Tulisan ini terinspirasi dari sebuah
postingan facebook tentang “tema blogging selama sebulan”. Sebenarnya ini saya
ambil acak aja sih. Cuma mau menulis tentang “ Someone who inspires me”. Ini cerita
tentang seorang kawan yang saya kenal bertahun lalu. Saat saya awal-awal
kuliah. Saat saya memulai aktif kenal dengan yang namanya MIRC. Hahaha. Iya,
beneran saat awal-awal internet booming di Jogja. Hayo tahun berapa itu?
Jadi saat itu saya pernah bergabung
dengan suatu grup belajar islam untuk pemula di internet. Bahasa pengantarnya
berbahasa Inggris. Pengikutnya dari berbagai negara. Sampai akhirnya saya kenal
seseorang yang baru saja menjadi mualaf asal Inggris-Amerika. Dia banyak bertanya
berbagai hal tentang islam. Kami juga sering japri-japrian. Jiwa mengajar saya
memang besar. Saya bantu dia mengajari hal-hal dasar sederhana dalam islam. Panduan
saya “ Sifat salat nabi” karyanya syeikh Al-Bani. Masya Allah. Zaman segitu ya.
Hahaha. Kok saya percaya itu orang asli. Ya, karena dia selalu menyalakan
cameranya saat ngobrol. Dan saya mematikan camera saat kami ngobrol. Dia nunjukin
beberapa buku yang dia pelajari. Dia juga cerita tentang putra semata wayangnya
yang tinggal bersama ayahnya yang juga mualaf. Ya ampun, terharu banget kalau
ngikutin ceritanya.
Kebetulan saya pakai nama samaran “
thekids_farmer”. Maklum ya anak pertanian UGM gitu loh saat itu. Tapi sempat
keceplosan nama asli siti_hairul. Tapi obrolan kami murni tentang belajar
islam. Oia, orangnya saat itu beda hampir 10 tahun dengan saya lo. Jadi ga
kepikiran ada cerita romantis gitu lo. Beneran murni membantu ngajarin tentang
islam.
Sampai akhirnya orang ini ngajak
nikah. Uhuk. Ya ampun aku baru lulus SMA dijak nikah ki piye ceritane. Orangnya
terbang dari Venezuela (saat itu dia tugas di sana) ke Jogja. Allahu akbar. Saat
itu saya tidak bisa membayangkan nikah dengan orang asing yang baru saja
mualaf. Dalam pikiran saya bule itu, ngapunten banget, seseorang yang sex
bebas-minum alkohol,dll. Ga kebayang seorang muslimah seperti saya menikah
dengan orang seperti itu. Orangnya sampai di Jogja ngajak ketemuan. Dan saya
kabur dong ya. Tapi saya sempat melihat orangnya sekilas di masjid Kampus UGM.
Karena kami janjian di sana buat ketemu yang akhirnya saya batalin sepihak. Saya
akhirnya ngaku kalau saya belum siap menikah. Saya baru kuliah. Banyak cita-cita
yang ingin saya raih untuk diri sendiri dan islam. Orangnya akhirnya faham dan
kami sejak itu ga pernah lagi kontak-kontakan.
Sampai kemudian sekitar setahun lalu
sebuah email datang. Dari seorang perempuan yang mengaku ikut suaminya bekerja
di Dubai. Suaminya kebetulan bekerja di sebuah perusahaan minyak Inggris di
Dubai (saya ga tanya balik sih perusahaan apa). Dia cuma ingin memastikan
apakah saya adalah ‘Thekids_farmer’ yang dikenal oleh bosnya. Kyaaaa. Ya Allah,
iki piye. Jadi si ibu muda ini cerita. Ia dan suaminya karena asal Indonesia
diminta mengecek apakah thekids_farmer adalah orang dengan nama instagram
@siti_hairul . Nah lo Mak. Ternyata yang minta tolong adalah seseorang yang
saya kenal puluhan tahun lalu. Ternyata ‘beliau’nya sekarang bekerja di Dubai. Saya
sih ga berkontakan dengan si mister ini. Khawatirnya nanti menimbulkan fitnah. Tapi
saya bilang sama si ibu muda tadi saya senang mendengar kabar berita bos-nya
yang alhamdulillah fine-fine saja. Saya bilang ya itu memang orang dimaksud si
mister benar saya si thekids_farmer. Saya titip doa semoga kehidupan si mister
dan keluarganya sehat dan selalu dalam perlindungan Allah. Si ibu muda tadi
juga senang kami bisa terjalin kembali hubungan pure silaturahmi ini.
Sampai hari ini saya belum pernah
kontak secara langsung si mister. Dan si mister juga sepertinya menjaga maksud
baik saya untuk tidak berkontak secara langsung. Saya sudah berkeluarga dan ga
berminat melanjutkan cerita zaman baheula hahaha. Saya senang si mister tetap
istiqomah dengan keislamannya. Semoga Allah terus melimpahkan hidayah islam
untuknya. Dan Allah juga melimpahkan keistiqomahan kepada kami sekeluarga. Aamiin
ya Allah.
Tetapi kisah si mister ini
menginspirasi saya tentang seseorang yang berusaha mempelajari islam secara
mendalam. Dan saya menyadari bahwa islam memang menjadi rahmat untuk seluruh
alam. Masya Allah. Semoga jika si ibu muda tadi membaca postingan ini menjadi
paham benar maksud saya untuk menjaga hubungan ukhuwah islamiyyah tanpa
embel-embel membawa perasaan. Insya Allah.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.