IWAS asal Jogja

Seperti saya ceritakan di awal. Saya pernah bertemu dengan para IWAS se-Jogja. Kami mendapat pelatihan tentang kewirausahaan. Saat itu salah satu materi pelatihan adalah tentang memanfaatkan Google dalam usaha kecil. Materi yang diajarkan salah satunya mendaftarkan usaha kita agar mudah ditemukan di Google Maps. Seru banget kan materinya.

Event para mombasador SGM
dan IWAS di Jogja


Selain itu mereka para IWAS ini juga mendapat pelatihan peningkatan bisnis yang meliputi bagaimana caranya mencatat penjualan serta keuntungan dan mendapatkan saran rekomendasi pengembangan usaha. Saya sendiri pernah turut serta menyumbangkan resep ‘donat buah naga’ dalam kompetisi resep Warung Anak Sehat. Harapannya kumpulan resep jajanan sehat tersebut bisa menjadi sumber ide untuk para IWAS (Ibu Warung Anak Sehat). Selain itu IWAS juga bisa bisa mengembangkan diri menjadi pengusaha profesional, menjalin koneksi bisnis dengan pengusaha perempuan lainnya.

Bagaimana Kondisi IWAS Saat Pandemi?

Pandemi covid-19 membuat seluruh WAS ikut tutup karena sekolah melakukan pendidikan jarak jauh. Mau tidak mau para IWAS memang harus berinovasi. Yang tadinya berjualan di sekolah sekarang saatnya mengembangkan diri dengan berjualan online. Atau juga mulai mengubah ide jualan. Pihak SGM sendiri membantu teman-teman IWAS untuk bangkit mengatasi kondisi saat ini. Dimulai dengan membantu mengiklankan produk-produk IWAS di sosial media teman-teman Mombassador SGM.

Dan yang paling anyar adalah pelatihan pemanfaatan teknologi digital dalam usaha. Danone Specialized Nutrition memberikan pelatihan wirausaha kepada para IWAS melalui program Women Will. Women Will sebuah inisiatif Grow with Google yang berfokus pada program digital untuk pemberdayaan ekonomi wanita di seluruh dunia. Harapannya para wanita bisa berkembang dan suskes dalam usaha mereka. Nah, sebagai permulaan bulan November ini ada pelatihan untuk 50 IWAS. Pelatihan ini untuk mengedukasi para IWAS untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan bisnis. Saya sendiri sangat senang bisa turut bergabung menjadi salah satu mentor dalam pelatihan untuk para IWAS ini. Saya sangat berharap pelatihan online ini nantinya bisa membantu para IWAS mengembangkan diri dan juga usaha serta meningkatkan penghasilan mereka. Dan untuk saya sendiri paling tidak ada amal jariyah karena berbagi ilmu bermanfaat bagi sesama perempuan.

Harapannya dengan pelatihan online pemanfaatan teknologi digital ini para IWAS bisa mandiri berjualan secara offline maupun online. Apalagi sekarang hampir semua orang memiliki handphone. Yang sangat memungkinkan bisa digunakan untuk berjualan.

Pesan saya buat teman-teman IWAS, “ Jangan patah semangat. Sekarang saatnya kita bangkit. Waktunya perempuan mandiri dan berdikari untuk sesama”. Bukankah Allah sendiri yang menjanjikan “ Selalu ada pertolongan di setiap kesulitan”. Bismillah. Untuk informasi lebih lengkap bisa mampir ke www.sarihusada.co.id

25 komentar

  1. Seandainya semua sekolah ada warung anak sehat untuk jajan pasti semua anak sekolah tidak akan beli jajan sembarangan ya mbak .Karena kalau lihat jajanan anak zaman now ngeri2 sedap yang namnya warna bisa merona terang benderang gitu trus rasa getir duh ..serem tapi anak2 malah suka tuh ..

    BalasHapus
  2. MasyaAllah... berkaaahhh untuk program Warung Anak Sehat, Womenwill dan para mentor/fasilitator
    Memang dibutuhkan kolaborasi yg ciamik untuk menghadapi tantangan ketika pandemi ini yaa..

    BalasHapus
  3. Saya termasuk yang menyakini bahwa ada hikmah atau kebaikan dibalik setiap kejadian.. termasuk pandemi saat ini ya mbak.. pemberlakuan PJJ tentu sangat berdampak bagi para pengelola ibu kantin.. tapi yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi digital yang akan tetap bertahan di tengah pandemi.. salut sama program dari Danone

    BalasHapus
  4. Iya nih was2 kalau anak jajan sembarangan. Ngarepnya yg mangkal di luar sekolah kali bisa dibina juga dan diajak masuk kantin/ pujasera sekolah gtu kali ya suatu hari nanti pas dah ada programnya dr sekolah dan pihak2 tertentu.

    Ibu IWAS pastinya susah jualan di sekolah selama pandemi ya? Untung ada pelatihan lain dr Danone supaya usaha ibuk2 ini gak berhenti.

    BalasHapus
  5. Nah ngeri memang lihat banyak yang berjualan di depan sekolah dan kebanyakan makanan tidak sehat. Jadi sering mengingatkan anak-anak untuk tidak jajan sembarangan. Senang sekali kalau ada Warung Anak Sehat seperti ini. Turut mendoakan semoga teman2 IWAS tetap semangat di masa pandemi, semoga bisa tetap berjualan baik offline maupun online.

    BalasHapus
  6. Warung anak sehat ini tantangan ya soalnya lagi pandemi. tapi paling tidak pemenuhan gizi mulai dari rumah juga. secara kalau jajanannya asal ngeri juga ya

    BalasHapus
  7. Kepedulian akan Warung Anak Sehat ini bagus sekali soalnya biasanya orang sudah maklum kalau warung sekolah itu jualannya yaa yang asal anak suka meskipun bermicin banyak atau tak bermerek dan meragukan bahan2nya. Semoga bisa menjangkau lebih banyak sekolah.

    BalasHapus
  8. Bagus banget ini program WAS. Jadi membantu kita para orang tua bahwa jajanan sehat itu lebih baik ketimbang jajan asal beli ke penjual di sekitarnya. Kasus anak keracunan akibat jajan di sekolah sering terjadi ya, Mbak. Semoga dengan adanya WAS, semakin sehat anak-anaknya.

    Kondisi pandemi begini memang menggerus aspek perekonomian. Yang jualan offline saatnya jualan online. Beruntungnya yang aktif di WAS, disupport juga untuk jualan online.

    Semoga sukses selalu.

    BalasHapus
  9. Mungkin saat ini rezeki dari usaha warung lumayan menyusut. Tetapi, bisa dimanfaatkan dengan ikut pelatihan ini. Insya Allah, gak ada yang sia-sia. Siapa tau selepas pandemi malah jadi lebih maju. Aamiin

    BalasHapus
  10. Aku berharap warung anak sehat ini bisa ada di banyak kota mbak, agar ibu nggak lagi merasa cemas anaknya jajan sembarangan. Kalo anakku dulu selalu bawa bekal dari rumah, dan emang nggak suka jajan di depan sekolah

    BalasHapus
  11. di sekolah anakku ga dibolehin jajan jadi ga ada sama sekali warung karena ada kitchen sendiri dan catering sendiri mba...program WAS ini keren yah namun meski tutup begini ada ya pemberdayaan bisa jualan online

    BalasHapus
  12. wah senang banget nih pastinya buat semua perempuan Indonesia melalui warung anak sehat bisa mendapatkan pelatihan dan perhatian lebih dan didukung juga

    BalasHapus
  13. Wah, bagus programnya nih. Emang jajanan anak penting bgt diperhatiin. kdang ngeri lihat penjual makanan kaya gak berbekal ilmu nutrisi dan keamanan pangan. Apa-apa maen cempungin aja ke makanan. Wkwkwk

    BalasHapus
  14. Wah, mbak jadi salah satu mentornya ya, mantap...
    Keren banget programnya disesuaikan dengan kondisi pandemi...

    BalasHapus
  15. Saya juga kurang setuju sih dg dilarangnya anak jajan disekolah, kan nggak smua jajanan sekolah itu nggak bersih dan sehat. Nah program ini spsrti mewakili bgt para pedagang kantin sekolah ya

    BalasHapus
  16. wah sebuah program yg sangat menarik dan bermanfaat..
    donatnya warna pink, warna dari bhn alami y kak

    BalasHapus
  17. Keren banget program ini membantu perempuan utk tetap produktif. Selain itu, jd bentuk dukungan juga utk pedagang kecil yg semenjak pandemi secara gak langsung jd dpt konotasi negatif krn sering dikira kurang bersih.

    BalasHapus
  18. Semoga para anggota IWAS bisa tetap melanjutkan usaha kulinernya ya di masa pandemi ini, dengan berjualan makanan secara online..semangaat...

    BalasHapus
  19. Program dan kerjasama yang bagus sekali antara Sarihusada dengan IWAS.
    Jadi punya bayangan yaa...seorang Ibu yang bisa masak di masa pandemi begini harus bagaimana..

    BalasHapus
  20. Program IWAS menarik dan sangat bermanfaat di masa pandemi seperti sekarang ini. Bahkan ada pelatihan online pemanfaatan teknologi digital, ya, sehingga para IWAS bisa mandiri berjualan secara offline maupun online

    BalasHapus
  21. Keren banget programnya Warung Anak Sehat ini. Selain bisa bikin ibu-ibu kantin menyajikan makanan-makanan sehat dan terjangkau. Sekarang jadi nambah skill juga ya.

    BalasHapus
  22. Alhamdulillah ya mbak, programnya tidak mandeg di jalan. meskipun pandemi, tetap terus beinovasi salah satunya dengan memberi pelatihan skill mengembangkan pemasaran lewat online. Semoga meski warung sekolah tutup, bu kantin tetap bisa berdaya.

    BalasHapus
  23. Terus semangat buat para emak-emak yang terus berjuang meningkatkan ekonomi keluarga, masa pandemi semoga segera berakhir ya.

    BalasHapus
  24. This good program is because a lot of unhealthy children's snacks are being sold and hopefully it will also be a solution for the economy

    BalasHapus
  25. Senangnya dapat pelatihan khusus. Kan emang di masa begini, jd gak bs jualan di sekolah ya. Lha sekolahnya libur. Tapi bs dijual lewat online maupun offline. Yg penting semangat terus untuk jualan

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.