Pengelolaan Keuangan Untuk UMKM Bersama VISA dan Prita Ghozie





77% masyarakat Indonesia memperkirakan akan semakin sering menggunakan pembayaran nontunai dalam jangka waktu 12 bulan ke depan, dan 41% meyakini bahwa Indonesia akan mewujudkan masyarakat tanpa tunai dalam kurun waktu tiga tahun.

(Studi Visa: Masyarakat Indonesian Semakin Percaya Diri Bepergian Tanpa Tunai)

 

                       
Pernyataan Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman itu memang tidak mengherankan sih. Karena saya sendiri saat ini terbiasa melakukan pembayaran non tunai baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan untuk ngetap MRT di Singapore aja sekarang cukup dengan kartu ATM keluaran bank di Indonesia. Mantep bener ya pembayaran di zaman milenial.


Kemarin Selasa saya mengikuti bincang-bincang berfaedah bersama Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman, Kepala Bagian Industri Keuangan Non Bank, Pasar Modal, dan Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Noor Hafid, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, UKM, dan Nakertrans Kota Yogyakarta sekaligus Wakil Ketua I Dekranasda Kota Yogyakarta Rihari Wulandari, serta Financial Educator Prita Ghozie. Event ini dimeriahkan juga oleh para blogger dari The Urban Mama Yogyakarta. Kami diajak bicara Literasi keuangan bersama #IbuBerbagiBijak dan mengangkat tema Pengelolaan Keuangan Untuk UMKM. Kebetulan para peserta selain blogger dan media juga hadir para pegiat UMUM yang terhimpun dalam Dekranas Jogja. Kloplah jadinya tema ini. 




1. Mau usaha apa?

Kalau saya sih usaha disesusiakan dengan passion atau hobby. Itu lebih membuat usaha bisa bertahan saat kita kena yang ga enaknya dalam dunia bisnis.
Kata Mbak Prita sih sebuah bisnis boleh lo dimulai dari hobi atau kegiatan yang paling kita sukai, kemudian tetapkan target market, bentuk usaha, sampai jam kerjanya. Pastikan juga keberlanjutannya jika kita memutuskan membutuhkan partner.
2. Pahami modal dan kebutuhan dasar

Penting banget paham perbedaan antara modal investasi, modal kerja operasional, dan biaya tetap.
Modal investasi awal adalah properti, fasilitas pendukung, dan pelatihan tenaga kerja.
Modal kerja operasional adalah barang dagangan, dan barang pendukung.
Biaya Tetap adalah biaya listrik, telepon, internet, biaya pemasaran, dan gaji pegawai.

3. Sumber dana dari mana?

Usahakan modal usaha dimulai dari dana pribadi dahulu. Bukan pinjaman. Bisa dimulai dari tabungan, simpenan emas yang kita punya atau juga uang sumbangan saat pernikahan itu bisa lo dijadiin modal usaha.
Oia ada saran nih dari mbak Prita. Kalau suka berinvestasi dengan emas sebaiknya pilih logam mulia bukan emas perhiasan. Saya sendiri saat ini memilih berinvestasi dengan emas untuk tabungan anak-anak.
Bagi yang tidak memiliki tabungan atau hasil investasi, boleh mempertimbangkan pinjaman dana dari bank, lembaga keuangan (multi finance), dan P2P Lending atau pinjaman online. Kalau saya sih menghindari betul berurusan dengan riba. Jadi kalau butuh sesuatu ya kudu nabung dulu. Untuk pinjaman melalui P2P Lending, pastikan telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Oia kata Mbak Prita, jika ingin memulai bisnis yang sehat, untuk pinjaman modal usaha sebaiknya tidak lebih dari 50% agar tidak mengalami kesulitan saat harus mengembalikan pinjaman.

4. Pahami situasi keuangan dan arus kas usaha
Dalam mengelola suatu usaha, kita akan dihadapkan pada 3 situasi keuangan, yaitu:
Profit atau laba, Loss atau rugi, Break even point atau hanya sekedar balik modal.
Dan memang sih untuk mengetahui apakah usaha kita sudah mencapai profit atau malah mengalami loss kita harus belajar menghitung menggunakan ilmu financial analysis berdasarkan arus kas (cashflow), laporan neraca (balance sheet), dan laporan laba rugi (income statement) yang nyata. Jangan mengandalkan “ Feeling analysis”, kayaknya untung nih atau sejenis itu. Jangan, please jangan. Itu ga professional lo ibu-ibu. Kalau memang berniat usahanya maju dan marketable ya diusahakan profesional juga perhitungannya.

Gimana nih ibu-ibu yang punya usaha? Ayuuk kita perbaiki lagi nih pengelolaan keuangan usaha yang kita punya. Biar profitnya berlimpah, bisa banyak sedekah, dan hidup berkah. Aamiin. 


23 komentar

  1. Mantep banget dah materinya. Aku termasuk yang rada abai urusan cashflow. Untuk rumah, hampir gak pernah ngitung. Asal enggak kurang aja, udah kalem aku. Untuk blog asal banyak lebihnya dari biaya hosting dsb, juga ya gitu. udah. Kudu mulai rapih emang nih keknya. Demi cita-cita mulia. Tsahhhh

    BalasHapus
  2. Berbagai saran mba Prita nih sangat bijak dan applicable banget ya Mba
    Moga2 UKM di Indonesia makin berkembang dan jaya!
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  3. Berguna banget nih Mak sharingnya. Aku safe linknya ya. Niat banget buka usaha namun terkendala ilmu yang kurang. Aku harus belajar lebih banyak lagi tentang
    arus kas (cashflow), laporan neraca (balance sheet) dan laporan laba rugi (income statement) nih.

    BalasHapus
  4. hiya, sekarang jamannya non tunai, bisa bayar pakai kartu tinggal gesek aja, atau scan barcode pakai handphone.

    Tapi jadi susah bilangin ke anak-anak. Pas ngajak ke toko buku, dibilang mamanya nggak ada uang, udah ditunjukin isi dompet juga, malah di patahkan dengan kalimat "kan bisa gesek pakai ini", nggak jadi bisa nolak deh.

    Saya masih belum bisa tertib dan disiplin nih untuk urusan keuangan

    BalasHapus
  5. Akhir-akhir ini suka kepikiran pengen buka usaha. Tetapi, masih banyak pertimbangannya. Termasuk harus belajar lagi mengelola keuangan. Penjelasan mbak Prita ini memang cukup mencerahkan buat saya

    BalasHapus
  6. Menurutku fifty-fifty sih kalau bisa mewujudkan masyarakat tanpa tunai dalam kurun waktu tiga tahun. Karena faktor kebiasaan, terutama masyarakat yang tingga di daerah. karena fasilitas yang minim jadi menyusahkan untuk bisa bayar nontunai.

    BalasHapus
  7. Ya sih aku antara percaya nggak percaya masyarakat kita mulai terlatih untuk menggunakan non tunai. Tapi, kayaknya kalo ke pasar tradisional di daerah, masih banyak yang pake uang tunai hehe.

    BalasHapus
  8. Aq ada usaha kecil2an sih mba cuma perlu belajar lg bgmna mengatur keuangannya dgn baik, pasalnya profit msh itu2 aja

    BalasHapus
  9. Penting nih kalau mau melakukan pinjaman online, harus nurut kata Pak Noor Hafid yaa. Harus cek-cek dulu di webnya ojk plus yang penawarannya masuk akal.

    Trus juga atur kas itu penting banget ya ampun, demi nggak rugi

    BalasHapus
  10. Iya mbak, lebih aman juga pembayaran non tunai. Sekarnag saya juga meminimalkan simpan uang tunai di rumah, kuatir aja karena bbrp kali uangku juga hilang lenyap begitu saja.

    BalasHapus
  11. Menurutku memang tak mudah untuk memulai usaha. Dan kayaknya apa yang disarankan ini harus dilakukan :)

    BalasHapus
  12. Meski dari hobi, tetap ya kudu tetapkan target marketnya juga. Aku suka nih literasi keuangan gini. Kita jadi diajak buka mata dan telinga untuk belajar tentang pengelolaan keuangan.

    BalasHapus
  13. Investasi emas ternyata menguntungkan ya mak. Jadi kepikiran untuk ikutan seperti dirimu nabung dalam bentuk logam mulia gitu.

    BalasHapus
  14. Apa kabar aku yg hari gini masih tim pasar tradisional mba.. Kemana2 pasti bawa uang cash.. Hihi.

    BalasHapus
  15. Iya banget niih...kebanyakan mainan feeling kalau usaha.
    Belum apa-apa, modal udah habis duluan dan belum balik, tapi feeling profit teruuss..
    Huhuu~
    Mesti memperbaiki catatan keuangan dan sering-sering di audit kalau usaha sendiri yaa..

    BalasHapus
  16. Pas banget nih mba materinya buat yang punya usaha kecil kek aku. Pernah sih investasi logam mulia. Tapi trus berhenti. Ingat materi mba Prita Ghozie jadi pengin invest lagi.

    BalasHapus
  17. Iya nih penting bngt belajar literasi keuangan ya biar bisa mengatur keuangan kluarga terlebih lagi bisa invest ya..

    BalasHapus
  18. Kern nih..banyakan emak-emak memang pake feeling analysis yak..kwkw
    Padahala kalau financial analysys yang dijalankan bakal berlipat keuntungan.
    Keuntungan berlimpah, bisa banyak sedekah, dan hidup berkah..

    BalasHapus
  19. Aku berapa kali ikut workshop keuangan sama mb Prita. Alhamdullilah ilmu ilmu yang disharenya mudah dipahami emak-emak. Jadi makin melek financial

    BalasHapus
  20. aku suka dengan penjalasan Mb soal keuangan ini, sangat membantu banget dan bisa nyodorin ke orang lain

    BalasHapus
  21. Untuk nomor 1, prinsipnya kurang lebih seperti ini ya, "love what you do and do what you love!"

    Memang melakukan yang kita suka, apapun itu, pasti mendatangkan gairah ya, mba

    BalasHapus
  22. salah satu kunci usaha yang makin berkembang itu pengelolaan keuangan yang sehat. Bisa memisahkan uang pribadi dan uang untuk usaha.

    BalasHapus
  23. Aku terus belajar mengatur keuangan walaupun skg udha bisa mengatur keuangan dengan baik tapi bermanfaat banget info ini

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.