Menjadi Manusia Jujur dan Amanah adalah Kekayaan Bangsa

Akhlak Mulia Adalah Warisan Bangsa


Sebagai mamak dari lima orang putra saya selalu berharap anak-anak saya menjadi anak yang berbudi luhur. Anak-anak saya memang tidak sekolah di sekolah formal. Tetapi bukan berarti kami tidak belajar. Mengajarkan tentang akhlak mulia adalah unsur paling dominan dalam sistem Homeschooling keluarga kami. Banyak hal harus dimulai dari tentang pendidikan adab dan nilai-nilai luhur. Bukannya saya tidak percaya dengan lembaga sekolah. Tapi saya pikir untuk urusan seperti itu maka itu adalah tanggung jawab saya sebagai mamak.

Dan satu hal. Mengajarkan pendidikan karakter adalah salah satu bentuk cinta terhadap Indonesia. Karena karakter bangsa kita sebenarnya adalah berakhlak mulia dan mempesona. Buktinya lihat bagaimana jayanya bangsa kita di masa lalu. Jadi tetap mengajarkan hal-hal mulia dalam keluarga itu artinya sama dengan menjaga warisan leluhur kita.

Nilai-nilai luhur itu diantaranya tentang konsep jujur dan amanah. Klise banget kalau ingat tentang teorinya. Tapi menjalankannya, whuuuuaaaa…sampai nangis-nangis, tapi bukankah kejujuran adalah Mata Uang Yang berlaku dibelahan bumi manapun?. 

Hal sepele yang saya ajarkan pada anak-anak adalah jangan ambil yang bukan hakmu.
Seperti hari itu kami mampir ke sebuah lapak penjual buah. Jika musim hujan semua buah bermunculan, rambutan durian, duku dst…hahahaha sampai pegel bikin listnya. 

Kami mampir membeli rambutan. Setelah memilih kami meminta di timbangkan beberapa kilo. Si penjual dengan sigap menyiapkan pesanan kami. Si abang ngiler melihat beberapa butir rambutan yang lepas dari kerumunannya. Saya menggeleng. Itu bukan bagian yang kami beli. Anak saya mengerti. 

Tak lama masuk seorang ibu dengan dua anaknya yang seusia anak saya. Membeli rambutan pula. Ketika si penjual masuk ke kios menyiapkan pesanan. Dengan santai dua anak ini mencomot rambutan-rambutan yang ada di kios itu. 

Duh, hati saya miris. Si abang melirik saya. Seolah bicara

“ Mak, mereka kenapa boleh mengambil rambutan itu” saya hanya tersenyum. Setelah membayar saya berlalu.

Di jalan saya bilang

“ Rambutan itu kecil sekali suap langsung hilang masuk perut. Harga sebiji rambutan pun sangat murah. Tapi di akhirat, kita tidak akan bisa berlalu dari hadapan malaikat ketika kita tidak bisa menjawab “ Kenapa kau mengambil yang bukan hakmu?”
Sesak dada saya ketika mengucapkan kata-kata itu dihadapan si Abang. 




Nak, ingat selalu pesan emak ya sayang. Semoga Allah memanjangkan umurmu dan melimpahkanmu dengan rejeki yang luas karena kejujuranmu. Amin 
Dan satu hal yang selalu saya tanamkan pada anak-anak. Kejujuran adalah watak bangsa Indonesia. Ia adalah tradisi ketimuran. Menjadi manusia jujur itu sama artinya dengan mencintai Negara. Bayangkan jika manusia Indonesia selalu besikap jujur dan amanah. Berlaku jujur dalam jual-beli sesama manusia. Berlaku jujur sebagai pemimpin. Berlaku jujur dalam memilih pemimpin. Berlaku jujur terhadap orangtua dan sebaliknya anak juga berlaku jujur terhadap orang tua. Dan dilanjutkan berlaku jujur dan amanah terhadap manusia lain. Indonesia akan menjadi bangsa LUAR BIASA.
Terkadang anak-anak saya malu mengakui jika mereka bersikap jujur. Misalnya, mengakui sebuah kesalahan. Saya selalu bilang malu yang kita tanggung karena mengakui kesalahan itu hanya sebentar dibandingkan kita menutupi kecurangan maka rasa bersalah itu akan menjadi beban sepanjang hayat. Meskipun saya belum yakin mereka akan mengerti perkataan emaknya ini tapi saya percaya suatu hari mereka akan mengerti betapa mulianya orang-orang yang jujur dan berlaku amanah. Dan kedua pelajaran itu, bersikap jujur dan amanah, adalah pelajaran WAJIB di rumah kami.


Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Aku dan Indonesia

3 komentar

  1. Benar, menteladani sifat nabi Muhammad SAW, Jujur dan Amanah. Wajib diterapkan.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan :Aku Dan Indonesia di BlogCamp
    Dicatat sebagai peserta
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  3. dari kecil anak-anak harus di tanamkan kejujuran ya mak

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.