#KidsToday, Bermain Adalah Pengalaman Hidup

Wajah Bermain Anak adalah Pengalaman Hidup
 Untuk 
Mereka Tumbuh Dan Berkembang
(Kids Today Project)






Memberi anak kesempatan bermain adalah salah satu alasan ketika keluarga kami memutuskan untuk homeschooling alias bersekolah dirumah. Bahkan alasan itu membuat keluarga kami dianggap aneh. Kami dianggap sebagai orang tua yang tidak bertanggung jawab karena memberi anak waktu bermain yang sangat banyak. 

 Bagi tetangga kami adalah hal aneh melihat anak-anak ada di sawah menangkap belut di saat anak-anak yang lain berada di sekolah. Bagi sebagian orang adalah janggal melihat ada anak  yang pergi ke pasar untuk berbelanja di saat anak lain berseragam dan duduk manis mendengarkan guru.




'wajah bermain' anak-anak yang hari ini jarang muncul














Saya kadang terkejut ketika melihat anak-anak begitu antusias melakukan percobaan sains meskipun rumah kami terlihat kacau karena ulah mereka. Tetapi ketika mereka melakukannya dengan tertawa dan mengulangnya terus-menerus jika belum berhasil. Membuat saya yakin bahwa sesungguhnya mereka tidak bermain-main. Mereka belajar. Belajar yang sesungguhnya.




video #KidsToday tentang 'wajah bermain' anak -anak kita


Dan ketika menonton iklan #KidsToday part di atas saya setuju banget tentang arti bermain bagi anak-anak. Bermain itu adalah pengalaman hidup. Betapa banyak hal yang kita dapat dari bermain yang kemudian bermanfaat bagi kehidupan ketika kita dewasa. Terenyuh rasanya menonton video di atas. Apalagi ketika melihat anak-anak itu tertawa lebar. Rasanya jarang melihat anak-anak hari ini menunjukkan “ wajah bermain’ mereka.
Bermain-main adalah pengalaman hidup luar biasa bagi setiap anak

 Bukankah tanda bahwa mereka belajar yang sesungguhnya adalah ketika mereka berani mencoba hal baru, berani mengambil resiko, dan selalu bersemangat untuk bangun ketika mereka gagal. Dan itu di dapat dari bermain.

Bahkan saya dan suami kemudian memberi anak-anak kesempatan untuk mencoba banyak hal. Seperti jargon keluarga kami “ Belajar sesungguhnya adalah membaca lebih banyak buku, mengunjungi lebih banyak tempat dan bertemu banyak orang”. Bahkan suami menganjurkan anak-anak menggambar atau melukis tanpa menyediakan stip atau penghapus di samping mereka. Kami hanya ingin meyakinkan anak-anak bahwa kesalahan itu tidak berarti apa-apa jika mereka mau bangkit untuk terus mencoba. Tidak perlu takut salah. Bahkan saya juga tidak menyediakan tip-ex ketika anak-anak menulis atau membuat karangan.
“ jika salah?” Tanya anak saya,                                                                           
“ ya tidak apa-apa, coret saja dan buatlah yang baru. Tidak perlu takut salah” itu jawaban saya untuk anak-anak.
Dan saya juga selalu meyakinkan anak-anak " Jangan pernah takut kotor". Banyak pengalaman hilang jika kita takut untuk kotor. Berani kotor itu baik.

Berani kotor itu baik

Anak-anak yang sibuk yang melebihi kesibukan orangtua mereka

Saya rasa anak-anak kita hari ini di push untuk memenuhi ambisi orang dewasa. Tidakkah mereka berhak menjadi anak-anak sebagaimana seharusnya anak-anak?. Jika kita berharap pada pemerintah untuk membuat perubahan saya rasa itu terlalu tinggi. Dan Kids Today Project ini adalah harapan yang tumbuh, hal sederhana yang bisa kita mulai dari keluarga kita. Dari anak-anak kita. Anak-anak Indonesia. Berikan anak-anak kita kesempatan bermain. Biarkan mereka tumbuh dan berkembang sebagaimana seharusnya seorang anak manusia tumbuh.




"Banyak orang berpikir agar Negeri ini bisa berubah mestinya presidennya harus begini, menterinya harus begitu....
Mengapa kita terus berharap pada orang lain, mengapa kita terus berfokus pada apa yg tidak bisa kita lakukan." (Ayah Edy, Indonesia Strong From Home)





Dalam rangka mendukung kampanye #KidsToday tulisan ini saya ikutkan dalam Blog Competition yang diadakan oleh Rinso Indonesia

34 komentar

  1. dr FB meluncur ke sini, kunjungan pertama....ma kasih krn saya jadi tahu kalau ada lomba blognya Rinso ini. *berasa tahunan gak bewe*

    Sukses dengan lombanya ya MBak:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo maks masih bisa ikutan DL besok tgl 12 Mei koq :)

      Hapus
  2. anak2 memang harus aktif sendiri agar mereka bisa belajar dari kesalahan, namun untuk mengetahui itu salah dan memperbaikinya mereka juga butuh irang tua yg bijak mebimbing mereka.. salut untuk Bunda.. :)
    Semoga menang lombanya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mbak sudah mampir :) semoga kita di beri kemudahan mendampingi anak-anak tumbuh dewasa aamiin

      Hapus
  3. Kereeen tulisan emak ini. Terlepas dari lomba atau tidak, tulisan ini bermanfaat sekali :)

    BalasHapus
  4. hahaha...itu keren bgt karatenya. ...seneng kl lihat ank2 main ssuka hati :)
    sukses mak kontesnya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu silat mbak...perguruan tapak suci Muhammadiyyah :)

      Hapus
  5. Mak Irul aku sukaaa poto2nyah. Jadi pingin main2 juga deh... sukses ya mak lombanya ^^

    BalasHapus
  6. Ulasannya bagus dan inspiratif, mak. Saya sebelum2nya masih awam masalah hs, tp sedikit demi sedikit semakin memahami hs yang sebenarnya. Secara ga disadari ternyata pendidikan di rumah yang saya ajarkan sama anak saya (mau mengijank usia 5 tahun) bisa jadi materi hs yang seru. Sekarang2 anak saya agak mogok ke sekolah, saya ga paksa. Makanya pagi2 saya bawa ke taman, ke kolam, ke kebun tetangga juga kayak manen tomat, sawi dll.
    Intinya ulasan mak bermanfaat dehhh...

    Sukses ya mak...

    Salam hangat,
    Zia

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya HS itu juga belajar ya mak...tetapi keliatannya bermain-main hehehehe

      Hapus
  7. Kalo soal ini, aku selalu salut pada dirimu, Mbak Irul... Sukses, bahagia, dan sehat selalu sekeluarga yah Mbakku sayang.. cupcup

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin...semoga dirimu juga sehat dan sukses juga ya mbak Wina

      Hapus
  8. Smg sukses y mak Irul...

    BalasHapus
  9. tendangan jagoannya mantap nich...:)

    BalasHapus
  10. Waaaa,,tulisan keren banget mak,,apalgi yg megang rinso tuh,,,sukses yaaa

    BalasHapus
  11. masa anak-anak mmg masa bermain...walopun ank sy sekul di umum wkt kcl,,,tp sy tak prnh membatasi dia u bermain ini itu atau berekperimen sains kesukaannya...jd so pasti rmh berantakan baju belepotan....tp berhub bapaknya dr kcl hidup dikota jd kdg suka ngomel...klo emaknya biasa didesa jd bolang ya sy biarin sj...apalagi klo pas dirmh embahnya didesa bs dikebun seharian bersama ayam2 dan tanaman2 embahnya....hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mbak...klo anak desa sudah biasa mbolang Ya

      Hapus
  12. wah ada harry potter :)

    BalasHapus
  13. Lucunya si kecil yang lagi naik sapu. Hehehehehe... mo terbang, Dek? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu si kecil suka banget mainan sapu mak Nia :)

      Hapus
  14. wah, anaknya jagon ya mbak :)

    semoga bisa melindungi bundanya :)

    BalasHapus
  15. wah, anaknya jagon ya mbak :)

    semoga bisa melindungi bundanya :)

    BalasHapus
  16. Anonim13/5/14

    Unik juga, tidak menyediakan tipe ex. Perlu dicontoh nih, kelak. :)
    Mak, gak pada takut sama belut po? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangankan belut, ulat bulu aja anak2 tu ga takut :)

      Hapus
  17. Bermain adalah kebutuhan dasar anak, hak anak, naluri anak...sudah sepantasnya kita support dan kondisikan lingkungan yg aman.

    BalasHapus
  18. untunglah anakku suka kubiarkan main belepotan tanah..air..nyebur sawah...hujan2..walaupun skolah formal sih...tp ayahe dulu suka ngomel plus simbah (dr ayah) pun memarahiku...duhhh.... berbeda gaya dlm mendidik anak emang kadangkala terasa ribet..

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.