Tips Para Ibu RT Tetap Memiliki Keahlian Profesional





Ibu-ibu yang memilih jadi ibu RT pernah ga ngerasa selepas kuliah, menikah dan memiliki anak lalu rasanya kemampuan kita banyak berkurang.  Kayaknya tuh lemot, kalau untuk mempelajari hal baru tuh berasa lemot ga kayak dulu. Udah gitu kalau diajak ngomong yang agak berat dikit berasa lola. Ini ngomong apaan sih? Padahal sarjana. 



Makanya banyak temen saya ketika ditawari satu posisi baik di dunia kerja maupun di organisasi pasti langsung menolak. Padahal sebenarnya dia mampu. Bahkan saya punya kawan lulusan S2 tapi dia merasa minder. Duuh jangan ya Sis. Dirimu begitu berharga. 


Saya sendiri pernah mengalami masa-masa stuck alias ga ngerti apa-apa padahal saya sarjana. Bener-bener tuh rasanya kayak orang bodoh ga bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat. Bukannya saya ga bersyukur menjadi ibu RT. Tapi saya ingin meskipun jadi ibu RT tapi bisa berkontribusi untuk Ummat. Sampai akhirnya syaa menemukan blog, menemukan passion saya di dunia blogging. Bisa berkontribusi melalui organisasi. 

Saya ada beberapa tips nih buat teman-teman sesama ibu Rumah Tangga agar keilmuan dan wawasannya tetap luas dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Dan tips ga susah sebenarnya dijalankan. Tapi memang kudu niat dan tekad kuat agar terwujud. 

1. Jangan pernah berhenti belajar. Meskipun kuliah sudah selesai, anak banyak, yang namanya belajar jangan sampai berhenti. Percayalah saat kita belajar kita sema queen yaqeen bahwa banyak hal yang ga kita ngerti. 
Hal sederhana masak tumis sayuran aja ternyata ada ilmunya. Gimana masak warna sayur hijau tapi digigit tetap empuk. Itu kan ada triknya. 

2. Gali terus passion kita.
Passion itu sesuatu yang membuat kita bergairah. Bersemangat saat mengerjakannya. Sesuatu yang meskipun kita capek pasti tetap kita lakoni. Itu namanya passion. Satu yang saat kita gagal kita tetap akan melanjutkannya sampai sukses. Itu lah passion. 
Saya sendiri suka menulis. Suka berorganisasi. Akhirnya sekarang saya menikmati sebagian blogger. Tentang organisasi saya sempat mendirikan beberapa komunitas. Dulukami punya Jogja Islamic Parenting Club. Komunitas ibu-ibu Jogja. Isinya kita belajar tentang pengasuhan anak dan kehidupan berkeluarga. Saya juga mendirikan Emak School. Sekolah khusus perempuan ini syaa dirikan untuk para ibu di kampung-kampung. 

3. Paksa diri untuk konsisten. 
Yang namanya konsisten itu memang godaannya banyak bener. Buat jadwal teratur. Misal, harus baca buku tentang yang kita suka minimal satu buku dalam seminggu. Harus selesai. Buat resumennya. Paksa diri membaca dengan konsentrasi bagus agar kita benar-benar paham. 

Jika kita suka memasak rutin mencoba resep baru. Kalau perlu resep itu dicoba dengn berbagai takaran baru. Sampai kita menemukan formula yang pas. Jika kita ingin expert di dunia fotografi makanan. Luangkan waktu setiap hari untuk mengambil foto makanan. Kalau ada yang nyinyir mau makan itu baca doa bukan foto-foto diamkan saja. Tonton tutorial foto makanan via yutub. Ikuti workshop fotografi yang hari ini bertebaran dengan harga terjangkau. Unggah foto makanan kita di akun khusus makanan. Jelek ga papa. Lama kelamaan pasti bagus insya Allah. 

4. Libatkan anggota keluarga. 
Keluarga harus tahu aa yang sedang kita kerjakan. Merekalah support system kita. Keluarga lah yang pertama harus merasakan manfaat dari kegiatan kita. Sesuatu yang didukung keluarga itu masya Allah sangat luar biasa efeknya ke kita. 

5. Perluas networking
Ketemu ibu-ibu lain yang se-ide. Saling sharing dengan ibu-ibu lain. Setiap orang pasti punya kelebihan yang dengan senang hati akan mereka tularkan ke orang lain. Saya sendiri berusaha memperbanyak silaturahmi. 

6. Buat diri kita lebih dekat dengan Allah
Jadi ibu RT dengan aktivitas baru itu tentu saja bikin kita kadang stress. Tekanannya lebih besar. Kalau kita tidak dekat dengan Allah kita bisa goyah. Jatuhnya bisa depresi. Kata orang bijak " Bagaimana engkau akan bahagia jika kamu menjauh dari sang pemiliknya".

Nah mungkin itu sedikit tips dari saya. Selamat bersenang-senang dengan passionnya ya para mamak. Kalian sungguh luar biasa. 

Tidak ada komentar

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.