Sedikit cerita, baru saja saya menyelesaikan pembayaran dua sekolah anak
saya. Iya, tahun ini kami memiliki dua anak yang masuk ke sekolah tingkat SMP
dan SMA. Dan kami memilih sekolah swasta. Mengingat tadinya anak-anak
menggunakan metode homeschooling saat SD tetapi saat di usia yang lanjut
anak-anak memilih sekolah formal sebagai tempat untuk belajar. Dan saat
mengurus anak untuk masuk SMP swasta tersebut bersamaan juga dengan sekolah
tersebut menerima murid baru untuk level SD. Dan sejujurnya saya suka banget
dengan metode yang digunakan sekolah tersebut saat anak TK pada sit-in di sana.
Menariknya, ga semua orangtua notice dengan gaya belajar dari pra SD ke SD.
Padahal penting banget menangani transisi Paud ke SD ini.
Kemendikbud sendiri sampai membuat kajian khusus untuk menemani para orangtua yang mendampingi anaknya ‘Transisi dari PAUD ke SD’. Cek materinya di sini ya https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/
Sebenarnya
transisi PAUD ke SD ini harapannya bisa menjadikan pembelajaran si kecil di Tingkat
lanjut menjadi lebih menyenangkan. Mengingat level SD akan dihadapi si kecil
selama enam tahun. Beberapa tujuannya sih begini ya ibu-ibu:
Transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD)
adalah tonggak penting dalam perjalanan pendidikan seorang anak. Makasih banget untuk Sidina Community yang bikin saya ‘ngeh’ tentang pentingnya Transisi Paud-SD ini. Proses ini
memerlukan perhatian khusus dan dukungan baik dari orangtua maupun pendidik
untuk memastikan anak dapat mengatasi perubahan dengan sukses. Berikut adalah
langkah-langkah penting dalam mengelola transisi ini:
1. Komunikasi Terbuka dengan Anak
Mulailah dengan berbicara terbuka kepada anak tentang perubahan yang
akan terjadi. Ajak mereka berbicara tentang sekolah baru, teman-teman baru, dan
pengalaman baru yang akan mereka dapatkan. Ini membantu mengurangi kecemasan
dan membangun rasa percaya diri. Dialognya bisa nih dibuka jauh sebelum anak daftar SD.
2. Kunjungan ke Sekolah Baru
Mengunjungi sekolah baru sebelum dimulainya tahun ajaran membantu anak
untuk akrab dengan lingkungan baru mereka. Ajak mereka berkeliling, temui
guru-guru, dan jelaskan fasilitas yang ada. Hal ini dapat membuat anak lebih
nyaman saat hari pertama sekolah. Ga semua sekolah mahal itu nyaman untuk anak dan ga semu sekolah murah itu jelek.
3. Pertahankan Rutinitas yang Stabil
Meskipun ada perubahan besar, usahakan untuk menjaga beberapa elemen
rutinitas harian yang stabil. Rutinitas seperti waktu tidur, makan, dan bermain
memberikan anak keamanan dan kestabilan.
4. Bentuk Koneksi dengan Guru
Bertemu dengan guru di awal tahun ajaran adalah langkah yang bijaksana.
Diskusikan perkembangan anak, minatnya, dan setiap kebutuhan khusus yang perlu
diperhatikan. Komunikasi yang baik antara orangtua dan guru mendukung
kesejahteraan anak.
5. Bahasakan Pemecahan Masalah
Ajarkan anak cara mengekspresikan perasaan mereka dan ajarkan juga
keterampilan pemecahan masalah sederhana. Ini membantu mereka menghadapi
tantangan di sekolah dengan lebih baik.
6. Kolaborasi dengan Pendidik PAUD dan SD
Pendidik PAUD memiliki pemahaman mendalam tentang perkembangan
anak-anak. Kolaborasi antara pendidik PAUD dan guru SD dapat membantu
mengidentifikasi kebutuhan dan potensi anak, memberikan gambaran penuh tentang
perkembangan mereka.
7. Dukungan Emosional
Berikan dukungan emosional yang kuat kepada anak. Dengarkan perasaan dan
kekhawatiran mereka tanpa menilai. Memberikan dukungan yang positif membantu
anak merasa dihargai dan percaya diri. Ibaratnya dunia SD sangat berbeda dengan masa sekolah anak di PAUD maupun TK. secara materi bahkan lingkup belajar. Dampingi mereka dan kuatkan bahwa mereka bisa menghadapinya. Banyak buku anak bagus yang bisa kita baca baca bareng anak untuk menguatkn bondong ini.
8. Kolaborasi Orangtua dan Sekolah
Orangtua dan sekolah harus bekerja sama untuk mendukung anak selama
transisi ini. Terlibat dalam kegiatan sekolah, pertemuan orangtua, dan
berkomunikasi secara teratur membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang
positif.
Transisi dari PAUD ke SD adalah perubahan besar dalam kehidupan anak.
Dengan perencanaan yang baik, komunikasi yang terbuka, dan dukungan yang
adekuat, anak-anak dapat mengatasi perubahan ini dengan sukses dan membangun
dasar yang kokoh untuk perjalanan pendidikan mereka yang akan datang.
mak aku tuh ngerasain banget anakku saat transisi dari PAUD ke SD sempat gak mau sekolah, maunya balik ke PAUD, lah masuk SD nya susah itu prosesnya dia minta balik ke PAUD, setelah memberikan banyak pemahaman dan contoh2 lainnya, alhamdulillah anakku enjoy juga belajar di SD
BalasHapusDari PAUD ke SD itu transisi yang tidak ringan dan mudah bagi anak maupun orangtua. Situasi dan kondisi tentu akan jauh berbeda, bertambah tumbuh kembang anak dan adaptasi terhadap segala aspek. Yang penting anak tahu dan cocok dengan pilihan sekolahnya sehingga anak bisa bahagia, ga cuma soal nilai-nilai mata pelajaran yang harus bagus ini-itu ya mak.
BalasHapusIni aku pun merasakanny awaktu anakku transisi dari PAUD ke Sekolah Dasar. Dulu PAUDnya lebih banyak bermain, walau dengan montesori. Waktu cari SD memang jadi perhatian banget, mulai dari cek sekolah, lingkungan sekolahnya, guru-gurunya dan juga ke kepala sekolahnya. Metode belajarnya pun tak luput dari perhatianku juga, alhamdulillah sekarang anaknya sudah kelas 4 dan alhamdulillah dia enjoy banget belajarnya.
BalasHapusYa Allah aku kok deg-degan ya, anakku yg bungsu ini mau masuk kelas 1. Padahal selama ini aja kalau berangkat ke RA tuh mualesssnya, sering ijin ini lah, itu lah. Makasih Mak Irul pencerahannya, jadi optimis, dan bismillah mau tanya ke guru pembimbingnya di RA dulu lah.
BalasHapusEmang agak kaget juga ya transisi PAUD ke SD, karena ada beberapa perubahan kaya temen dan guru juga. Penting banget komunikasi terbuka dengan anak, bagaimana SD tuh lebih luas, temen-temennya jauh lebih banyak. Dan ajak kunjungan ke sekolah baru juga penting buat ngenalin lingkungan sekolah baru.
BalasHapusAku ingat kalau masa peralihan seperti ini, sejak awal selalu aku sampaikan ke anak mba misalnya nanti SD seperti apa. Dan penting juga pengenalan di SD barunya
BalasHapusAh iya, aku dulu juga mengalami perasaan deg deg an
BalasHapusSaat si bungsu dari PAUD mau ke SD
emang penting banget masa transisi paud ke sd inj ya mak
Di sekolah anakku jg di utamakan banget kolaborasi antara sekolah dan ortu siswa. Karena kalo gak kompak itu yg bingung nanti anaknya. Dan memang kitanya sendiri sedari memilih sekolah uda sepemahaman
BalasHapusWoooo iyaaa. yg namanya masa transisi tuh beraatt
BalasHapusmungkin anak blum bisa mengungkapkan secara eksplisit
tapi ortu kudu paham dan mudeng yha.
Saat ini anak saya masuk ke transisi ini. Agak tricky juga menemani anak seusianya saat ini. Bisa jadi faktor anak bungsu dengan jeda belasan tahun dengan kakak termudanya, dan anak dari bapak dan ibu yang di masyarakat umum biasanya sudah pegang cucu. Dia jadi manja dan sering minta dibantu. Tapi saya sudah sering menceritakan tentang sekolah dasar dan bagaimana di sana. Kebetulan teman bermainnya anak SD kelas 1 dan 2.
BalasHapusHmmm, iyaaa... transisi ke SD ini memang fase yang penting karena segala sesuatunya langsung berbeda bagi si anak. Mulai dari teman-teman sampai pelajaran, pasti kaget banget dan penting banget bimbingan orang tua dalam menghadapi dunia baru ini.
BalasHapusKayanya setiap fase transisi ini ada tantangannya yaa..
BalasHapusAnak-anak dengan dukungan dari kedua orangtuanya, akan lebih mudah beradaptasi di lingkungan baru dengan penuh percaya diri. Yang paling terasa tuh kalau kena tone suara Ayah sih yaa.. Kaya yang sedikit ngomong, tapi bener-bener tepat sasaran.