Sebentar lagi tahun ajaran baru
dimulai. Gimana teman-teman, sudah mulai mumetnya nyari sekolah anak?. SPMB
aman? Jangan nyerah dulu ya buund. Hahaha. Anaknya yang berjuang, yang deg-deg
an ibu bapak, gimana ceritanya ini. Saya jarang-jarang ngereview sekolah. Tapi
kalau ada yang bagus kayaknya harus saya ceritakan ke emak-emak lain juga. Saya
mau cerita sedikit tentang kunjungan saya dan teman-teman pasca IKA IPB ke
Indonesia Heritage Foundation (IHF) yang didirikan oleh bu Dr. Ratna Megawangi.
Sudah lama saya ingin berkunjung ke
seoklah karakter milik bu rata Megawangi, dan alhamdulillahnya terwujud ketika
mengambil mata kuliah pilihan Pendidikan Holistik Dan Integratif. Salah dosen
pengampu, Prof. Dr. Dwi Hastuti Msc, mengajak kami berkunjung ke IHF. Ga nyesel
ambil kuliha pilihan dengan materi sebagus ini. Sekolah karakter berangkat dari
kegelisahan ibu Ratna Megawangi dengan beberapa permasalahan anak-anak
Indonesia. Kita tahulah bagaimana kondisi pendidikan kita hari ini, bingung
harus dari mana memulai memperbaikinya. Permasalahan pendidikan karakter saat
ini perlu mendapatkan respon dari berbagai pihak yang terkait terutama pihak
yang menyelenggarakan pendidikan.
Model Pendidikan Holistik Berbasis
Karakter adalah salah satu program yang digaungkan oleh lembaga Indonesia
Heritage Foundation (IHF) yang diyakini dapat mengembalikan karakter bangsa
Indonesia. Model PHBK merupakan sebuah filosofi pendidikan yang percaya bahwa
setiap manusia dapat menjadi insan berkarakter, cerdas, kreatif, pembelajar
sejati serta dapat menemukan identitas, makna dan tujuannya hidupnya. Tujuan
model Pendidikan Holistik Berbasis
Karakter adalah membentuk manusia
secara utuh (holistik) yang berkarakter, yaitu mengembangkan aspek fisik,
emosi, sosial, kreatifitas, spiritual, dan intelektual siswa secara optimal,
serta membentuk manusia yang life long leaners (pembelajar sejati). Semua aspek
tersebut menjadi dasar bahwa setiap anak memiliki kebaikan yang tertanam
sehingga dalam upaya membentuk karakter baik, maka aspek tersebut harus
dikembangkan.
IHF mengharuskan bagi para guru yang
akan mengajar di Sekolah Karakter untuk mengikuti pelatihan terlebih dahulu.
Karena IHF menginginkan bahwa tidak hanya siswa saja yang diajarkan nilai-nilai
karakter, akan tetapi juga nilai-nilai karakter harus terbentuk lebih dahulu
dalam diri gurunya. Di pelatihan ini, para guru akan diberitahukan terlebih
dahulu mengenai model PHBK, dan bentuk bentuk pengajaran yang digunakan agar
dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan juga memberikan rasa
aman dan nyaman, sehingga guru mampu membangun karakter positif siswa.
Khusus kurikulum 9 Pilar karakter,
pola pengajarannya adalah student activelearning dimana anak dilibatkan aktif
dalam diskusi maupun dalam aktifitas. Guru lebih ditekankan untuk bertanya
kepada anak, dan anak lebih aktif untuk memberikan jawaban dan komentar.
Filosofi dari cara ini adalah bahwa fungsi pendidikan adalah “to bring forth”
(mengaktualkan dari dalam diri anak) (Yuliana et al. 2020). Pengaliran pilar
karakter dilakukan di pagi hari dengan durasi waktu 15-20 menit dalam
pengaliran pilar karakter. Waktu refleksi ini memberikan kesempatan kepada para
siswa agar mengekspresikan secara verbal pengetahuan mereka,
kecintaan/perasaan, dan bagaimana tindakan yang dilakukan dalam kehidupannya.
Pengajaran 9 pilar karakter ditambah
K4 (kebersihan, kerapihan, kesehatan, dan keamanan) dilakukan selama setahun
sekolah, dimana setiap pilar diajarkan setiap dua atau tiga minggu sekali
sesuai dengan base on case, artinya pilar karakter akan dibahas sesuai waktu
yang ditentukan. Adapun pilar-pilar karakternya yaitu:
1. Cinta Tuhan dan segenap
ciptaan-Nya.
2. Mandiri, disiplin, tanggung jawab.
3. Jujur, amanah, dan berkata bijak.
4. Hormat, santun, dan pendengar yang
baik.
5. Dermawan, suka menolong, dan kerja
sama.
6. Percaya diri, kreatif, dan pantang
menyerah.
7. Pemimpin yang baik dan adil.
8. Baik dan rendah hati.
9. Toleran, cinta damai, dan Bersatu.
Teman-teman yang berkunjung ke
sekolah karakter pasti takjub dengan karakter anak-anak di IHF. Semua ramah
menyapa dan bersikap sopan. Bukan sopan yang dibuat-buat tetapi menjadi
refleksi keseharian mereka sehari-hari. Saya jarang menemukan anak-anak perkotaan
yang semacam ini. Untuk yang ingin informasi lebih lanjut bisa langsung saja
cek di instagramnya @ihfkarakter. Termasuk kelas untuk pembuatan modul dan
kurikulum juga ada. Siapa tahu ada yang berminat untuk membuat sejenis IHF di
kampung halamannya.
Maafkan tidak ada foto-foto di dalam kelas dan anak-anak. Karena sekolah dan orang tua menjaga privasi anak-anak. Terima kasih
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.