SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Deteksi Awal
Untuk Kanker Payudara
Beberapa tahun lalu saya
punya seorang kenalan yang juga seorang ibu dengan empat anak. Si ibu ini
sepertinya sih sehat. Dan tak lama saya dapat kabar kalau dia ternyata terkena
kanker payudara. Seingat saya kemudian si ibu ini dengan dukungan keluarganya
menjalani pengobatan. Tetapi malang tak dapat ditolak. Hanya sekitar 6 bulan
setelah penyakitnya terdeteksi si ibu ini berpulang ke rahmatullah.
Sampai kemudian sekitar
setahunan setelah si ibu ini berpulang saya yang sedang mengantar putra saya
mengaji di sebuah rumah tahfidz bertemu dengan putri mendiang teman saya itu. Ternyata
si gadis cilik ini dipondokkan di rumah tahfidz tersebut. Ketika saya ajak
bicara si gadis cilik ini tidak menanggapi sama sekali. Beberapa kali saya
bertemu dengannya. Karena kebetulan saat itu anak-anak saya ikut mengaji di
rumah tahfidz tersebut. Dan saat itu saya dapat kabar si ayahnya sudah menikah
lagi. Saya sempat berprasangka buruk “ Duh tega banget sih masak anak kelas 2
SD dimasukkin asrama terus si bapak menikah lagi”. Kemudian ditegur oleh suami.
“ Kita tidak tahu apa yang ada dalam rumah tangga orang lain”. Meskipun saya
masih sempat ngedumel-ngedumel ga terima tapi saya iyain juga sih pendapat
suami. Sampai akhirnya saya dan suami sampai pada obrolan bagaimana jika itu
menimpa kami. Naudzubillah. Tetapi suami menguatkan meskipun taqdir itu rahasia
Allah. Tetapi sebagai manusia kita tetap harus optimis. Selalu berusaha hidup
dengan seimbang. Menjaga pola makan dengan baik.
Perbincangan
dengan suami itu saya simpan sampai sekarang dalam pikiran. Bahwa kami hidup
bukan untuk diri kami sendiri. Ada anak-anak dan keluarga yang juga bahagia
jika kami bersama mereka. Semangat mendampingi anak-anak sampai dewasa sampai
bisa melihat mereka menjadi orang sukses dunia dan akhirat yang membuat kami
sebagai orang tua juga bersemangat untuk tetap berusaha hidup sehat. Itulah kenapa
saya wanti-wanti sama anak-anak untuk selalu berusaha makan makanan sehat dan
halal. Berusaha memilih bahan makanan segar sendiri. Bela-belain belanja ke
pasar tradisional nyari sayuran segar. Ngublek-ngublek dapur bikin nugget
sendiri. Bela-belain ikut olahraga memanah tradisional biar tetap rutin
berolahraga. Apalagi sejak saya pernah
menemukan benjolan di payudara saya saat menyusui anak pertama. Dan alhamdulillah
kata dokter itu hanya penyumbatan saluran air susu. Tetapi sejak saat itu saya sangat
berhati-hati.
Dan saya pikir pengetahuan
akan bahaya kanker payudara ga cuman untuk saya saja. Sebaiknya setiap
perempuan harus aware dengan penyakit ini. Baik dia ibu yang pernah menyusui
atau tidak. Makanya di komunitas sekolah perempuan Emak School sudah dua kali
saya mengadakan sharing tentang breast cancer ini. Yang terbaru kemarin pas
pertengahan Oktober kemarin. Emak school sendiri adalah komunitas yang saya dan
teman-teman dirikan untuk ibu-ibu di kampung kami. Biasanya kami rutin
mengadakan pertemuan sebulan sekali. Materi yang diperbincangkan biasanya
seputar anak, keluarga dan lingkungan.
Nah meskipun sudah 2 kali
mengadakan sharing tentang kanker payudara tetap saja banyak perempuan yang ga
ngeh apa itu kanker payudara. Makanya sahring kami kemarin menitik beratkan
pada SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Dan ga heran pas adegan SADARI-nya yang
ada adalah heboh dengan celetukan para ibu. Hahahaha. Tetapi saya yakin banyak
ibu yang mendapat ilmu baru dengan materi SADARI kemarin.
pict from:DR. Andreas Blog |
Padahal kalau
dipikir-pikir SADARI sendiri sudah banyak dibagi di forum-forum perempuan. Dan juga
bertebaran diinternet. Tetapi untuk para ibu-ibu di kampung ternyata materi
SADARI ini baru aja mereka ketahui. Jadi kemarin pas sesi tanya jawab ternyata
banyak banget bermunculan pertanyaan yang ternyata menjurus ke arah tumor
jinak/kanker payudara. Kami sendiri meminta para ibu itu langsung saja
mendatangi pusat kesehatan untuk periksa lebih lanjut. Karena sebenarnya
semakin awal terdeteksi semakin baik untuk langkah penyembuhannya. Toh saat ini
dunia medis kita berkembang begitu pesat. Jadi saran saya sih bincang-bincang
tentang SADARI ini sebaiknya banyak dilakukan di forum-forum tingkat RT atau
RW. Saya sendiri berharap sharing tentang kanker payudara bisa rutin kami dan Emak School lakukan. ga cuman di kampung saya tapi juga ke kampung-kampung lain.
Lega banget kemarin
setelah bisa berbagi tentang SADARI ke para ibu di lingkungan saya. Mudah-mudahan
sharing kemarin itu bermanfaat banget buat para ibu. Dan setiap ibu jadi lebih
aware dengan tubuhnya. Lebih aware lagi dengan kesehatan sendiri. Jangan karena
sibuk ngurus keluarga jadi lupa sama diri sendiri. Kalau para ibu sehat dan
bahagia kan keluarga jadi lebih bahagia juga.
Jadi listen to your body
ya buuuuk ^_^
#finishthefight
#gopink #breastcancerawareness
SADARI, padahal cuma 5 menit ya, tapi kebanyakan pada lupa dan menganggap sepele. Padahal bahaya breast cancer mengancam siapa sajaa
BalasHapusIya Mbak. Hiks sedih banget ya, baru terdeteksi beberapa bulan, sudah...
BalasHapusPenting nih ya, ngeh dan lakukan deteksi dini, segera ke dokter
sadari itu kelihatannya sepele..tapi itu sangat penting!
BalasHapussedih ya kalau ada Ibu yang meninggal karena kanker...
BalasHapusArtikelnya bagus mak irul, tapi saya lebih nyanthol sama pesen suaminya. Ternyata 11/12 ya sama panda, kita tidak berhak menilai dan membandingkan dengan dapur orang lain. Yuk, kita senantiasa jaga dan rawat dapur kita sendiri. Begitu pesannya. Hihihihi. Sama kan?
BalasHapusmenyadari adanya kanker payudara itu mudah dan tidak butuh waktu lama tapi banyak sekali orang yang tidak mau meriksa diri mereka sendiri. tetapi saya berterimakasih kepada mak irul udah membagikan artikel ini. www.jeligamat.com
BalasHapusBetul banget mbaaaa...listen to your body dan waspada. Sehat itu mahal..tapi sesungguhnya tidak sulit :). Sadari bisa membantu untuk deteksi dini. Thanks for joining my GA..Good luck yaaa!
BalasHapusAaaaah keren banget komunitasmu mbak. Semoga bermanfaat bagi ibu2 di kampung supaya terus tetap hidup sehat :)))
BalasHapus