Bersedekah Dengan Bumbu Pawon



Sedekah Sederhana Para Ibu Adalah Sedekah Bumbu Pawon



Sejak tahun lalu saya mengumpulkan tanaman bumbu dapur untuk di tanam. Awalnya sih buat gegeyaan biar foto-foto di instagram saya khusus masakan dapur keluarga kami kalau di foto garnisnya keliatan cool gitu, hatsyim. Tetapi lama kelamaan saya jadi ketagihan nanam bumbu dapur sendiri. Dan ini juga sebagai eksistensi diri untuk seorang sarjana pertanian lulusan UGM, mosok yo nanem bumbu pawon aja gagal sih, gitu istilahnya. Dan sebenarnya saya mulai suka tanaman sejak ikut campaignnya si mamaknya Jiwo, Pungki Prayitno yang dulu pernah mengajak para mamak untuk menanam tanaman sayur sendiri di rumah. Ga ngerti sekarang Pungki masih nanem apa enggak, eh. Oia follow dong @dapur_simak itu instagram saya khusus masakan pribadi dan local. 


Nah karena saya sangat suka dengan masakan tradisional yang otomatis bumbunya lebih spicy dan full bumbu mau ga mau saya harus punya persediaaan stok bumbu dapur sendiri dalam bentuk segar. Lalu berburulah saya dengan para penjual  tanaman herbs ini di instagram.  

Saya punya  beberapa tanaman herba di rumah. Yang mulai subur dan menghasilkan itu antara lain: 

1.     daun jeruk purut yang bahkan jadi andalan tetangga juga. Jeruk purut ini sedap banget dan masuk must item yang harus ditanam para mamak. Bermanfaat banget buat segala jenis masakan. Bisa dibikin wedang juga. Petik beberapa lembar daun jeruk purut muda. Terus rendam dalam segelas air yang baru aja mendidih. Kasih gula batu. Diminum anget-anget pas musim hujan kayak gini. Syedap.
2.     daun pandan yang melimpah anak-anaknya dan saya sudah berhasil tukar-tukaran tanaman dengan mengandalkan daun pandan wangi ini dan sampai sekarang saya bersedia barter buat yang mau bibit pandan wangi dengan tanaman lain,
4.     tanaman kecombrang yang lama banget belum aja berbunga. Ini saya dikasih ibu-ibu yang ga sengaja ketemu di kios tanaman saat saya lagi nanyain bibit kecombrang sama yang jualan. Eh ibunya malah nawarin saya bibit kecombrang karena kecombrang si ibu ini mau ditebas dan diganti tanaman lain. Tadinya mau saya bayar bibit kecombran ini tetapi si ibu ga mau. Sesama pecinta tanaman rupanya kita.
5.     bumbu pawon antara lain : jahe, kencur, kunyit dan kunci karena kunci ini agak susah nyarinya padahal kalau bikin sayur bening sedap banget kalau ditambahin kunci. Yang gagal tumbuh itu tanaman serai. Ga ngerti juga kenapa tanaman serai saya mati terus. Tahun ini resolusi saya adalah bisa nanam serai dan harus hidup. Duuh remeh banget to mak resolusi hidupmu, yo ben -_____-
6.     tanaman pagagan. Meskipun belum banyak tapi saya sudah punya rencana dengan tanaman ini. Mau dibikin keripik pegagan. Yeaaay. Meskipun ga ngerti kapan itu terwujud. Sabar menanti si pegagan jadi rimbun.
7.     daun mint. Awalnya kayaknya mudah nanem daun mint ini. Tetapi mudah tumbuh dan mudah juga mati. Jadi semacam peringatan sesuatu yang dating secara cepat akan cepat juga dia pergi, halagh opo iki.
8.     daun basil bisa mampir ke postingan saya tentang menanam basil dengan stek. Daun basil ini manfaat banget buat bikin Pizza, pepes ikan, spaghetti, dan banyak lagi.
9.     daun sirih merah, hijau dan hitam. Daun sirih ini salah satu bentuk sedekah paling sederhana yang bisa dilakukan para ibu untuk para tetangganya. Ada yang mimisan ngetuk pintu rumah buat minta daun sirih, ada yang sariawan ada yang ngetuk pintu rumah buat minta daun sirih. Bahkan saya bilang sama tetangga. Kalau saya ga ada di rumah monggo yang mau metik tinggal ambil aja.
10. Cincau hijau dan cincau hitam. Sayangnya yang cincau hijau itu daunnya rapuh banget mudah banget dilahap sama ayam-ayam tetangga. Tetapi meskipun nanem cincau sampai sekarang saya belum pernah bikin cincau homemade. Males.
11.Tomat dan cabai rawit, eh ini masuk tanaman herba ga sih?. Intinya sejak harga cabai sering lebih mahal dari harga berlian, huahahahaha ini perumpamaannya maksa banget sih. Saya memutuskan menanam cabai sendiri di rumah. Mau bikin indomie tinggal potek sebiji di kebun, mau bikin sambal bawang saat makan tempe garit tinggal potek cabai di kebun. Gimana? kamu mau juga hatinya kupotek? Sini…. :D
Nah itu tanaman herba yang sudah saya tanam di rumah. Saya nanem bunga juga sih di rumah. Dan suka banget sama jenis tanaman hias yang ga berbunga alias model daun-daun gitu. Tetapi akhir-akhir ini saya memutuskan lebih banyak belanja tanaman herba aja. Buat persediaan sendiri dan sedekah juga ke tetangga. Kalau ga bisa bagi-bagi uang minimal bagi-bagi bumbu pawon, iya ga?. Dan di desa masih jadi tradisi saling berbagi bumbu dapur diantara para ibu. Pokoknya tahun 2018 ini dan seterusnya mau memperbanyak sedekah aja. Buat tabungan anak-anak biar nanti mereka dimudahkan urusannya sama Allah saat mereka sudah jauh dari kami. Punya anak setengah lusin dulu rasanya rame saat mereka beranjak dewasa mulai terasa rumah sepi. Ya Allah jagalah keluarga kami. Aamiin.

6 komentar

  1. sama, di kampung orangtua juga suka berbagi berbagai bumbu. kebetulan orangtua di belakang rumah ada kebun kecil

    BalasHapus
  2. Cukup lengkap tanaman bumbu2 nya ya Mba. Kalau butuh, tinggal petik di kebun. Klo aku lebih suka yg berbuah sih,happy aja pas ada yg bs dipanen.

    BalasHapus
  3. Dan biasanya tanaman yg disedekahin itu malah makin subur tumbuhnya, Mbak.

    Hobinya persis sama Bapak saya nih, halaman rumah banyak tanaman herbalnya

    BalasHapus
  4. Dadi pengen dolan nang omahmu. Sopo reti dioleh2i bibit basil ((silaturahmi pamrih)), wkwkwk

    BalasHapus
  5. Lengkap banget mbak koleksi tanamanya.. aku harus coba juga deh..selain bisa biat sedekah klo dipikir-pikir jadi irit juga ya malahan.

    BalasHapus
  6. Aku juga mauuu mbaaa.. semoga di Indonesia nanti punya tempat dan waktu untuk menanamnya. Aku sukaaa aneka bumbu yang fresh

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.