review film 'Nowhere'

 


Bagaimana kabar 2023 teman-teman? I hope it was good ya. Aamiin. Mengingat 2023 tinggal tiga bulan lagi, masya Allah. Huhuhu. Time flies. Perasaan Oktober tahun lalu saya sedang mengurus sempro thesis. Lah, Oktober tahun ini saya sudah lulus pasca sarjana. Alhamdulillah. Matur nuwun Gusti Allah. Sungguh tiada daya dan upaya kami kecuali dengan segala pertolongan-Mu.


Alhamdulillah, meskipun dengan tertatih-tatih separuh 2023 ini bisa dilewati dengan baik. Please jangan mention hutang dulu yak. Wkwkwk. Kali ini saya mau sharing movie review dulu. Saya barusan nonton ‘Nowhere’ nih di Netflix. Kenapa nonton film ini? Karena reviewnya tentang perjuangan seorang ibu melewati kesulitan sendirian dan hanya bersama bayinya. Ini kan mirip-mirip dengan banyak ibu hari ini.



Nowhere sendiri merupakan film berbahasa asli Spanyol. Tetapi agak wondering sih dengan latar belakang yang diambil. Sepertinya bukan tentang konflik di Spanyol. Saya melihatnya malah mirip-mirip konflik Suriah ya. Scenenya agak mirip kisah para pengungsi Suriah yang menyebrang ke Eropa. Mulai dari konflik di Negara yang dipimpin rezim, kemudian menyebrangi lautan, etc. but, whatever that. Jalan ceritanya bagus.

Mampir juga ke sini ya 

https://www.catatansiemak.com/2022/08/Wedding-season-pernikahan-dan-merayakan-kehidupan.html

Bercerita tentang sepasang suami istri yang hendak melarikan diri ke negara lain. Mia si istri diperankan oleh Anna Castilo dan Nico si suami diperankan oleh Tamar Novas. Artis asal Spanyol. Film ini bercerita tentang si istri dalam keadaan hamil tua. Mereka bahkan menjual dan menyerahkan segala harta mereka agar bisa diseludupkan ke luar negeri. Pelarian mereka bukan pelarian dengan alat transportasi yang biasa lo ya. Mereka diseludupkan dalam container pengangkut barang ekspor dan menggunakan kapal tanker. Dalam perjalanan menuju pelabuhan suami istri ini terpisah. Bersisa si istri sendiri di dalam container tersebut sedangkan para pelarian lain terbunuh karena ketahuan.

 Dimulailah perjalanan penuh ujian seorang perempuan yang sedang hamil besar. Dimana badai menghantam kapal dan sebagian muatan terjatuh ke lautan lepas. Inilah saatnya dimana pengetahuan kita akan suatu hal memberi manfaat untuk menyelesaikan masalah. Senang banget melihat si perempuan ini adalah seorang yang cerdas. Pengetahuan-pengetahuannya bermanfaat banget untuk survive. Dan satu lagi dia bias melewatinya dengan tenanng meskipun dalam tekanan.

Mengingat kontainernya berlubang yang membuat air laut masuk ke dalam ‘kapalnya’ mau tak mau dia harus segera membuat keputusan untuk bertahan hidup.

Saya menonton film ini bersama anak-anak di rumah. Jujurnya beberapa adegan sangat membuat mual dan ngilu. Seperti adegan memakan tali plasenta. Untungnya anak-anak menanggapi dengan cerdas. “ Tali plasenta itu kan stem cell ya Mi? kaya nutrisi” eh iya juga ya. Hahaha. Atau saat adegan menjahit luka besar dengan kawat halus dari bagian dalam komponen elektronik. Atau scene membuat jaring dengan tali earphone. Ya Allah. Keren banget ini filmnya.

https://www.catatansiemak.com/2022/05/move-to-heaven-bagaimana-kita-menghargai-kematian.html

Oia adegan read aloud si ibu dengan bayinya menggunakan foto-foto ayahnya yang tersisa menimbulkan ujung mata yang basah. Atau adegan saat bayinya mendengar suara terakhir ayahnya. Meskipun disela oleh Mush’ab. “Kok di tengah lautan ada sinyal”, eh ini film ya. Hahaha. Over all film ini dua jempol dari saya. Sangat layak ditonton.




17 komentar

  1. Saya jadi kepengin nonton nih....

    BalasHapus
  2. Beberapa deskripsi scene yg mba tulis, agak bikin aku ngilu jugaaa 😅. Ini berarti dia lahiran di kontainer ya mba 😮.

    Menariiiik. Aku pengen lihat filmnya mumpung ada Netflix juga. Aku suka liat film ttg survival gini, tapi memang banyak scene yg terkadang bikin serem, ngilu dan merinding yaa. Tapi ya namanya film 😅. Kalo ga menarik, ya ga seru.

    BalasHapus
  3. aku nonton ini ngeri banget gak kebayang kalo diposisi dia yang melahirkan sendiri, dan tinggal di dalam container untuk bertahan hidup sama bayinya

    BalasHapus
  4. hadeeeh.. aku wedhi bacanya, apalagi nontonnya. Mungkin bisa gak tidur berhari-hari mikirin scene tertentu. But, kurasa aku tahu seseorang yang akan suka menonton film ini.

    BalasHapus
  5. Beberapa kali setiap nonton Netflix selalu lihat si Nowhere ini, pengin nonton tap masih ragu-ragu gitu. Aku jadi penasaran ini pengin nonton karena telah membaca review filmnya. Kebayang sih ini perjuangannya mana di tengah lautan juga.

    BalasHapus
  6. Belum pernah nonton film Spanyol. Keknya seru juga. Film yang menegangkan sih ini kalau menurut saya. Perjuangan seorang ibu yg harus kabur dari suatu negara. Hamil tua, melahirkan sendiri, dan harus bertahan hidup. Aslii bikin ngiluuu

    BalasHapus
  7. Aku belum nonton filmnya tapi penasaran juga bagaimana si Ibu ini bertahan hidup dengan bayinya. Meski hanya film, yakin sih kalau banyak pesan moralnya juga

    BalasHapus
  8. duh vibe menegangkan nya kerasa banget sepertinya
    kalau aku jadi si ibu ga tau deh kalapnya gimana,
    ini dia masih bisa bertahan dengan bayi ya
    jadi penasaran gimana endingnya

    BalasHapus
  9. Nonton trailernya, bulu kudukku merinding.
    Rasanya perjuangan seorang Ibu yang tengah hamil besar, sendirian, di tengah laut, di dalam kontainer.

    Subhanallahu..
    Berasa ngilu pas kebanting-banting.

    Keren banget akting cewenya yaa..

    BalasHapus
  10. Masya Allah, anaknya Mak Irul cerdas banget ih.. Kalau pengetahuannya ngga luas, ngga akan komen ini itu tentang filmnya, xixi... Emaknya juga cerdas sih ya, hihi... Anyway, selamat untuk kelulusannya ya, Mak. So proud of you.

    Kalau mengingat film tentang survival di tengah lautan gini aku ingetnya Life of Pi. Meskipun kalau baca ulasannya Mak Irul, ceritanya jauh beda.

    BalasHapus
  11. Ini pakai bahasa apa mbak? Inggris atau spanyol? Maaf belum buka trailernya hihi overall saya membaca review-nya sampai habis. Jadi penasaran deh sama perjuangan ibu muda ini. Thanks review-nya mbak

    BalasHapus
  12. Jarang banget nonton film yang temanya serem seperti ini tapi baca review ini jadi penasaran deh karena bisa nambah referensi juga kalau mau nonton untuk mengisi waktu senggang

    BalasHapus
  13. Wkwk udah canggih kali ya HP-nya pakai HP satelit makanya di tengah laut ada sinyal. Anak zaman sekarang kritis2, gk kyk zaman dulu, ada tipi di tengah sawah dan pasar terapung aja kita terima2 aja wkwk. Jadi penasaran pengen nonton filmnya juga.

    BalasHapus
  14. Pengin nonton juga nih, walau ada adegan yang ngeri juga, ya. Masalahnya baru lahiran, dan belum move on dari jahitan bekas jalan lahir. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kepo deh dengan adegan yang ada. Itu anak usia berapa mbk diajak nonton, bisa ngasik pendapat juga keren banget ya. Ngilu tapi bagus nih jalan ceritanya

      Hapus
  15. Keren banget filmnya ya, jadi pengen nonton juga. Kebetulan sering nonton potongan scene film ini di tiktok. Btw, pas scene yang makan plasenta itu keknya saya pun bakal mual deh huhuh

    BalasHapus
  16. Kalo nonton film dengan teman "melarikan diri" begini rasanya malah jadi keinget perjuangan para refugee yang mencoba kabur dari negaranya yang sedang konflik. Kayak mencekam banget terombang-ambing di tengah lautan gitu.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.