Para penjaga Kitabullah


Para Penghafal Qur'an

Kemarin, hari Selasa 14 januari 2014 yang bertepatan dengan perayaan Maulud Nabi saya mendampingi anak-anak dari Rumah Tahfidz  anak saya. Acara berlangsung di komplek Masjid Nurul Ashri, Deresan Gejayan Yogyakarta. Rasanya bahagia banget bisa berkumpul dengan banyak anak para penghafal Qur’an. Ada yang masih kecil, cadel dan unyu-unyu gitu tapi hafalannya sudah luar biasa.

Saya sendiri lebih memilih anak-anak saya menjadi penghafal Qur’an ketimbang mereka jadi orang yang sukses secara akademis misalnya. Meskipun ilmu itu tidak boleh dibedak-bedakan. Tapi saya selalu memotivasi anak-anak bahawa 
” tidak ada sejarahnya penghafal Qur’an itu hidupnya tidak mulia”

Saya pernah bertanya pada seorang ustadzah yang mengajar di pondok tahfidz. Berapa lama sih rata-rata waktu yang digunakan oleh anak-anak untuk menghafal Qur’an. Jawabannya mulai dari dua tahun sampai empat tahun. Bahkan menurut beliau ada anak yang hanya membutuhkan waktu sekitar 1- 1,5 tahun saja untuk hafal 30 juz dari Al-Qur’an. Subhanallah. Meskipun kata beliau ada anak yang butuh waktu sampai 5 tahunan lebih untuk menghafal Qur’an. Tetapi waktu selama itu masih lebih baik bukan? Karena digunakan untuk bersenang-senang menghafal Qur’an. Coba kita?...#langsungmalu sendiri…:D


images:from Flikcr



Bahkan kemarin saya sempat terisak sendirian ketika peserta nomor tiga dari belakang maju untuk setoran juz 30. Saya yang sedang menunggu di ruang tamu sendirian asyik membaca buku. Anak-anak yang lain sudah berangkat ke masjid untuk bersiap salat Dhuhur. Sayup-sayup saya mendengar bacaan murottal Syeikh Ahmad Suud.

“ siapa sih nyetel murottal ga ngira2 gini sih, kan anak-anak lagi pada setoran” bathin saya. Tetapi koq saya sadar sendiri itu bukan murottal. Itu LIVE sodara-sodara. Subhanallah. Seorang anak sedang duduk didepan penguji membacakan salah satu surah dari juz 30. Saya yang mengintip tak jauh dari ruang ujian terisak-isak mendengar suaranya. Subhanallah. Ya Allah jaga anak ini sampai Ia dewasa. Jadikanlah ia salah satu dari penjaga kalam-Mu. Nak, meskipun emak tidak mengenalmu sungguh doa emak untukmu.

Bahkan sampai pulang kerumah pun suara si anak ini masih terngiang-ngiang. Yang kemudian akhirnya saya tahu anak ini satu rumah tahfidz dengan anak saya. Dan ia sendirian di Jogjakarta ini untuk menghafal Qur’an sedangkan orang tuanya ada di Medan sana. MashaAllah. Hasbunallahu wa ni’mal Wakiil.

Sungguh tidak pernah rugi orang yang membaca Al-qur’an, menghafalnya dan mengajarkannya.

Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ Ù…َÙ†ْ تَعَÙ„َّÙ…َ الْÙ‚ُرْآنَ ÙˆَعَÙ„َّÙ…َÙ‡ُ .
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”


Saya pernah membaca status seorang teman para penghafal qur’an itu ada tiga tingkatan. Tingkatan yang paling bawah adalah yang hanya sekedar menghafal saja. Meskipun demikian itu mereka masih lebih baik karena mengisi waktunya dengan bercumbu dengan kalammullah. Dibanding saya ini. Yang masih mencibir sana-sini eh hafalannyapun masih seuprit. Sudah begitu hafal depan, belakang hilang, hafal belakang depan bubar jalan #jambak2rambut.
Jadi buat para pembaca dan penghafal Qur’an mari kita semangat. Saling menguatkan. Dan saling berlomba-lomba untuk mengamalkannya.

Mari membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya.

9 komentar

  1. SubhanAllah. Semoga semakin banyak ya anak2 penghapal Al-Quran ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. semoga Allah menjaga anak2 kaum muslimin dalam cahaya Al-Qur'an.

      Hapus
  2. Iya mak, kita sebagai orang tua kadang kok malu yaaa

    BalasHapus
  3. Salam kenal mba Salma,

    Boleh tidak si kita punya cita-cita anak kita pinginnya jadi hafidz quran. Tapi diri kita sendiri malah gak hafal sama sekali? atau paling banter surat2 pendek aja, itu aja kadang yang dipake surat 3 kul.

    jadi maluuu saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan nyaring2 mbak..saya hafalannya juga sedikit..#tutupmukapakaipanci :)

      Hapus
  4. subhanallah luar biasa ya mak anak2 itu...
    *malu tutup muka pake bantal...


    hmmm ayoo semangat membaca alquran #nyemangatidirikumak :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar2 luar biasa ya anak2 sekecil itu sudah berkomitmen menghabiskan masa kecil u menghafal qur'an...:)

      Hapus
  5. jd malu sdri...anaknya dikrm ke pondok u jd hafidhah...emaknya ini rodo males hapalan...kebayakan alasan duh maluuuuuuuuuu....# nyungsup ke cucian #

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.