pict from http://nursharesnotes.blogspot.co.id |
Saya menatap sedih ke arah layar
handphone jadul kami itu. Sebaris kalimat muncul di sana “ Maaf kami juga
sedang butuh uang jadi ga bisa membantu”. Itu sebuat SMS yang dating seorang
kerabat saat kami mau meminjam uangnya untuk keperluan mendesak. Saya ingat
banget sore itu kami benar-benar butuh uang untuk sebuah keperluan darurat. Saya
sempat bersedih lalu kemudian suami menghibur pasti ada jalan lain. Malamnya kami
memohon dengan sungguh-sungguh pada Allah agar diberi jalan keluar. Dan benar,
besoknya selepas salat subuh sebuah telpon masuk mengabarkan bahwa ada seorang
teman ingin memesan suatu barang pada kami dan jumlahnya lumayan. Alhamdulillah.
Dari banyaknya liku-liku hidup saya
belajar banyak hal. Bahwa yang namanya orang hidup itu pasti ada saatnya kita
lapang dan adakalanya sempit. Saya pernah duduk dalam sebuah majlis ilmu di
suatu sore di masjid Kampus UGM. Seorang ustadz membawakan tafsir sebuah ayat
yang sangat popular. Banyak ulama mufassir menjelaskan tentang ayat QS. Alam Nasyroh bahwa
sesuai dengan maknanya dalam bahasa Arab bahwa kata sesudah kesulitan akan ada kemudahan.
“Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Para pakar tafsir menerangkan bahwa kesulitan yang disebutkan dalam ayat
di atas hanyalah satu karena ia menggunakan isim ma’rifah (sesuatu yang sudah
tertentu), maksudnya kesulitan pertama sama dengan kesulitan kedua. Sedangkan
kemudahan dalam ayat tersebut adalah dua karena ia menggunakan isim nakiroh
(sesuatu yang penunjukannya belum tertentu), maksudnya kemudahan pertama dan
kedua itu berbeda. Jadinya, kesulitan yang ada itu hanya satu, sedangkan
kemudahan itu dua.[1]
Al Hasan Al Bashri mengatakan bahwa
ketika turun surat Alam Nasyroh ayat 5-6, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Kabarkanlah bahwa akan datang pada
kalian kemudahan. Karena satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua
kemudahan.”
Nah makna kemudahan ini diulang dua kali yang artinya bahwa disetiap
kesulitan akan ada dua kemudahan yang mengikutinya. Masya Allah. Jadi sebenarnya bahwa setiap kita diuji Allah juga menyertakan
jalan keluar dan jalan keluar tersebut juga berisi kebaikan yang berlipat.
Jadi sebenarnya bukan alasan buat
kita saat kita ditimpa musibah lalu kita mengutuk Allah atau malah melakukan
hal yang dilarang. Karena sebenarnya kunci kebaikan yang akan kita peroleh
adalah didahului terlebih dahulu dengan kesulitan.
Ilmu itu yang akhirnya saya bawa terus
sampai hari ini. Dari sana Al-Qur’an saya banyak belajar. Apalagi sebagai
seorang muslim saya tahu bahwa pedoman hidup saya ya Al-Quran. Saya berusaha
betul untuk bersabar terhadap ujian dan banyak bersyukur dengan segala nikmat.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)
Yang
dari Al-Quran juga saya berpegang bahwa “ Jika
kita bersyukur maka nimat itu akan ditambah oleh Allah”.
Saya dan suami juga bertekad bahwa
setiap ada orang yang datang meminta pertolongan pada kami bagaimanapun caranya
akan kami tolong. Yang kadang prinsip ini membawa kami pada banyak pelajaran
hidup. Bahkan ga sedikit saat kami bermaksud menolong orang malah dimanfaatkan
oleh orang tersebut. Tetapi kami ga kapok. Karena saya yakin Allah selalu
memberi banyak hikmah dari setiap musibah untuk kami.
Jika kami sedang dalam keadaan sempit selalu saya ingat-ingat nikmat yang Allah anugrahkan kepada kami. Saat melihat uang di dompet tinggal beberapa lembar misalnya padahal gajian masih lama selalu saya ingat 'Ya Allah Alhamdulillah anak-anak saya semuanya sehat",
Jadi jangan berputus asa dari rahmat Allah. Jangan sampai kesulitan membuat kita mudah mengambil keputusan untuk berbuat dosa dan maksiat. Rugi. Sudahnya susah eh malah ditambah dengan dosa. Rugi dua kali.
Ya, betul sekali, memang disebutkan dalam surat Al-Insyiroh, kan. Itu yang menguatkan seorang yang beriman untuk teguh dan tawakkal dalam menerima cobaan dari Allah swt. Btw Sekolah Perempuannya bisa online, gak? hehe...
BalasHapussaya baru ngeh surat ALAM NASYRAH dan terjemahannya ketika berada di masjid belakang Ramayana Mall Cirebon sekitar tahun 94. Dalem banget maknanya
BalasHapusMaha benar Allah dengan segala firman-nya
BalasHapus