Pernah dengar istilah ‘kecanggungan’?.
Dalam bahasa medisnya disebut Clumsy. Ini adalah semacam ketidaknormalan tumbuh
kembang anak. Dimana koordinasi motoriknya tidak seimbang. Yang menyebabkan si
anak mengalami kecanggungan dalam beberapa tindakan yang berkaitan dengan motoric,
baik motoric kasar maupun motoric halus. Kecanggungan ini tentu saja
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dimana anak akan mengalami
kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan motoriknya.
Hal paling kelihatan saat anak usia
SD kesulitan mengikat tali sepatunya atau membuat simpul. Kesulitan membawa
gelas berisi air. Tidak bias mengkoordinasikan motoriknya saat bermain bola
atau berlari. Biasanya anak-anak dengan kecanggungan ini sering menabrak tembok
atau dinding. Akrena lemahnya koordinasi dia dalam memperkirakan jarak. Jika berjalan
maka sering menyenggol pinggiran meja atau kursi padahal bagi orang normal itu bias
dihindari.
Apakah kecanggungan ini berbahaya? Tergantung
sih. Jika ia saat dewasa bekerja pada area yang membutuhkan ketelitian safety
hard tentu saja membahayakan. Meskipun sebenarnya bias diterapi tetapi tidak bias
sepenuhnya menyembuhkan kecanggungan ini.
Putra saya, Mush’ab, memiliki
kecanggungan ini. Diagnosa dokter sih karena ia melewatkan tahapan merangkak
saat bayi. Saya lupa-lupa ingat apakah dulu ia tidak merangkak tetapi langsung
berdiri. Atau merangkak tetapi hanya sebentar sekali. Beberapa kali kami
membawa Mush’ab ke klinik fisioterapi anak. Dan ia menjalani beberapa terapi
ringan untuk mengatasi kecanggungan ini.
Untuk diagnose ini memang sebaiknya
di bawa ke klinik tumbuh kembang dan dalam pengawasan medis. Sehingga kita
melakukan diagnose sendiri. Biasanya dokter akan memberikan masukan-masukan
terkait terapi apa saja yang sebaiknya dijalani si kecil.
Sebenarnya ada beberapa terapi
bermain yang bisa kita lakukan di rumah untuk anak-anak dengan diagnosa clumsy
ini. Beberapa hal diantaranya itu malah sederhana banget dan bisa dilakukan di
rumah dengan alat dan bahan sederhana.
Berikut beberapa hal sederhana untuk
terapi bermain untuk anak dengan diagnose clumsy:
1. Meronce manik-manik
atau benda kecil dengan benang atau tali kur.
2. Berlatih menulis
huruf halus. Saya menggantinya dengan terapi menulis hijaiyyah dari al-quran. Alhamdulillah,
saat ini malahan tulisan Mush’ab yang paling rapi dibandingkan saudaranya yang
lain. Laah.
3. Berlatih mengikat
tali sepatu.
4. Bermain bola
bekel dan bermain dakon atau congklak.
5. Berlatih permainan
tradisional seperti gobak sodor dan gunungan. Dimana anak akan dilatih untuk
melompat dengan satu kaki. Sebaiknya jaga lingkungan bermainnya aman dan
hindari teman-teman yang suka membully.
6. Biasakan anak
mengupas buah dengan tangannya sendiri. Misal: buah jeruk atau buah yang tidak
butuh dikupas dengan pisau.
7. Berlatih makan
dengan sendok dan memegang pensil sesuai tahapan tumbuh kembangnya.
Nah, ini beberapa terapi yang pernah
saya lakukan ke Mush’ab waktu dia masih kecil. Meskipun kecanggungan tidak
sepenuhnya hilang tetapi jauh lebih baik setelah dia menjalani terapi ini. Alhamdulillah.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.