Pengalaman Naik Bis Dari Singapura ke Melaka






Ini pengalaman saya naik bis dari Singapura ke Melaka. Mungkin ada sesama teman traveler yang butuh info ini. Semoga membantu ya. Karena ternyata akomodasi dari Singapura ke Melaka itu yang paling memungkinkan memang naik bis. Bahkan saya sempat iseng nyari tiket pesawat untuk penerbangan Singapura-Melaka dan sebaliknya saya ga menemukannya. Padahal udah ngecek di Skayscanner, tiketdotcom dan traveloka. Ga ada jalur penerbangan itu. Padahal Melaka memiliki lapangan penerbangan. Kata si bapak mungkin khusus jet pribadi aja bandara di Melaka itu. Bhaequelah besok kalo saya udah jadi sultan ta nyobain bandaranya Melaka. Bahahahaha.


Tadinya saya kepengen ikutan cara beberapa blogger yang naik bis dengan dua kali naik bis. Ke Larkin dulu baru ganti ke Johor Bharu. Tapi setelah dipikir kok ribet banget sih. Maklum bukan anak muda lagi yang dengan gampangnya gonta-ganti bis. Akhirnya saya nyari gampangnya aja. Naik bis langsung dari Golden Mile Tower Singapura.

Naik Bis Langsung Dari Golden Mile Tower Ke Melaka Sentral



Golden Mile Tower ini udah familiar banget buat saya. Dua kali ke Singapura sebelumnya saya selalu mampir terminal bis ini buat ke Malaysia. Nah, di terminal bis ini menyediakan bis langsung tujuan ke Melaka. Jadi cukup naik bis sekali aja. Ga perlu gonta-ganti bis lagi. Kalau teman-teman dari bandara Changi bisa naik MRT dan turun Station MRT Nichol Highway. Dan dari MRT terus jalan kaki ke Terminal bis ini. Ya pakai Google Maps buat nyari jalan. Enaknya di Singapura itu jalur buat pejalan kaki memang dibuat nyaman. Dan udara kotanya bersih gak sumpek. Langitnya biru. Mungki karena negara maju ya jadi emisi kendaraan juga terjaga. Mungkin ya.


Kita bisa pesan tiket bis di easybook atau beli langsung di tempat. Kemarin saya beli tiket langsung di loket. Naik bis Starmart dengan harga SGD 15. Langsung turun di Melaka Central. Kami berangkat jam 1 siang. Jadi kami nunggu dulu di ruang tunggu loket bis Starmart ini. Isi ruang tunggunya bule semua. Ya namanya juga kota wisata ga heran Melaka banyak didatangi turis.



Bisnya nyaman



Bisnya nyaman banget. Tempat duduknya empuk dan joknya bersih. Ada sandaran juga buat kaki. Disediakan juga colokan buat hape. AC-nya dingin. Seperti biasa kalau mau keluar dari Singapura kita akan berhenti di dua check point. Pertama di imigrasi Singapura dan yang berikutnya di imigrasi Malaysia. Saat di check point Singapura kita ga perlu bawa tas ransel cukup paspor dan dompet aja. Nanti saat check point ke-2 di imigrasi Malaysia baru dibawa semua tas dan ransel. Tetapi imigrasi Malaysia ga begitu horor sih meskipun lewat darat.

Perjalanan 4 Jam



Perjalanan dari Singapura ke Melaka kami kemarin sekitar 4 jam-an. Itu sudah termasuk istirahat di rest area. Dan sampai di Melaka Central sekitar pukul  sore. Tadinya kami mau turun di Melaka Sentral ini baru naik Grab ke hotel tempat kami menginap. Tapi ternyata supirnya menawarkan kami ikut bis saja karena mereka akan turun di perhentian bis terakhir di Mahkota Medical Central atau dikenal dengan MMC yang setelah dicek di Google Maps ga jauh dari hotel kami menginap. Okelah kalau begitu. Akhirnya kami balik duduk manis lagi di bis dan ikut sampai perhentian terakhir di MMC. Nah, saran saya sih buat teman-teman yang mau ke Melaka sebaiknya nyari hotel yang ga jauh dari MMC ini. Ada banyak hotel yang dekat banget sama MMC ini yang semuanya itu dekat banget dengan pusat wisata di Melaka. Beberapa hotel yang dekat dengan MMC ini antara lain: Straits Hotel dan Suite tempat kami menginap sudah saya review di sini, Hotel Novotel, Heritage Hotel, dan area dekat hotel-hotel ini.


Berkunjung ke Melaka itu enak banget lo. Karena tempat wisatanya itu terkumpul dalam satu wilayah yang semuanya bisa didatangi dengan jalan kaki. Kecuali kalau mau ke Masjid selat Melaka yang memang butuh naik Grab.



Nah untuk pulangnya kami kemarin langsung naik Grab dari hotel menuju Melaka Central. Terminal Bis Melaka Central ini bagus banget sistem penjualan tiketnya. Kita tinggal pilih kota tujuan terus ke loket dan bayar. Nanti di tiket bis ditunjukkan kita ada di gate berapa. Kalau mau masuk ke ruang tunggu kita tinggal menempelkan tiket bis di depan pintu masuk. Begitu juga saat mau keluar menuju bis kita harus menempelkan tiket bis yang kita miliki. Kemarin kami dapat tiket seharga RM35. Lebih murah sih dari harga kalau dari Singapura.


Oia di Melaka Sentral ini banyak kedai makanan khas Melayu yang enak banget. Saya dan si bapak kemarin mampir nyari Tom-Yam. Penjualnya ibu-ibu berjilbab orang Melayu.



Ketatnya Imigrasi Masuk Singapura Via Darat

Nah itu pengalaman saya naik bis dari Singapura-Melaka-Singapura lagi. Sedikit cerita nih, saat masuk imigrasi Singapura setelah dari Melaka ini barulah saya ketemu dengan ‘cerita horor’ imigrasi Singapura. Hampir dua jam kami di imigrasi Singapura. Imigrasi masuk Singapura via jalan darat lebih ketat daripada via bandara. Saya sampai deg-deg an. Apalagi beberapa turis di depan saya pada masuk ruang interograsi. Saya udah pasrah aja deh. Disuruh masuk ruang pemeriksaan hayuk aja. Apalagi barisan saya dan suami terpisah jauh. Saya di ujung sini si bapak di ujung sana. Di depan saya seorang pemuda asal India dan adiknya ditanya lama banget oleh petugas. Dan saat giliran saya dia meminta semua kelengkapan. Mulai dari tempat menginap, tiket balik ke Indonesia, sampai menanyakan yang mana pasangan traveling bersama saya. Kemudian tak lama paspor saya di cap dan “ Welcome in Singapore, Happy journey” ucap petugasnya dengan senyum manis. Ya ampun lega banget saya. Baru kali ini saya dikasih senyum manis oleh petugas imigrasi. Huahahahaha. Pengalaman traveling ke beberapa negara hampir semua petugas imigrasi juteknya minta ampun. Alhamdulillah sampai di Singapura disambut hujan. Duuh jadi pengen pindah ke Singapura. Hahahaha.

25 komentar

  1. Baru tahu di Melaka ada grab juga. Xixixi.. ketahuan belum pernah jalan ke sana. Tomyamnya menggiurkan ya mbak jadi pengen berkunjung ke Malaysia dan singapura juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Grab kan emang duluan hits di malaysia kak dyah. Dan melaka kan negara bagian malaysia

      Hapus
    2. Mba, supir nya baik banget ya, nawarin nganter sampe ke hotel. ngomong2 soal imigrasi, mungkin kalo dari Singapore ke malaysia gak gitu horror.
      Tapi yang jutek itu menurut pengalaman sepupu adalah dari Indonesia (ppelabuhan tanjung balai) ke pelabuhan di malaysia. Nah petugas imigrasi nanya detail banget, bahkan kalo belum genap 2 minggu kita baru dari sana, ditolak untuk masuk malaysia lagi.
      Katanya"ddah banyak kali rupanya uang awak ya.."
      Kan jutek abis.
      Padahal sepupu mau ke rumah emaknya.
      Emak sama bapaknya udah warga negara sana.
      Cuma dia seorang yang wNi

      Hapus
  2. Belum pernah eksplor Malaka, tapi pernah naik bus dari KL ke Singapur. Mungkin karena perjalanan lumayan lama, jadi busnya emang enak dan nyaman banget. Jadi pengin nyobain naik bus lagi neh

    BalasHapus
  3. Sopir bisnya baik banget, Mbak, menawari mengantar ke lokasi hotel. Jarang-jarang, lho. APakah orang Indonesia?
    Oh ya, saya senang kalau imigrasi Malaysia tak seram. 3 tahun lalu banyak keluhan tentang perilaku tidak bersahabat dari mereka karena sebagian yang ke sana kan menjadi TKI.

    BalasHapus
  4. Senangnya bisa traveling bersama pasangan. Seneng baca ceritanya, siap baca lagi kalau nanti ada cerita traveling yang baru hehe.

    BalasHapus
  5. Lah Mak Irul jadi betah di Singapura. enak ya mak? Nyaman buat wisatawan juga. Mudahan besok jogja bisa kayak singapur ya.

    BalasHapus
  6. Sebagai orang yang belum pernah ke Singapura dan Melaka, tulisan Mbak Siti sangat bermanfaat buat saya. Siapa tahu saya bisa ke sana hehehe. Aamin.
    Dan ini enak ya, Mbak. karena lintas negara bisa ditempuh jalur darat. Kalau Indonesia kan tidak bisa. Indoensia ke Singapura saja harus naik kapal. Dan kalau naik bus, banyak hal yang bisa kita lihat. Seru ceritanya, Mbak.

    BalasHapus
  7. Di Singapura sudah hujan, di Garut baru' kenarin Rabu atau Kamis hujannya. Sekarang udara sejuk dan mendung bikin sinyal luplap.
    Melaka dan Singapura alangkah mudahnya ditempuh dengan bus kota yang nyaman demikian.
    Seru sebenarnya petualangan lewat jalur darat demikian. Menambah pengalaman tentang transportasi negara tetangga.

    BalasHapus
  8. Di Singapura sudah hujan, di Garut baru' kenarin Rabu atau Kamis hujannya. Sekarang udara sejuk dan mendung bikin sinyal luplap.
    Melaka dan Singapura alangkah mudahnya ditempuh dengan bus kota yang nyaman demikian.
    Seru sebenarnya petualangan lewat jalur darat demikian. Menambah pengalaman tentang transportasi negara tetangga.

    BalasHapus
  9. Baca ini aku jadi tambah pengen piknik udah lama gak piknik. Melaka, tempat yang udah lama pengen aku datangin. Melaka, Phenang dan Ipoh. Cuma belum kesampaian sampe sekarang. Semoga tahun 2020. Kalau ke Singapura belum pernah juga, gak terlalu minat he..he... Deg degan pasti di ruangan imigrasi. Kebayang .😂😂

    BalasHapus
  10. Terima kasih atas informasinya mba. Hal-hal teknis seperti sangat penting khusus pemula dan yang akan bepergian ke singapur sana. Doakan semoaga saya juga bisa berkunjung ke negeri tetangga yak hehehe

    BalasHapus
  11. Ihh bener banget mba, petugas imigrasi negara lain jutek semua.
    Beberapa kali ke malaysia pun alwaays dijutekin.
    😔

    BalasHapus
  12. Beruntungnya pejalan kaki di sana, jalur pedestriannya nyaman, jadi kalau mau nyari alamat/arah itu enggak ribet ya mba. Dari stasiun MRT ke terminal misalnya, cukup pakai gmaps

    BalasHapus
  13. Perjalanan naik bis 4 jam ke Melaka itu gak membosankan ya kalo bis nya nyaman dan jalanan lancar dan mulus.Dan yang bikin galfok itu liat semangkuk tomyam yang menggugah. Hehehe, daku pencinta tomyam soalnya mba

    BalasHapus
  14. Pergi ke pasar membeli cuka
    Jangan lupa membeli kapur
    Sedap betol lah naik bis ke Melaka
    Hingga nak jadi warge negare Singapore, hihi

    Just for fun pantunnya ya Kak Siti Nurhalize ehh Siti Hairul

    BalasHapus
  15. o gitu ya... saya belum ada pengalaman lintas negara. males banget ngurusin paspor hehe.. makasih infonya, mbak #catet

    BalasHapus
  16. Kemarin sempet pengen jalan-jalan ke KL dan nanti keretaan atau ngebis ke Singapur. Ternyata rada horor ya imigrasinya, hihihi. Yang aku khawatirin kalau ke luar tu gitu, ngeri sama imigrasinya, haha

    BalasHapus
  17. Makasih mbak sudah share soal ini. Pas banget sama suami pengen jalan-jalan rutenya dari Singapore ke Melaka. Ternyata enak pake bis juga ya. Karena kalau ga salah pake kereta agak mahal

    BalasHapus
  18. ternyata gitu yaaaa.... emamng rata-rata petugas imigrasi tuh pelit senyum kali ya mbak. hahaha
    atau emang sengaja pasang tampang jutek biar gak ada yang berani macam-macam saat berku njung ke negaranya kali ya

    BalasHapus
  19. Kalo da ke singapura, nggak sah kayaknya klo nggak sekalian jalan ke Malaysia ya mbak. Bisa langsung Naik bis yang cukup nyaman dan ramah di kantong.

    BalasHapus
  20. Asyik banget ya kak bisa traveling sama suami , bondingnya juga dapat. Btw emang sih ya imigrasi kesana katanya ketat semua darat maupun udara gitu.

    BalasHapus
  21. aku suka sama informasi yang berisi pengalaman begini, terutama diluar negeri. Jadinya nanti gak bakalan sok tau gitu naik ini dan itu

    BalasHapus
  22. Informasinya bermanfaat banget, Mbak. Siapa tau nanti ada rejeki saya main ke Melaka. Sekali dulu ke Singapura, takjub memang dengan kotanya itu. Bersih, tertib, dan rapi. Wajar aja mbak sampe bilang pengen tinggal di sana. Heheehe akupun mau.

    BalasHapus
  23. Jadi pengen juga coba traveling ke Singapura. Semoga ada rezeki nanti. Doain ya mbak.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.