Awal-awal pandemi saya sering menahan
diri untuk tidak mendaftarkan blog maupun sosmed untuk beberapa kerjaan. Karena
saya tahu betul betapa banyak kawan-kawan blogger yang terpukul dengan adanya
musibah pandemi ini. Banyak kawan kehilangan pekerjaan. Kehilangan mata
pencaharian. Event-event ditiadakan otomatis job-job teman-teman blogger
berkurang. Jika ada event online pasti saingannya menjadi lebih banyak. Saya sadar
diri bahwa masih banyak yang membutuhkan job blogger dibandingkan saya. Saya bersyukur
sekali Allah masih menghidupkan hati nurani saya.
Dan saya melihat banyak perusaahan
yang dengan berat hati merumahkan karyawan. Mengetatkan ikat pinggang agar
perusaahaan tidak kehilangan karyawan. Memikirkan betul agar para karyawannya
bisa tetap menghidupi keluarganya. Meskipun penghasilan jauh berkurang. Apalagi
resesi sudah di depan mata. Allah-lah sebaik-baik pemberi pertolongan.
Saya tidak pernah terpikirkan ada
lembaga islam yang akan melakukan sesuatu yang lebih kejam dengan memutuskan
pekerjaan secara sepihak di saat kondisi ekonomi seperti sekarang. Apalagi di
saat para pekerjanya sudah bekerja bertahun-tahun. Menghibahkan waktu dan
tenaga untuk membesarkan lembaga kemudian dirumahkan dan kemudian diganti dengan
orang baru. Betapa selonya mengajari orang baru. Pengen ketawa deh jadinya.
Saya yakin betul bahwa para pekerja
yang telah bertahun-tahun berkhidmat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan
baru. Apalagi tanpa modal cukup. Dulunya saya membayangkan betapa nikmatnya
hidup dalam naungan jamaah. Bukan dalam hal ketercukupan ma’isyah. Tetapi ada
yang memikirkanmu di saat kau butuh perlindungan. Bukankah itu fungsinya
jamaah.
Berkali-kali saya selalu menyampaikan
kepada adik-adik di majlis bahwa kita bersama maka kita akan kuat. Bahkan tadi
malam saja saya mengatakan itu berkali-kali pada mereka. Karena ada diantara
mereka yang mengadu karena baru saja kehilangan pekerjaan. Dan saya hanya mampu
menggenggam tangannya dan mendoakannya dalam diam. Semoga Allah selalu
menjagamu dan menjadikan diri istiqomah untuk tetap datang ke majlis ilmu.
Apaun alasan yang dibuat oleh para
petinggi yang menaungi lembaga tersebut. Di saat ini adalah alasan yang sangat
tidak membawa hati nurani. RIP Hati Nurani. Sekarang waktunya berjalan
sendirian. Mereka akan tetap di menara gading mereka dengan banyak alasan yang
menurut mereka terbaik. Tetapi menelantarkan puluhan keluarga dengan anak-anak
di belakang mereka. Selamat datang di resesi sesungguhnya.
ya Allah.. :( sedih memang ya banyak pekerja yang dirumahkan.. pandemi ini memang berefek kemana2, apalagi ekonomi. semoga kita diberi kekuatan dalam masa ini ya, dan semoga pandemi ini cepat berlalu.. aamiin
BalasHapus