Catatan September 2022

 


Goodbye Stressember. Hahaha. Masya Allah bulan September ini riweuh banget isi kepala. Gara-garanya mantengin trending topik di twitter yang hampir tiap hari ganti topik. Kyaa. And welcome Rocktober, yeaayy.



Kadang muncul sebersit di kepala saat sendirian “seandainya dulu tidak mengambil keputusan begini-begitu, bagaimana kehidupanku?”. Dan tak sengaja menemukan jawabannya dari buku-nya Matt Haigh “The Midnight Library”. Akankah kau akan melakukan apapun secara berbeda jika kau mendapat kesempatan untuk membatalkan keputusan di masa lalu? Benarkah kehidupan ‘lain’ itu akan menjadi lebih baik?.

Buku ini membuat saya menyadari bahwa seandainya keputusan yang kita ambil di masa lalu berbeda saya yakin kehidupan itu juga akan tetap full struggle. Karena di kehidupan manapun kita tetap akan menemukan ujiannya masing-masing. Belum tentu kehidupan kita di keputusan berbeda akan lebih baik, right?. Kemudian kesadaran itu mengantarkan saya bahwa “ segala sesuatu memang sudah menjadi taqdir terbaik dari Allah”.

Obrolan saya dengan anak-anak abege saat mereka liburan di rumah beberapa hari lalu mengantarkan kami pada bahwa ‘kehidupan kami saat ini adalah kehidupan terbaik yang telah ditentukan Allah”. Dan apapun itu selalu harus disyukuri. Benar-benar disyukuri dengan sepenuh hati. Bukan karena “ ya karena ga ada pilihan lain selain bersyukur”.

Jadi sebelum merasa menyesal dengan kehidupan kita saat ini cobalah sesekali mengambil pelajaran dari kehidupan orang lain. Ada orang yang secara finansial mampu, usahanya maju, pekerjaannya mapan, gajinya dua digit, punya rumah magrong-magrong tetapi di lain sisi kehidupan keluarganya tidak sehangat kita. Ada yang kehidupan keluarganya hangat, finasial cukup tapi bermasalah dengan mertua, misalnya. Ada juga orang yang finasial oke, keluarga oke, anak-anak sehat oke, tetapi ribut dengan tetangga. Halagh. Ada lagi nih kehidupan keluarga oke banget, finansial oke, tetapi diberi titipan anak yang memiliki penyakit khusus. Tuh kan setiap orang melewati ujiannya masing-masing.

Kemarin saya dua abege lanang saya bisa liburan pulang ke rumah kami menyempatkan diri main ke pasar malam. Dan di pasar malam si abege-abege ini selain jajan juga mengambil foto. Dan saat melihat hasil foto-foto mereka bisa dibilang memadai banget. Dan itu sangat saya syukuri. Meskipun kehidupan mereka sebagai remaja tidak sesempurna remaja di luar sana tetapi mereka anak-anak yang sangat menyukai dan fokus dengan keahlian mereka. Itu salah satu bentuk syukur luar biasa kan.

Tidak ada komentar

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.