Family Gathering Infokus di Al-Quds....
Akhirnya setelah beberapa kali
gagal. Family Gathering Infokus bisa juga terlaksana. Enam keluarga dengan
total anak 21 orang #elap keringat…kali ini Famget kami berkumpul di kota
Kudus. Bisa dibayangkan bagaimana hebohnya kami. Anak-anak saja sudah antusias
dari seminggu sebelumnya. Sudah tak sabar bertemu dengan saudara2nya yang
sebagian lama tak bersua….#peluk satu2 anak2. Dengan bekal seabreg #eh ga juga
ding, kebanyakan mampirnya…J….
halaman tuan rumah yang lapang ...enam mobilpun bisa masuk...#kapan punya rumah kayak gini...:) |
sebagian anak-anak dari total 21 orang anak...:) |
Untungnya kamar-kamar milik tuan
rumah buanyak banget…ditingkahi anak2 yang tak henti2nya tawaf berkali-kali
mengelilingi rumah…hahaha
lentog... |
Sarapan pagi, kami mencoba Lentog,
kuliner khas Kudus. Isinya lontong sayur yang disiram kuah santan, sayur gori
(kayak Gudheg), ditambah sambal yang ga terlalu pedas. Sebagai tambahan bisa
pakai sate telur puyuh, kerupuk dan bakwan.
Famget disi dengan lomba menangkap
ayam untuk anak-anak, memancing lele di
kolam, tukar-tukar kado dan jalan-jalan ke pantai Kartini, Jepara. Benar-benar liburan yang menyenangkan untuk anak-anak.
masjid Agung Demak |
Ketika pulang kami sempat juga mampir sebentar
di masjid Agung Demak. Oia masjid Agung Demak ini berada di
alun-alun Demak. Saya bisa membayangkan bagaiamana dulu kesultanan Demak
mengatur karajaan Demak. Ketika prajurit membawa pengumuman dari Sultan maka
semua penduduk berkumpul di alun-alun di depan masjid. Sebagaimana seharusnya
masjid menjadi pusat aktivitas pemerintahan. Tak hanya sekedar symbol ritual
keagamaan. Subhanallah…seperti juga
kesultanan Mataram Yogyakarta dimana Alun-alun, Kraton dan Masjid berada dalam
satu lingkungan. Daebak!!!....
Bahkan didepan masjid terdapat
menara yang saya duga itu dulu digunakan untuk menyampaikan pengumuman kerajaan
selain melaksanakan fungsi utamanya untuk menyerukan Adzan. Di lingkungan masjid juga terdapat makam para pemimpin kesultanan Demak. Ada makam R. Fatah, Adipati Unus, dan Sultan Tranggono...sehingga kami memutuskan untuk tidak salat di masjid ini. Mencoba bersikap hati-hati tentang kaidah salat di masjid yang mempunyai makam di dalamnya.
Sayangnya pada saat kami berkunjung masjid sedang di renovasi. sehingga agak kesulitan mencari posisi yang pas untuk mengambil gambar masjid bersejarah ini.
Dan sayangnya lagi kami tak sempat mampir ke masjid Agung Kudus. salah satu masjid bersejerah peninggalan masa keemasan Islam Jawa. mudah-mudahan lain kali kami bisa berkunjung ke kota wali ini.....
dan sebelum pulang kami sempat membeli oleh-oleh khas kota Kudus...apalagi kalau bukan Jenang Kudus Mubarok...salam
lentog ini mirip mirip opor kayanya ya...*yg dikomentarin malah makanannya
BalasHapushahaha..iya sih agak mirip opor tapi ga pake ayam...:)
BalasHapus