Dear Abang Osama
Surat ini dibuat untuk Usamah sang
Panglima. Nama Usamah sudah ummi dan abi sematkan padamu sejak engkau masih di
dalam kandungan. Saat ummi hamil abang, ummi masih kuliah di UGM. Ummi menyempatkan
menyambi kerja sampingan menjadi asisten
dosen di kampus. Bolak-balik dari kampus ke rumah kontrakkan dengan naik bis. Tapi
abang anak yang hebat. Tidak pernah merepotkan.
Kenapa kami memberi namamu Usamah. Nama
itu kami nisbahkan kepada sahabat Usamah bin Zaid. Putra kesayangan Zaid bin
Haritsah. Kami berharap kelak kamu menjelma menjadi panglimanya kaum muslimin.
Berulang kali kau baca kisah Usamah dan berulang kali juga kisah Usamah ummi
ulang di penghujung malam menjelang tidurmu.
Usamah adalah panglimanya kaum
muslimin. Berusia 16 tahun dia sudah memimpin kaum muslimin melawan kedzaliman
bangsa Rumawi. Usamah menjadi panglima pasukan kaum muslimin yang dipimpinnya
ada Abu Bakar, Umar dan segenap kibarushshahabat. Dan mereka takjim dan taat
terhadap perintah Usamah. Jarang-jarang kau temui Umar tunduk pada orang lain.
Beda cerita dengan Usamah ini.
Selain Usamah bin Zaid ada lagi
Usamah bin Ladin. Dialah pembebas bangsa Arab. Dialah yang menjadi symbol perlawanan
terhadap barat abad ini. Jika dulu kita punya Umar Muhtar, Sayyid Khutub,
Abdullah Azzam mak hari ini kita memiliki Usamah bin Ladin.
Bang, dalam sejarah mereka yang
bernama Usamah selalu menjadi orang besar. Dan jika kamu menjadi manusia ‘ecek-ecek’
maka kamu sudah merusak sejarah.
Jangan pernah berhenti belajar quran,
sirah dan tauhid. Tidak ada yang salah dengan tidak sekolah yang salah adalah
berhenti belajar. Semangat abang Usamah. Ummi berdoa kelak suatu hari abang
berdiri di podium internasional dengan membawa bendera Indonesia di hadapan
dunia dan mempersembahkan yang terbaik sebagai seorang muslim. Fighting Usamah
Abdusshabuur. You are the best.
keren sekali
BalasHapustas tanggan