Sejak beberapa tahun lalu sebenarnya
saya sudah menyadari gigi Salma berbeda dengan saudaranya yang lain. Sejak dia
masuk SMP saya perhatikan dua gigi depannya itu tidak jua tanggal. Sampai kemudian
satu gigi di rahang atas tumbuhnya malah ke samping bukan ke atas, kami sepakat
membawa anak ini ke dokter gigi. Pemeriksaan pertama drg nya sih sudah bilang “
ini case khusus ibu, butuh penanganan lanjutan. Paling utama sih mencabut gigi
susu yang masih tersisa” tetapi salma menolak karena nanti ompong. Duuh.
Setelah tiga kali ke dokter gigi yang
berbeda (dan biaya ke drg ini ternyata menguras kantong hahaha) kami sepakat
untuk ke spesialis ortodentis. Berburu dokter orto ini ternyata butuh koneksi
juga ya. Inilah pentingnya networking. Tanya ke beberapa teman, akhirnya ketemu
nama, drg spesialis orto yang bertugas di sebuah klinik ga jauh dari rumah. Drg.
Krisna amretasari sp orto. Alhamdulillah, matur nuwun untuk mb yama sudah
merekomendasikan beliau.
Drg. Krisna bertugas di Klinik gigi
Kana, di jl. Parangtritis Jogjakarta. Klinik giginya di pinggir jalan dan
banyak pasien anak dan Perempuan berkunjung ke sana. Setiap kami datang sudah
ada antrian para ibu dan anak-anak yang akan memeriksakan gigi.
Sebaiknya teman-teman daftar via
online terlebih dahulu ke nomor berikut ini ya. Kemudian memilih jam berkunjung,
ada dua jam kunjungan: siang dan malam hari.
Pemeriksaan awal
Salma diperiksa langsung oleh dokter
Krisna karena saat pendaftaran kami memang meminta pemeriksaan oleh drg orto. Setelah
diperiksan drg. Krisna meminta hasil rekam rontgen gigi dan juga rahang serta
dilakukan pencetakan gigi. Beliau juga meminta pencabutan 5 gigi susu yang
masih tersisa. Di pemeriksaan awal ini gigi susu salma dicabut dua buah.
Pemeriksaan ke-2
Kami membawa hasil rontgen gigi dan
rontgen rahang. Yang kemudian menunjukkan tidak ada akar gigi pada bekas gigi
susu yang belum tanggal. Dokter Krisna kemudian membuat plan untuk perawatan
gigi salma. Antara lain mencabut gigi susu yang tersisa dan mencari jadwal
untuk pemasangan bracket. Hari itu dua gigi salma dicabut lagi.
Pemeriksaan berikutnya jadwal
pencabutan gigi susu salma yang tersisa. Kemudian kami juga diminta untuk
memilih jenis bracket yang akan digunakan. Karena Salma di asrama saya sampai
harus meminta izin khusus ke pihak sekolah untuk menjemputnya beberapa kali
untuk dibawa ke drg. Alhamdulillah pihak sekolah friendly mengingat ini demi Kesehatan
anak didik. Masya Allah, matur nuwun njih para ustadzah.
Saat menawarkan bracket yang akan
digunakan, salma sempat bertanya “ uang umi cukup kalau untuk pasang behel?”
masya Allah Nak, doakan umi dan ayah sehat selalu ya sayangku. Akhirnya kami
sepakat memilih bracket dengan bahan metal yang harganya lumayan sebenarnya
untuk kantong kami. Tetapi demi gigi Salma di masa depan saya pikir harga
segitu worth it insya Allah.
Sedikit cerita, urusan kerapian gigi
ini sebenarnya menjadi salah satu permasalahan yang menggerus kepercayaan diri
para remaja lo. Dimana akses Kesehatan gigi dan mulut yang harganya terjangkau
itu masih langka saya berharap pemerintah kita lebih gencar lagi nih untuk
sosialisasi tentang gigi ke anak-anak di Tingkat PAUD dan TK. Meskipun untuk kasus
Salma sendiri memang butuh perawatan khusus karena unsur genetik.
Dan Alhamdulillah tanggal 20 desember kemarin pemasangan bracket untuk gigi Salma sudah dilaksanakan dan berjalan lancar. Kami memilih bracket seharga empat juta plus pemasangan. Selain itu mendapat paket perawatan juga dari drg. Krisna tanpa biaya tambahan. Paket perawatan lengkap ini memiliki warna cantik. Ga heran kenapa pasien drg. Krisna selalu full. Masya allah. Dan pembiayaan pemasangan bracket ini bisa dibayar dua kali. Dengan DP 50% dan dilunasi sampai 3 bulan setelah pemasangan. Ini jujur membantu banget untuk para orangtua.
Semoga drg. Krisna dan drg lainnya yang membantu perawatan
gigi salma selalu diberikan kesehatanb dan rejeki yang berkah melimpah. Buat teman-teman
di Jogja yang butuh perawatan gigi mungkin bisa ke drg. Krisna maretasari sp
orto ya. Insya allah beliau amanah dan berpengalaman. Oia doakan semoga perawatan
gigi Salma bisa lancar sampai nanti wisuda pelepasan behelnya. Dan giginya
cantik dan cakep. Janji ya Kak, untuk sering-sering berbuat baik dan menebar
senyum terbaik dan tulus untuk sesama.
semoga kak Salma lancar ya perawatan gigi dan wisudanya.. cantik cakep aamiin aduh rasanya punya anak udah sebesar itu apa ya mba :) masya Allah smoga bisa bermanfaat ilmunya dan lancar segala cita cintanya.. oh iya sampai lupa komen tentang dokter giginya, kalau nemu yg udah klop rezeki banget deh ya. Dengan kualitas bagus dan harganya jg masih masuk akal..
BalasHapusAlhamdulillah ya nemu dokter gigi yang memang cocok. Jadi gak perlu khawatir ya mak, apalagi pembayarannya bisa dua kali ya. Karena yang namanya perawatan gigi tuh gak murah.
BalasHapusSemoga lancar perawatan giginyaaaa. Aku dulu gak terlalu peduli soal gigi. Pas dewasa, kok jadi gak pede. Soal kerapian masih lumayan. Paling jaga kebersihan mulut dan gigi ini yang gak boleh kelewat. Kudu mulai ke dokter gigi juga paling gak setahun sekali
BalasHapusBener Mak, sepakat nih, perawatan gigi emang rada menguras kantong, karena kalau yang begini enggak ada tanggungan juga dari BPJS. wah andai ada di kota saya, yaa, lumayan bisa cicil 2 kali, jadi meringankan ortu untuk pasang behel.
BalasHapusJadi, ka.. Kalau ada masalah mengenai pertumbuhan gigi ini kudunya konsul yaa..
BalasHapusBiar paham sebaiknya melakukan perawatan seperti apa. Aku jadi agak khawatir juga dengan pertumbuhan gigi anak keduaku. Karena gigi bayinya masih sehat, kini pas giliran goyang, jadi hampir semuanya berengan.
Dan tumbuh juga saling sundul menyundul.
Rasanya kalau gigi gak rapih ini memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri juga yaa.. Apalagi gigi ada kaitannya dengan kesehatan tubuh lainnya.
Masya Allah, si kakak juga sempat bertanya ya soal dana pemasangan behel ini sama orang tuanya :) Iya nih anakku juga kepengen dipasangin behel tapi aku masih bingung. Ini di Jogja dokternya asyik banget, buaya cukup terjangkau dan dapat dicicil pula. Semoga sehat ya Salma dan mama papanya semakin bertambah rezekinya aamiin.
BalasHapusKalau gigi susu tersisa dan belum tercabut gitu, seandainya udah agak besaran usianya gitu, apa bisa tumbuh lagi menggantikan gigi susu?
BalasHapusAh, iya, Mba, saya jadi inget anakku nih. Dia punya gigi susu yang tertinggal dan udah tumbuh gigi tetap. Ini kayanya harus dicabut. Saya belum berhasil bujuk dia ke drg nih. Kayanya kalau di klinik drg Krisna Amretsari di Yogyakarta tempatnya nyaman ya.
BalasHapusHihihi sebagai org yang sering berurusan ke dokgi krn pernah pakai behel juga pihim risinyi soal ini wkwk.
BalasHapusAku dulu sejak zaman SD pakai yg lepasan dulu tp krn bandel gak kontrol akhirnya pas gedean ya pakai yang bracket.
Ini anakku jg rencananya aku mau pakaikan behel, krn masih SD mungkin msh bisa pakai yang lepasan yang lbh murce itu.
Yg penting rajin kontrol emang sih supaya cepat dilepasnya dengan hasil memuaskan, semangaatt.
Tapi nek nemu dokter apikan dan cucok ki rezeki ya maaakk :D
Mba ini untuk biaya breaket aja ya 4 juta sudah total dengan semua prosedur belum? Kan ada beberapa prosedur seperto rogsen dll. Aku jadi pengen nih pasangin behel atau breaket anakku, tapi di Jakarta belum nemu yang harganya seperti ini, terjangkau
BalasHapuslengkap lho mba ini perawatan dan pemasangan behel, dan harganya juga cukup terjangkau menurutku ya, karena waktu aku pasang behel tahun 2009 aja harganya 5 juta belum termasuk perawatan setiap bulan
BalasHapustidak boleh menyepelekan masalah gigi anak , dari cerita salma saya juga mendapat banyak pelajaran bhwa yang sering di sepelekan bisa berakibat tidak baik.
BalasHapus