Kebetulan saat ini saya sedang
mengumpulkan data penelitian thesis saya. Yang topic thesis itu erat banget
dengan homeschooling. Nah, karena tempat pengambilan data dan interview adalah
SKB Bantul, akhirnya sekarang saya lumayan sering mampir. Tadinya sering mampir
juga karena mengantar anak-anak. Tetapi sejak rumah kami Cuma selemparan batu
dari SKB Bantul sesi ‘mama cantik anter jemput anak/macan ternak’ itu berakhir
juga. Hahaha. Sekarang anak-anak berangkat dari rumah sendiri ga perlu dianter
jemput lagi. Meskipun sesi anter jemput les robot dan eskul yang lain tetap ya
hahaha. Semoga jadi lading pahala ya Mak, aamiin.
Nah, kemarin saat menginterview dua
orang ibu yang sedang menunggu anaknya ikut kelas di SKB saya agak
terkaget-kaget juga. Karena selama ini kebanyakan orangtua yang mendaftarkan
anaknya di SKB atau PKBM itu biasanya paham banget dengan konsep homeschooling.
Ternyata dua orangtua yang saya temui ini malah gangeh sama sekali tentang
homeschooling.
Ibu pertama bernama bu Alifia, beliau
menunggu putranya yang duduk di bangku kelas 5 di SKB Bantul. Tadinya putra
beliau ini bersekolah di sebuah SD negeri dekat rumah tetapi setelah pandemic usai
anak ini gam au balik lagi ke sekolah formal. Jadilah sejak ajaran tahun baru
tahun 2022 lalu anak ini pindah ke SKB. Dan bu Alifia ini bersyukur banget
dengan adanya SKB Bantul ini. Duuh ini pihak SKB merasa ga ya kalau keberadaan
mereka begitu berharga. Nah ibu satunya bernama bu Tini. Bu Tini juga menunggui
putrinya yang duduk di bangku kelas 5 di SKB Bantul ini. Putri bu Tini korban
Bullying saudara-saudara. Sempat mogok sekolah sampai kemudian akhirnya pindah
ke SKB Bantul ini.
Kedua orang ibu ini saat saya Tanya apakah
mereka tahu tentang konsep homeschooling? Mereka berdua menjawab serentak “
Enggak Mbak”. Tetapi yang pasti mereka sangat klop dengan system di SKB Bantul
ini. Materi pelajaran juga tidak terlalu berat. Selain itu anak-anak tidak
terbebani dengan materi pelajaran ala sekolah formal yang kadang lebih banyak ‘gimmick’nya
ini menurut saya lo ya. Hahaha. Karena memang materi pelajaran di SKB Bantul itu
hanya materi inti saja. Sedangkan materi tambahan diserahkan kepada orangtua
masing-masing.
Saya merasa tercerahkan banget dengan
obrolan saya dengan dua orangtua tersbeut. Hari ini para orangtua mulai melek
nih dengan konsep pendidikan yang ramah anak. Pendidikan/menuntut ilmu itu
wajib tapi tidak harus di sekolah formal. Hari ini ada banyak konsep pendidikan
yang ramah anak dan nyaman buat anak-anak kita. Tinggal kitanya nih yang mau
belajar dan mendampingi anak-anak dengan sebaik mungkin.
Tidak ada komentar
Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.