Seanjing-anjingnya anjing jantan mereka tetap akan bertengkar memperebutkan anjing betina bukan anjing jantan
pict from cakrawarta |
Sudah 14 tahun ini kami ga punya televise
di rumah. Bisa dibilang saya gaptek untuk acara di televise. Bahkan anak bungsu
saya itu kalau pas lagi belajar megang buku bergambar pas ditunjukkan gambar televise
dia bingung. Ga bias nyebutin. Ga kenal televise si Miqdad ini. Dia ngertinya
laptop ga ngerti televise. Kalau diajak ke rumah kerabat atau teman yang ada
tivi-nya dia ga tertarik untuk mendekat atau menonton. Jadi kalau ditanya
talkshow favorit saya apa saya ga bias bilang. Soalnya memang ga pernah nonton televisi.
Meskipun demikian saya tetap menonton
talkshow dari beberapa acara salah satu stasiun tivi yang ditayang ulang di
Youtube. Beberapa kali saya menonton Indonesia Lawyer Club Atau ILC via Youtube
atau siaran langsungnya di facebook yang ditonton via laptop. Tetapi hanya
beberappa tema aja. Yang biasanya berkaitan dengan isu terkini terutama yang
berkaitan dengan isu beragama. Banyak hal yang bisa saya ambil dari ILC ini.
Yang saya ingat banget saat ILC
membahas tentang isu LGBT yang mengundang pakar dari sisi agama, akademis,
praktisi medis dan pakar perundang-undangan. Saya sampai gemes nontonnya. Gemas
karena kekehnya para pembela LGBT untuk membela perilaku LGBT. Buat saya isu
LGBT itu sudah fix hukumnya dalam Islam. Perilaku sex yang menyimpang haram
hukumnya dalam Islam. Bahkan para pelakunya bias dikenakan sanksi yang berat. Saya
tidak bias berkompromi untuk hokum LGBT ini. Tetapi saya setuju untuk membantu
para pelaku LGBT untuk sembuh dan kembali ke jalan yang benar.
Pendapat saya tentang LGBT
Sebagai seorang muslim jelas saya
menolak LGBT. Hukum tentang LGBT sudah fix baik di Al-quran maupun hadist. Kalau
pedoman hidup saja sudah bicara begitu saya ga punya kapasitas untuk membantah.
Dan menurut saya LGBT itu sebenarnya
pembunuhan secara massal terhadap ummat manusia. Bisa dibayangkan jika LBGT
dikampanyekan secara luas kepada seluruh penduduk dunia. Itu artinya bunuh diri
massal. Lah di barat sana aja saat ini populasi anak-anak dan bayi saja
berkurang drastis. Kalau 10-20 tahun lagi seperti itu artinya masyarakat barat
kekurangan manusia yang berusia produktif. Jika manusia produktif berkurang
maka dunia barat kekurangan sumber daya manusia. Itu berdampak pada pembangunan
dan kesejahteraan.
pict from pixabay |
Seanjing-anjingnya Anjing jantan
Selain itu kampanye LGBT itu
berbahaya untuk kehidupan umat manusia. Karena ia bertentangan secara moral
dengan kebiasaan masyarakat dunia bahkan kehidupan seluruh mahluk hidup di
jagat raya. Seanjing-anjingnya anjing jantan ya mereka tetap akan bertengkar
untuk memperebutkan anjing betina bukan berebut anjing jantan. Semonyet-monyetnya
monyet jantan akan cakar-cakaran untuk memperebutkan monyet betina bukan berebut
monyet jantan. Itu sudah hokum alam. Sunnatullah. Jangan sampai manusia yang
derajatnya jauh di atas anjing ini lebih anjing dari anjingnya sendiri. Kasihan
anjingnya mereka sudah banyak saingan dari kalangan mereka sendiri.
Makanya ga heran waktu nonton ILC
edisi LGBT itu saya cuman bias istighfar berkali-kali. Sambil meluk anak-anak
di rumah. Ya Allah bimbinglah kami untuk mendidik anak-anak agar berada di
jalan yang lurus dan jalan yang Engkau berkahi.
Hiks, ngeri ya Mak..
BalasHapusNo komen kalo soal LGBT
*peluk anakku jugaaa
infonya menarik banget ya mba.
BalasHapushasil piala dunia 2018