Berapa Harga Mu?
Harga Pogba 1,5 T, Mustafi 608 M
dan Kamu?
Berapa harga seorang
manusia? Pertanyaan ini lagi ngehits di rumah kami. Iya bener, berapa sih harga
kamu? Itu pertanyaan saya ke anak-anak. Berapa harga saya? Benar-benar harga ya
bukan secara implisit atau apalah.
Meskipun kami ga punya
televisi. Sudah 10 tahun lebih kami memutuskan tidak memiliki televisi di
rumah. Tetapi kami masih tetap update tentang beberapa berita yang lagi ngehits
baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Salah satunya adalah tentang berapa
harga para pemain bola di bursa transfer.
Kemarin, saya yang memang
lagi ngefans banget sama abang Skhodran Mustafi, hatsyim, sempet-sempetnya ngikutin
beritanya karena tarik ulurnya di bursa transfer. Saya pernah bikin postingan
tentang Skhodran Mustafi lo disini. Nah, bahkan para pengamat bola sempat melempar
wacana adanya panic buying di dealnya
si Mustafi ini. Ya iyalah bayangkan Premier League sudah mulai, transfernya doi
ke Arsenal belum deal juga. Duh, Hayati ikutan deg-deg-an waktu itu. Halagh.
Berapa
sih harga transfernya si Mustafi dari Valencia FC ke Arsenal? Setelah negoisasi
yang panjang (sepertinya) akhirnya Mustafi (denger-dengernya sih) deal di harga
£35 juta alias sekitar Rp 608 milyar, cleguk. Itu duit semua yak? Bukan diselipin
koran sebagian kan? Hahahaha. Harga transfer pemain timnas Jerman yang segitu
itu inilah yang menjadikannya sebagai salah satu pemain muslim dengan harga
termahal. Dan jujur saya jatuh hati dengan pemain usia 24 tahun ini karena
sikapnya yang tenang dan rendah hati. Bahkan saya langsung bilang “ Oke fix gue
ngefans sama Mustafi” hanya gara-gara ga sengaja nonton di Youtube waktu dia
menyingkirkan botol beer saat konferensi pers dengan clubnya, Valencia FC. Mentalitasnya
juga kuat. Dalam sebuah wawancara dengan 11 Freunde, ia berkata, "Pada
akhirnya, saya sama seperti orang-orang lainnya yang ada di bumi untuk mengejar
surga. Itu tugas saya dan jika saya bermain buruk hari ini, itu bukan akhir
dari dunia." Duuuh yang model begini kan susah dicari ya. Secara tuh ya
para pemain bola dunia biasanya gaya hidupnya hedonis dan dikelilingi
model-model khusus cawat sama kutang. Hahahahaha.
Lain Mustafi lain lagi
harga Paul Pogba. Jadi kemarin pas lebaran haji si emak ini senang bukan
kepayang. Gara-garanya si Pogba ngucapin Eid Mubarak gitu di akun instagramnya
(Pogba seorang muslim kayak Mustafi juga), halagh, padahal dia ngucapin ya di
akun pribadinya dan ditujukan buat semua fansnya tapi si mamak ini malah girang
ga kira-kira, ndesoooo. Hahahaha. Terus si sulung saya cerita “Paul ini harganya
lebih fantastik lo Mi dari harga si Skhodran Mustafi”. Iya beneran. Harga Paul
Pogba jauh lebih mahal daripada harga Mustafi. Buat para pengamat bola amatiran
macam saya ini kadang harga pemain bola lumayanlah bisa jadi hiburan di tengah
naik turunnya harga cabe, ngok, jauhnya perbandingannya buuuk. Jadilah sore itu
saya dan anak-anak ngobrol seru tentang harga si Pogba.
Jadi si Pogba ini di beli
oleh Manchester United dari Juventus dengan harga £89juta (sekitar Rp1,5
triliun) yang membuatnya menjadi pemain termahal dunia saat ini. Ngik, satu
setengah Trilyun? Yang benar aja. Itu duit semua loh ya, bukan duit monopoli. Bhahaha.
Jadi secara resmi Pogba
si pemain timnas Perancis ini bergabung dengan Old Trafford selama lima tahun
ke depan. Dengan gaji 13 juta Euro pertahun alias setara 189 milyar pertahun
bisa dibilang Pogba bisa beli pulau pribadi plus isinya. Masih sisa juga itu. Oia
itu belum dihitung kontrak dan bonus ya. Kalau sekelas Pogba pasti bedalah
harganya dengan endorse ala-ala seleb instagram kita. Hatsyiiim.
Pembicaraan saya dan
anak-anak akhirnya mengerucut sampai pada “ berapa sih sebenarnya harga yang
pantas untuk seorang manusia?”. Nah ini dia intinya. Sering kan ya kita dapet
materi kalau ikut seminar motivasi yang dibilangin kalau usaha ga butuh modal,
coba dipikir apa ada yang mau menukar tangan kanannya, misalnya, dengan uang
senilai 100 juta?. Pasti pada ga mau kan. Nah dua tangan pastilah lebih dari
harga 200 juta. Belum lagi kaki, jadi inget ucapan Hugh Grant di film Actually
Love, yang dia bilang Inggris itu hebat karena punya Shakespeare, The Beatles
dan tendangan kaki kirinya Becham, huahahaha.
Jadi inget belasan tahun
lalu saat seorang ustadz saya bilang kalau seorang muslim secara tidak sengaja membunuh seorang muslim
lainnya maka ia dikenakan kewajiban untuk membayar diyat senilai 100 ekor unta yang usianya minimal 3
tahun. Kalau ngikutin harga yang kemarin di hitung suami saya, kebetulan
kemarin si bapak ngurus Qurban untunk dikirim ke Syria dan Palestina harga
hewan Qurban berupa unta dipatok di harga 2000 dolar atau sekitar 26 jutaan. Tetapi
kalau harga di Arabnya sih sekitar 1800 -4000 riyal atau mulai 14 jutaan. Nah hitung
sendiri 100 ekor unta X ambil harga tengah 20 juta = sekian sekian. Huaaaaaa. Itu
kalau tidak sengaja ya, tidak sengaja itu misal bawa mobil di jalan raya,
mobilnya bener eh matanya kelilipan terus nabrak orang dan orangnya meninggal
itu dihitung tidak sengaja. Semi tidak sengaja beda lagi, misalnya bawa mobil
di jalan tapi ternyata tahu kalau ban mobilnya ga bener, males servis padahal
sudah jatahnya servis nah itu dendanya lebih mahal lagi. Jadi tingkatannya juga
beda tentang kaidah ‘tidak sengaja’ ini. Atau misalnya lagi latihan memanah eh
ada orang lewat, lagian bego banget sih yang lewat tahu juga orang lagi latihan
manah dia malah lenggak-lenggok berasa model di atas run way, nah itu dihitung tidak sengaja juga. Saya rasa mending
baca langsung bab tentang diyat ini di kitab-kitab fiqih ya jangan di blog ini.
Blog ini khusus curhat ke tenggara dan ke timur laut -___-
Sampailah kemudian
diskusi saya dan anak-anak berapa sih harga kamu? Kalau kamu dijual di bursa
transfer berapa sih orang mau bayar kamu? Kalau kamu main di rumput Eropa
bakalan berapa sih harga yang layak untuk kamu? Ya begitulah-begitulah
pertanyaannya. Anak-anak kemudian mengambil kesimpulan sendiri harga seseorang
bisa mahal kalau dia punya keahlian. Semakin expert harusnya semakin mahal dong
ya.
Semakin expert semakin
mahal. Semakin expert semakin dicari. Semakin expert semakin tinggi nilai
tawarnya. Kita bakalan punya bargaining power yang tinggi kalau kita menguasai
suatu keahlian dengan baik. Semakin ahli semakin sedikit saingan kita. Karena kebanyakan
orang kan berada di posisi rata-rata. Hanya sedikit orang yang mau menyediakan
waktu lebih buat menambah keahliannya. Ga enak banget kan latihan nendang bola
ribuan kali padahal yang lain sudah jatahnya istirahat. Masak kita doang yang
latihan orang lain pada ngebi alias
tidur kayak udang.
Saya bukannya melarang
anak-anak mempelajari banyak hal tetapi mengajak anak-anak untuk menekuni
minatnya dengan lebih serius. Capek itu adalah hal yang biasa. Bosan apalagi
tetapi kita tidak mungkinkan mengalah dengan mudah dengan yang namanya Bosan.
Saya sendiri tidak tahu
bagaimana para orang tua lain menghadapi anak-anaknya apakah beda dengan
anak-anak saya yang menjalani homeschooling. Tetapi saya yakin yang namanya
rasa bosan dan malas pasti selalu ada mau bagaimanapun metode belajarnya.
Kalau di hadapan manusia
saja bisa muncul harga 1,5 Triliyun apalagi kalau Allah yang beli kan ya?
Priceless ^_^ saya selalu bilang sama anak-anak menuntut ilmu itu seperti orang
yang berjual beli dengan Allah. Jangan setengah-setengah. Jika memang untuk menjadi expert itu butuh latihan sekian ribu jam maka jalani itu. Kalau perlu lebih. Seperti kata Skhodran Mustafi
" Play with passion, play with heart or don't play at all"
Kerenn banget maak, bisa ga ada TV terus emaknya sama anak anak hobi bola kerenn
BalasHapusnonton bolanya streaming mak :)
HapusSpechless saya, kadang pun manusia ga menghargai dirinya sendiri. Baca : mengabaikan kesehatannya
BalasHapusSetuju mak, harga nggak datang begitu saja perlu latihan dan terus menerus diasah biar bisa "expert" :)
BalasHapusSalam kenal ya mak :)