Langkah Pertamaku Untuk Langkah Suksesku Kelak

Langkah Pertamaku 


      Hi Namaku Miqdad. Januari 2016 ini aku berumur 1 tahun. Tepatnya tanggal 4 Januari kemarin aku merayakan ulang tahunku yang pertama. Sebenarnya tidak dirayakan sih oleh ibu dan bapak. Meskipun tidak merayakan hari lahir secara besar-besaran aku tahu kok kalau betapa panjang doa ibu untukku. Kata ibu setahun lalu aku hanya bisa menangis dan diam ketika menyusu sekarang semua sudut rumah sudah kujelajahi bahkan ‘pagar’ dari box plastik didepan pintu samping sudah mampu kupanjat. Setahun lalu ibu menuliskan harapannya untukku disini. Sekarang doa ibu bertambah panjang untukku.


        Nah Januari ini mereka lebih heboh ketika merayakan langkah pertamaku. Yups, sebelum ulang tahun pertamaku kemarin aku sudah bisa melangkahkan kaki kecilku. Meskipun kadang tertatih-tatih. Akhirnya aku bisa juga berjalan.





         Rasanya senang sekali bisa berjalan tegak. Biasanya sih aku mengandalkan kekuatan lutut dan kecepatan tanganku untuk merangkak. Dan sekarang bangga rasanya bisa berjalan. Dulunya aku hanya bisa menatap tembok dan membayangkan ada apa di balik tembok kokoh itu. Sekarang aku sudah bisa mengintip dari balik tirai jendela. Huhuhu bahagianya.


         Kemarin sih bapak mengajakku ‘mengobrol’ meskipun aku baru bisa “ wa-wa-wa-wa” tapi aku berusaha mengerti kok apa yang bapak maksud. Intinya sih bapak bertanya “ Miqdad mau kado apa nih?”. Hmm. Kalau aku sih maunya belikan saja aku biskuit bayi yang keras jadi tak habis untuk ku gigit-gigit. Tapi kata ibu sih aku butuh sepatu yang nyaman. Uyeeeee.


          

 Sebenarnya aku ga ngerti sih apa fungsi sepatu. Karena selama ini menurutku kalau aku bepergian dengan ibu dan bapak, sepatu itu cuman aksesoris saja. Buatku sih sepatu itu menarik banget buat di gigit-gigit #eh. Bahkan sepatu bagus yang ibu belikan sering hilang sebelah karena jatuh entah dimana. Oia sebagian sepatuku itu warisan dari abangku sih. Meskipun sepertinya ibu menganggap membeli sepatu bayi yang belum bisa berjalan itu penting. Ibu suka sekali mencari sepatu yang lucu. Dan bapak sedih karena sepatu itu hanya muat sebulan. Malah ada yang hanya sempat di beli belum sempat di pakai. Kakiku membesar begitu cepat. Badanku juga. Ah aku begitu cepat besar kata ibu. Hahahaha.


           Kalau ditanya bagaimana sepatu impianku. Aku ingin sepatu yang enak dipakai. Yang empuk yang rasanya seperti kue bolu. Hahahaha. Sepatu yang tidak licin dan membuatku terpeleset jika berjalan. Akhir-akhir ini kecepatan jalanku sudah mengaggumkan kata bapak. Jika bapak pulang dari kantor aku segera melesat dengan kecepatan penuh menuju pintu depan untuk menyambut bapak. Nah, aku mau sepatu yang membuat kecepatanku tetap penuh.


           Aku juga tidak ingin sepatu bekas lagi. Apa enaknya sih memakai sepatu yang sudah mengikuti bentuk kaki orang lain aka kaki abang-abangku. Gak enak tau.

           Aku mau sepatu yang warnanya seperti permen. Aku mau sepatu yang benar-benar pas dikakiku. Bukan sekedar menempel aja yang kalau aku di gendong eh tiba-tiba aja sepatuku jatuh sebelah. Aku mau sepatu keren yang benar-benar nyaman di kakiku dan aku bisa melangkahkan kakiku dengan percaya diri. Agar aku bisa pergi kemanapun. Seperti kata ibu kala menimangku menjelang tidur Pergilah yang jauh, anak lelaki harus pergi yang jauh dari rumah” hahahaha.


              Kemarin ibu sudah lihat-lihat sepatu untuk batita yang baru belajar jalan. Salah satunya merk JD Kids Shoes di Blibli.com. Ibu langsung suka. Kata ibu merk JD Kids ini sangat mengutamakan kualitas dan kenyaman modelnya juga stylish lo. Karena beberapa waktu lalu ibu membelikanku sepatu agar langkahku semakin mantap. Tetapi baru sekali pakai kakiku sudah lecet. Sekarang aku memilih tidak bersepatu sajalah. Sampai sepatu JD Kids Shoes pesanan ibu sampai rumah. Hahahaha 
          Semoga langkah kakiku semakin mantap dan kuat. Aku akan pergi jauh. Seperti kata bapak. “ Belajar yang sesungguhnya adalah membaca lebih banyak buku, bertemu banyak orang dan mengunjungi lebih banyak tempat”.

Aku Ingin Seperti Ayah
Melangkahkan kakiku ke negeri yang jauuuh


           Aku ingin seperti bapak. Melangkahkan kaki ke tempat-tempat jauh untuk berbagi manfaat dan kebaikan. Aku ingin suatu saat langkahku sampai dimana bapak pernah melangkahkan kakinya. Berbagi kebaikan sebagai relawan kemanusiaan di negeri-negeri konflik. Aku ingin menyampaikan pada teman-temanku yang tidak seberuntung aku bahwa aku peduli pada mereka

21 komentar

  1. Aamiin.. Ikut mengaminkan doa umminya ya, dek miqdad. Semoga menjadi anak yg soleh

    BalasHapus
  2. Wah.. Tanggal dan bulan Harlah-nya sama kayak blog-ku, Mbak.. Hihihi..
    Semoga semua do'a dan harapan yang sudah ditulis di atas diijabah sama Allah, ya, Dek.. Amin... :)

    BalasHapus
  3. Aiih Miqdad udah bisa jalaan, sini jalan ke rumah Ranu sini. bilang sama ibu ya, beli sepatunya dua, satu lg untuk Ranu. :v

    BalasHapus
  4. Ternyata sepatu yang cocok untuk bayi ukuran depannya lebih panjang 0.5 cm

    semoga impiannya bisa tercapai :)

    BalasHapus
  5. Kalau anak2 belajar jalan itu repot ga sih mba? Soalnya saya kalau jagain keponakan yang baru belajar jalan suka deg-deg-lessss gitu. Lemes, ngeri jatuh2 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Repot dan seneng, seneng ngeliat dia ternyata sdh tambah besar aja

      Hapus
  6. Halo Miqdad. Semoga makin lancar jalannya yaaaa. Jadi anak yang gesit, cerdas dan kebanggaan mama papa, ok? :)

    BalasHapus
  7. Miqdad makin lincah yaaa...ayo buruan dibeliin sepatunya buuuuuuu

    BalasHapus
  8. Mau ikutan ini kok asli lupa tanggalnya...
    Miqdad sehat terus ya...

    BalasHapus
  9. semoga miqdad sehat terus ya mbak

    BalasHapus
  10. Serius ih, mau beli sepatu apa kue bolu, Miqdad? Hahaha

    Moga cita2mu tercapai ya, Miqdaad. Mumumah

    BalasHapus
  11. Mak...serius nih sepatu ga boleh dilungsurin?hehe.pdhl udah niat mau nglungsurin aja

    BalasHapus
  12. cepet yah 1 tahun udah bisa jalan, jarang ada anak yang baru 1 tahun udah bisa jalan

    BalasHapus
  13. wah aku baru tau ga bisa uttaran sepatu. tapi kalo abhi sih udah keburu rusak sebelum di lungsurin

    BalasHapus
  14. miqdad keren banget ya <3

    BalasHapus
  15. Mbak, aku baru tahu, kalau pakai sepatu lungsuran, mengganggu juga bentuk kakinya...ya udah, beli baru lagi lah.

    BalasHapus
  16. Lucu banget foto fotonya :D heehe

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.