Bermula
dari MIMPI
Empat Orang ABG tercatat nama mereka dalam
Sejarah Emas Islam
Sebuah kisah nyata dari
empat orang hebat yang pernah dimiliki oleh Islam….
so< jangan pernah meremehkan mimpi anak-anak.
Syahdan,
empat orang ABG tengah berkumpul di depan Ka’bah. Udara cerah. Panas mentari
pagi menghangatkan hati. Menghibur diri. Mereka bercengkrama. Adu bicara.
Berdiskusi. Beradu mimpi. Asik sekali. Nyata benar betapa berkualitas celoteh
dan canda mereka. Buah lingkungan yang sahih. Tarbiyah yang sholih.
Abdul Malik, salah seorang
remaja berkata;
“Ya Abdullah!” Panggilnya
dengan ramah pada sahabatnya,
“Apa yang menjadi mimpimu
kelak?”
“Aku ingin menjadi Amir di
Haramain.” Jawab Abdullah mantap. Menyebut dua kota suci Makkah dan Madinah
itu.
“Semoga Allah memberkahi
cita-citamu” Kata Abdul Malik.
“Aamin..!” Yang lain
meng-aminkan.
“Kalau kau Mush’ab, Apa
mimpimu kelak?” Lanjut Abdul Malik lagi
“Aku ingin menaklukan dan
menguasai wilayah Syam, Irak dan Persia!” Senyumnya mengembang.
“Semoga Allah memberkahi
mimpimu.” Lanjut Abdul Malik lagi.
“Aamin.” Yang lainpun
mengaminkan.
“Dan Kau sendiri, apa mimpi
besarmu wahai Abdul Malik?” Giliran Abdullah bertanya.
Abdul Malik menatap langit.
Pandangan yang tajam. Menembus awan putih. Seakan ingin melongok buku takdir
yang tercatat di langit sana.
“Aku…”
Kata Abdul Malik pelan. “Aku ingin menguasai dunia ini…”
Suaranya pelan. Seakan berbisik. Lalu senyap.
“Semoga Allah memberkahi
mimpimu…!”
Suara Abdullah memecah kesunyian sesaat.
“Kini kau, apa cita-cita
hai Urwah?” Abdul Malik melanjutkan. Urwah, remaja paling muda itu menjawab
mantap
“Semoga Allah memberkahi
semua mimpi-mimpimu untuk menguasai negri. Tapi kalau Aku sendiri..” Urwah memotong
kata-katanya. Mengambil nafas, lalu berkata lagi, “ Aku ingin menjadi seorang
Aliman – Amilan. Orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya.”
“Aamin…!”
Yang lain serentak meng-aminkan.
Berlalu bulan dan tahun.
Sejarah berlari. Mencatat segala even. Membuat segala momen. Mewujudkan doa dan
harap. Buku takdir terbuka. Dan nyatalah kebesaran-Nya. Doa dan mimpi para
remaja, kini benar-benar di depan mata. Wujud. Ada. Nyata. Abdullah Putra
Zubair RA, benar-benar menjadi Khalifah di dua daerah suci, Mekah dan Madinah.
Mush’ab bin Zubair, adik Abdullah, pun Allah perkenankan menjadi Amir di
wilayah jauh hingga ke Persia. Tak berbeda dengan Abdul Malik bin Marwan,
menjadi Khalifah Bani Umayah, menguasai hamper separuh dunia. Dan terakhir,
Urwah putra Zubair ketiga, menjadi guru besar di Madinah. Mengajar beragam
ilmu. Mengabdi setiap waktu.
Dalam momen-momen hidup.
Segala peristiwa ada. Dan nyata. Berawal dari mimpi. Sebuah mimpi. Kekuatan
mimpi adalah modal husnudzon pada Allah. Kekuatan harapan. Optimisme. Obsesi.
Cita-cita. Dan doa. Lalu kerja. Kemudian waktu dan sejarah akan membuat
takdirnya jadi nyata.
NB: ini adalah kisah nyata dari sebagian sejarah emas pemuda dalam Islam......Subhanallah
bisa di baca di buku tulisan Muhammad Suwaid " Manhaj at-Tarbiyyah an-Nabawiyyah lil-Thifl atau terjemahannya Mendidik Anak Bersama Nabi"....
bisa di baca di buku tulisan Muhammad Suwaid " Manhaj at-Tarbiyyah an-Nabawiyyah lil-Thifl atau terjemahannya Mendidik Anak Bersama Nabi"....
Subhanallah cerita ABG dalam era rasulullah, para sahabat dan tabhiin selalu tentang ABG shalih yang cerdas, santun dan bekerja keras. Buah dari lingkungan yang sehat dan gemblengan disiplin Islam. Semoga generasi kita kelak adalah ABG shalih-shalihah yang memipin dunia. aamiin
BalasHapusamiin..betul mak Titi...sejarah Islam itu selalu memunculkan pemuda luar biasa...
BalasHapusmasha alloh mimpi mereka bukan sekedar mimpi tp diusahakan.
BalasHapusmimpi yang di wujudkan dengan tindakan nyata ya mak hana..ga cuman mimpi doank
BalasHapusSubhanallah..aku merinding mak bacanya..beneran.smoga mimpi anak2 qt yang baik dikabulkan Allah
BalasHapus