“ Maaf ibu, powerbank-nya harap
dikeluarkan” pinta petugas saat saya melewati sensor di bandara. Whattt. Baru kali
ini powerbank saya diminta dikeluarkan. Dan saya langsung panik. Maklum sebagai
emak-emak yang ga mau ribet dengan urusan gadget saya ga pernah membaca
petunjuk manual gadget. Jadi saat diminta mengeluarkan powerbank saya pikir bawaan
saya kenapa-kenapa. Takut dikira teroris, amit-amit jabang bayik.
Ternyata saat ini ada kebijakan baru
berkaitan dengan penggunaan powerbank saat penerbangan. Ini erat kaitannya
dengan keamanan selama penerbangan. Dimana baru-baru ini terjadi kebakaran di
kabin pesawat yang disebabkan oleh terbakarnya power bank milik salah satu
penumpang.
Maskapai- maskapai di Indonesia juga
menggunakan ketentuan dari IATA itu sebagai acuan. Ketentuan tersebut
dipertegas Direktorat Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan dalam sebuah keterangan tertulis tentang keselamatan penerbangan
yang dipublikasikan awal Maret 2018 ini. Dalam keterangan tersebut diterangkan
bahwa powerbank dengan rating di bawah 100 Wh dapat dibawa dalam bagasi kabin.
Sedangkan, powerbank dengan rating 100 Wh s.d. 160 Wh harus melalui persetujuan
maskapai yang bersangkutan. Adapun powerbank dengan rating lebih dari 160 Wh
sama sekali dilarang untuk dibawa dalam penerbangan, sebagaimana dirangkum
KompasTekno dari situs Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub (
tekno.kompas.com)
ASUS ZenPower Slim
Jujur selama ini saya ga pernah aware
dengan kapasitas powerbank milik saya. Karena biasanya saya tinggal pakai. Yang
memilihkan tentu saja pak suami. Si bapak juga yang menentukan merk ini atau
merk itu jika membeli gadget di rumah. Saya ga pernah mau pusing-pusing
menghitung MaH dan sebagainya. Tetapi sejak kejadian di bandara tersebut saya
jadi membongkar kardus power bank kami di rumah.
Selama ini kalau memilih power bank alasan
saya cuman dua: ringan dan warnanya ‘lutju’. Hahahaha. Urusan harga
biar si bapak yang mikir toh dia juga yang bayar. Di rumah, kami punya beberapa
powerbank dua diantaranya merk ASUS. Dan itu yang biasanya saya pakai.
Nah, barusan saya nyoba powerbank
terbaru nih dari ASUS. ASUS ZenPower Slim. Ya Allah asli ini powerbank-nya ‘cuanget’.
Hahahaha. Warnanya itu loooh. Punya saya warnanya Fanta. Langsung deh
termehek-mehek sama ZenPower Slim ini.
Si Slim Yang Menggoda
Disainnya tipis kayak dompet akhir
bulan gitu deh. Ini pas banget masuk pouch kosmetik, pouch gadget maksudnya. Selain
slim bodinya metalik dan bisa dimanfaatkan buat mendinginkan gadget kita saat
pengisian.
Pengisiannya juga cepet kok. Dengan
input 2A ga pake lama saat ngecas. Baru ditinggal bikin alis juga udah penuh
itu power handphone-nya, eh. Yang penting sih gunakan kabel original ya, jangan
yang kawe-kawean. Dan saat ngisi powerbanknya juga ga lama kok. Kapasitas
outputnya 2,4 A dan itu termasuk tipe fast charging. Ga perlu semalam suntuk
ngisi powerbank-nya.
otomatis berhenti melakukan pengisian saat batre sudah full, keren ya |
Udah gitu yang bikin seneng saat
pengecas-an hape powernya otomatis akan mati sendiri saat batrenya udah penuh. Jadi
ga ada tuh istilah hape bakalan ‘hamil’ saat kelamaan diisi lupa dicabut. Eh,
apaan sih ini. Maksudnya powernya mati secara otomatis saat batrenya full. Jadi
kalau kita lupa nyabut hape saat ngecas hape kita ga bakalan kenapa-kenapa. Begitu
maaaak. Ngerti kan maksud aye. Tumben hari ini aku rada pinter njelasin yang
berbau gadget.
Oia dengan kapasitas 6000 MaH
ZenPower Slim tentu lolos dibawa naik ke kabin pesawat. Jadi buat pecinta
selfie saat di ketinggian ga usah khawatir hape bakalan kehabisan daya. Kan ga
asyik banget baru selfie dengan tulisan I Love You from 38.000 feet eh hapenya
mati. Jangan sampek!.
Pokoknya kalau bepergian, ASUS ZenPower ini harus masuk kantong.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.