Anak-anak Hebat dan Ibu Biasa Saja

 


Jujur sebagai ibu saya ini malah ga bisa dibilang bukan ibu yang ideal. Imperfect mother-lah pokoknya. Ada ibu yang kalau ngomong sama anaknya halus, giliran saya yang manggil anak nyaringnya bukan main. Hahaha. Kadang bikin saya insecure luar biasa jika membandingkan diri saya dengan para ibu kalem di luar sana. Hahaha.


Tetapi dari banyak insecure yang saya miliki dalam mendidik anak ada banyak yang saya syukuri. Masya Allah meskipun bukan ibu yang sempurna Allah mengakaruniakan anak-anak yang luar biasa untuk saya. Diberi anak-anak yang apapun yang saya sediakan di meja makan ga pernah ditolak mereka. Ga pernah anak-anak itu meminta sesuatu di luar kemampuan saya karena mereka tahu betul keadaan emaknya.

Saat ini tiga anak bersekolah di sekolah berasrama. Yang sulung kemarin ikut kejurnas Pencak Silat di Bandung. Berangkat ga anterin emaknya. Karena memang berangkat bareng rombongan sekolah. Ga disanguin apa-apa sama emaknya. Di grup wali murid semua orangtua rame berkomentar tentang anak-anaknya, emak yang satu ini hampir ga pernah komen. Bahkan orangtua yang lain ga tahu kalau yang mana emaknya si sulung ini karena hampir ga pernah komentar apapun tentang anaknya. Pokoknya silent reader bangetlah. Lah ga lama musrfinya mengabari si sulung meraih medali emas. Orangtua lain kemudian mengucapkan selamat. Saya mau muncul di grup kok ya malu. Hahaha. Akhirnya pura-pura ga baca aja. 

Begitu juga anak yang nomor dua. Yang tahun ini jadi ketua perkemahan Mukhoyyam Tarbawi. Ngurus ratusan anak dari adik angkatan sampai kakak kelas. Tai emaknya juga ga bersuara sama sekali. Maybe, mereka pikir ini emaknya kok ga perhatian apapun ke anak-anaknya. Sejujurnya saya malu> Soalnya selama ini hampir ga pernah bersuara di grup WAG. Bener-bener ordinary people-lah.

 Kadang saya menangis sendirian betapa Allah sayang pada saya karena memberikan anak-anak yang hebat padahal saya begini-begini saja. Itulah kenapa saya sering bilang bahwa “ sering ada anak-anak hebat yang muncul dari orangtua yang biasa aja” karena Allah yang mentarbiyah mereka bukan kita. Memiliki anak-anak yang manut pada ayah ibunya itu nikmat lo. Dimana zaman sekarang banyak anak yang dengan santainya mencaci orangtuanya di sosmed jika ada sedikit saja kesalahan orangtuanya. Ya Allah semoga saya dijauhkan dari keburukan seperti itu. Karena kalau dihitung banyak sekali kesalahan yang saya lakukan sebagai orangtua. Tetapi Allah menutup aib itu dengan menutup lisan anak-anak dari membicarakan saya di muka umum. Mereka anak-anak luar biasa yang Allah karuniakan pada saya. Itulah kenapa saya selalu bilang sama mereka “ Umi ridha Nak terhadap apapun yang telah kalian lakukan. Sudah Umi maafkan kesalahan kalian. Dan tolong maafkan juga kesalahan Umi selama ini” semoga itu menjadi bagian dari ikhlasnya kami sebagai orangtua dan anak. Terima kasih Allah atas anak-anak luar biasa ini. 

Tidak ada komentar

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.