Beberapa kali saya bepergian
sendirian. Terutama saat mengerjakan tugas atau ngedraft artikel. Entah kenapa
saya termasuk bagian yang kalau menulis itu butuh ‘sepi’. Kalau rame malah ga bisa
nulis. Bisa sih nulis tapi asal nulisnya. So-so aja gitu. Andalan saya sih,
melipir ke bu Baha. Satu rumah makan di sebuah sudut Kota Gedhe, Jogja. Selain
Sup sapinya enak, kopi gula arennya juga sedep. Cocoklah buat nemenin menulis
dan ngedraft dan memilih-memilah foto di folder yang menumpuk. Dulu mungkin awkward sekarang malah menikmati. Ingin banget beberapa bulan ke depan melipir ke KL atau KL. Mumpung ada email masuk undangan dari MIHAS Malaysia. Sekalian mampir ke kampusnya USIM, mohon doanya ya teman-teman, semoga ada jalan buat saya lanjut doktoral.
Me time yang beneran me time, alias
sendirian. Ngopi sendirian dan menikmati segelas earl grey yang ga ada rasa earl
grey-nya, buahahaha. Ya mau gimana lagi, milih teh fancy yang promo
huahaha. Tapi it’s challenging lo. Trust me. Seperti kemarin saya
akhirnya menyempatkan melipir ke salah satu kedai kopi di Kota Gedhe yang lagi happening
di instagram. Dan nyicipin Salted caramel coffenya. Ya lumayan lah, Cuma 18.000.
not fancy but still decent. Alhamdulillah. Katanya kalau bersyukur itu
nikmat kita ditambah. Sebenarnya pengen sih melipir ke Fore, nyicipin
Butterscotc-nya. Tapi, ga punya tenaga menyebrangi Jogja cuma buat secangkir
kopi. Maklum kaum mageran ini. Kecuali pas lewat.
Kebetulan juga beberapa bulan
terakhir ini saya hampir ga makan nasi, kecuali pas ada event/liputan atau pas
di kantor. Kalau ga ada jadwal ngajar saya bisa dibilang ga makan nasi
seharian.
Sabar dan syukur itu memang perhiasan
kehidupan. Bersabar atas ujian dan bersyukur atas segala nikmat. Saya jadi
inget obrolan saya dan Miqdad saat Miqdad nangis ‘nggerung-ngerung’ karena
abangnya dapat kue brownies dua potong. Sebenarnya itu sisa-an brownies dari
beberapa hari sebelumnya. Ga ngerti dah, kenapa makanan sisa itu malah jadi
rebutan. Saya bilang sama Miqdad. Padahal tadinya brownies itu enak banget
sebelum kamu tahu abangmu dapat dua. Itu artinya melihat milik orang lain malah
menghilangkan nikmat yang kamu miliki. Rugi Dad. Padahal makan satu brownies aja
harusnya udah nikmat tapi kamu hilangkan karena iri dengan punya orang lain. Huhuhu.
Saya ga tahu apa Miqdad bisa mencerna kata-kata itu sekarang. But I hope,
someday he knows about my word. Son, in our live, done better than perfect. Seriously!.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.