Oia tulisan ini masih terinspirasi
dengan “ Tema blogging selama sebulan” yang saya ambil secara acak. Beneran
lagi males nulis yang berat-berat. Hidup sudah berat. Buahahaha. Kali ini mau
ngambil tema “ Something inspired of the 11th image from my phone”. Uhuy. Saya
kemarin lagi iseng aja sih memindahin foto-foto dari hape ke hard disk ex.
Lumayan buat nambah kuota di hape.
Nah, nemuin beberapa foto lawas yang bikin kangen dan bikin mikir serta menghela nafas. Ciyeh, serius beut. Enggak, ini ga serius. Nah, beberapa foto yang bikin saya senyum sendiri. Antara lain ini nih. Oia, kayaknya ga nyampe 11 foto deh yang mau ta tulis.
- Foto ini diambil di Aziziyah street
di Makkah al Mukaramah. Waktu itu saya baru pulang dari Haram dan lewat sebuah
hotel. Eh di sampingnya tuh ada semacam kios gitu. Ada dua ibu dan 1 bapak yang
lagi nungguin jemputan. Mereka mau balik ke negaranya. Tapi kayaknya waktu itu
mereka mau ke Madinah dulu apa ya baru kemudian balik ke negaranya. Nah, dari
wajahnya keliatan kan ini jamaah asal mana. Iyez, mereka bertiga dari Beijing.
Mereka jamaah umroh asal RRC. Saya sempat berkenalan dengan dua ibu tadi.
Dengan bahasa isyarat tentunya. Asli ga ngerti mereka ngomong apaan. Mereka ga
bisa bahasa Arab maupun bahasa Inggris. Dan bahasa Cina aku ngertinya cuma “ wo aini dan xie-xie” buahahaha. Kacau
kalau belum apa-apa aku udah ngomong wo aini. Ya Lord.
- Ini foto di perjalanan dari penginapan kami ke masjid Nabawi. Jadi ini semacam pertokoan pinggir jalan gitu. Dan sebagai informasi di Arab tuh mereka suka banget minum Cola dan Pepsi. Apa-apa pasangannya kalau beli jajanan ya Cola atau pepsi. Makanya ga heran kalau dibilang bangsa Arab tuh banyak yang ga peduli dengan kedaulatan Palestina. La wong isu pemboikotan produk Cola aja mereka ga ngeh.
- Ini foto di masjid kecil di belakang
Hagia Sofia. Iya, jadi di belakang museumnya tuh ada masjid kecil buat salat
para turis. Nah, saat itu sudah masuk bulan Ramadhan di Istanbul. Banyak para
polisi Turki yang bertugas pada mampir salat di masjid kecil ini. Mereka juga
sempat mengobrol dengan kami menggunakan bahasa Inggris yang terpatah-patah.
Please ya bahasa Inggrisnya orang Turki sama parahnya sama bahasa Inggris orang
kita hahaha atau malah lebih mendingan orang Indonesia kali ya.
- Ini foto dinihari di bandara KLIA1.
Iya KLIA 1, karena kalau KLIA2 ga ada maskapai premium. Ini saya baru saja
mendarat dari penerbangan panjang Istanbul Kualalumpur untuk 10 jam lebih di
perjalanan. Dari Istanbul saya berangkat jam 2 dini hari. Dan jam segitu di
Istanbul bandaranya Ya Lord luar biasa sibuk. Gate-gate itu penuh sama manusia
antar bangsa. Makanya saya ga heran kenapa dulu Konstantinopel itu bikin ngiler
banyak imperium untuk ditaklukan. Karena dia tempat transit dari belahan dunia
manapun. Di bandara Istanbul itu saya ketemu akhwat asal Somalia dan kami
saling mengobrol tentang hape. Di sebelah saya seorang muslimah yang mau balik
ke Mesir dari Kanada dan saya membantunya menunggui bayinya saat ia salat. Kami
juga ketemu dengan rombongan ikhwan salafi asal London yang jenggotnya dicat
merah pakai inai itu lo. Dan rombongan bulenya juga seliweran.
- Ini adalah pojok restoran tempat kami
lunch di pinggiran selat Bhosphorus, Istanbul. Restoran ini letaknya tepat di
belakang Hagia Sophia. Pemandangannya masya Allah cantiknya. Dari jauh kami
bisa melihat Galgata Tower dan juga kapal-kapal yang menyebrangkan penduduk
Turki bagian Asia ke Turki bagian Eropa. Bahkan saat tour cuma saya dan suami
yang asal Indonesia. Lainnya dari berbagai negara. Dari Brazil nyebrang ke
Spanyol. Dari San Fransisco menuju Itali. Ya ampun, dunia berasa dekat. Sambil
makan siang saya mengobrol dengan seorang ibu asal Spanyol di depan saya.
Sebelah saya pasangan gaul asal Filipina. Sebelah suami rombongan asal Brazil,
latino banget. Depan kiri saya bule-bule brondong asal US.
- Ini foto saya di National Library di
Singapore. Ini salah satu wishlist tempat yang sudah saya coret dari daftar
karena sudah saya kunjungi. Tapi kalau diajak ke sana lagi pasti ga bakalan
saya tolak. Ini termasuk perpustakaan impian para pecinta buku dari seluruh
dunia. Terdiri atas 14 lantai dan dilengkapi dengan perangkat digital paling
mutakhir. Kamu mau cari apa aja bakalan ketemu di sini, hahaha. Asal jangan
cari jodoh kali ya.eh, mungkin jodohmu ketemu di sini. Siapa yang tau kan?.
- Ini adalah foto saat pertama kali saya melihat langsung pohon kurma yang berbuah di Madinah. Pohon kurma di Madinah adalah salah satu wishlist pohon yang ingin saya lihat secara langsung. Ada beberapa pohon lain sih yang ingin saya lihat secara langsung. Antara lain: pohon Zaitun di Palestina, pohon Tiin di Damaskus, Pohon Jalacandra di Victoria, Afrika Selatan (sebenarnya di Sydney juga ada Jalacandra ini), pohon Maple di Newyork saat autumn dan pohon Baombab di Afrika juga. Duh ini ya mamak-mamak kok ya wishlist pohonnya jauh betul. Mbok pohon jengkol atau pohon sukun belakang rumah gitu loh. Hahahaha.
- Ini foto di Labuhan Haji, Lombok
Timur. Jadi Labuhan Haji ini dulunya adalah pelabuhan pemberangkatan haji
Indonesia asal Indonesia bagian Timur khususnya NTB, NTT, dan Bali di tahun
60-an. Dulu pelabuhan haji ini ramai banget. Bahkan kemegahannya tuh masih
kerasa sampai sekarang. Meskipun saat ini lebih ramai sebagai pantai wisata sih
bukan pelabuhan pemberangkatan. Di dekat pelabuhan haji ini juga ada sebuah
pondok tahfidz tertua di Lombok. Namanya Pondok Abdullah bin Mas’ud. Sebagai informasi,
para qori dengan suara terbaik banyak yang berasal dari Lombok lo. Dan Lombok
juga dikenal sebagai kota 1000 masjid juga. Banyak banget masjid di Lombok. Dan
semuanya memiliki minaret tinggi. Minaret adalah menara tinggi yang dulunya
digunakan sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan.
- Ini adalah sebuah sudut di masjid Sultan, Singapore. Masjid Sultan ini adalah termasuk dari 4 masjid yang diperbolehkan mengumandangkan adzan keluar masjid. Sebenarnya di Singapore itu ada beberapa masjid besar. Tapi ga semuanya punya hak istimewa untuk mengumandangkan adzan keluar. Setiap turis yang datang ke Singapore pasti menyempatkan diri mampir ke masjid Sultan ini. Kalau dulu sih turis non muslim diperbolehkan masuk ke beberapa tempat khusus yang bukan area salat. Tapi terakhir kami berkunjung ke Singapore tahun lalu, para turis sudah tidak diperkenankan masuk ke arae masjid. Jadi mereka Cuma bisa pepotoan di luar masjid aja. Oia, di Singapore dan Malaysia itu turis non muslim diperbolehkan masuk masjid dengan wajib memakai semacam jubah bertudung. Bahkan muslim sekalipun kalau dia memakai celana pendek atau muslimah tapi tidak memakai jilbab mereka diwajibkan meminjam jubah bertudung itu. Jadi kalau kalian ke wilayah Indonesia dan muslim tapi masuk masjid dengan baju terbuka ya jangan marah kalau diminta untuk memakai baju yang sopan. Allah tidak memandang manusia itu dari rupa ataupun pakaian yang kita kenakan. Tetapi pakaian taqwa itu salah satu tanda ketaatan kan gaes. Eh.
Udah dulu ya cerita tentang
foto-fotonya. Kapan-kapan ta bongkar foto-foto lawas jejak perjalanan saya ke
beberapa tempat.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.