Resolusi kami tahun 2018 ini adalah
menjalani ibadah umroh. Karena dana kami terbatas saya dan suami berencana
umroh backpacker. Alias umroh dengan biaya ngirit dan fasilitas ala backpacker.
Iya saya tahu bakalan ada yang nasehatin kalau belum mampu tidak usah
memaksakan diri. Tetapi karena kerinduan yang sangat membuncah dengan baitullah
dan menunggu daftar haji yang masih berderet jadi kami pikir umroh adalah jalan
terbaik saat ini.
Dengan menyisihkan sebagian rejeki
yang kami dapat kami mulai menabung dari beberapa waktu lalu. Nah pasti banyak
yang bertanya kenapa harus ala backpacker sih? Memangnya kuat?. Padahal kemarin
aja pas ngebolang ke Kl dan SG aja masya Allah kemana-mana jalan kaki itu
ternyata ho-hah bener. Pas di Singapore aja lutut saya sampe gempor dihajar
jalan seharian. Naik turun tangga penyebrangan. Apalagi di Singapore kan kalau
mau nyebrang ga boleh asal nyelonong kayak di Jogja hahaha.
Nah niat umroh dengan cara backpacker
ini sudah kami dapat sejak beberapa tahun yang lalu. Apalagi saat membaca
catatan perjalanan seorang wartawan Republika yang berkisah tentang
perjalanannya naik haji dengan jalan darat. Bahkan kami juga blogwalking ke
beberapa blog yang menuliskan kisah mereka menjalani umroh secara backpacker. Monggo
di googling dengan keyword ‘umroh backpacker’ sudah ada beberapa tulisan yang
terkait dengan itu.
Ada beberapa persiapan yang kami
siapkan untuk mewujudkan rencana kami ini.
1. Persiapan dana
Dana adalah termasuk hal paling
krusial yang harus dipikirkan saat ingin menjalani ibadah umroh.
1) Tiket
Kebetulan banget ada promo Air Asia nih sampai tanggal 17
Desember besok (bukan iklan). Karena memang kami memilih penerbangan low budget
untuk memangkas biaya.
Sebagai gambaran saja. Jika menggunakan pesawat komersial
sekelas Garuda penerbangan Jakarta-Jeddah bisa tembus di atas 10 juta kecuali
kapan itu pas promo ada tiket Jakarta-Jeddah PP seharga 9 jutaan. Nah dengan
AirAsia penerbangan Kualalumpur-Jeddah PP pada tanggal 6 Mei 2018 jatuh pada
harga 850 RM yang jika dikonversikan tiketnya seharga 5.270.000 per-orang. Berdua
harga tiket KL-Jeddah PP sekitar 10.600-an juta saja. Terhitung murah untuk
kelas backpacker. Kami sengaja mengambil bulan Mei karena bulan-bulan tersebut udara di Makkah dan Madinah biasanya lebih sejuk.
2) Akomodasi meliputi: hotel, makan dan
transportasi selama di Arab Saudi. Rencananya kami hanya memilih hotel murah
dan tidak jadi masalah jauh dari Masjidil Haram. Bahkan dengar-dengar kita bisa
menyewa imarah sejenis apartemen milik penduduk setempat tetapi berita ini
masih simpang siur sih karena untuk pembuatan Visa memang harus mencantumkan
pembookingan hotel selama di Arab Saudi.
Untuk makan juga tidak mengandalkan dari pihak hotel tetapi
berburu kuliner setempat. Dan berencana membawa rice cooker mini untuk memasak
nasi. Rencana kami sih sekali makan dana maksimal 30 ribu-an. Jadi 30 ribu X 3
X 2 X 10 hari= total sekiat 1,6 jutaan untuk makan berdua selama di sana. Tetapi
karena keberangkatan kami besok jatuh di awal Ramadhan mungkin jatah makan bisa
kepangkas lagi.
Untuk transportasi selama di Arab Saudi juga rencananya kami
menggunakan transportasi lokal sejenis metro dan bis trans. Kebetulan ada
beberapa sahabat yang melanjutkan pendidikan di Arab Saudi dan bisa dimintai
informasi mengenai transportasi lokal ini. Karena kalau rombongan umroh
biasanya menyewa bis yang harganya bisa sampai 4000 Riyal.
3) Visa dan paspor
Untuk pengurusan paspor kebetulan paspor saya dan suami masih
cukup untuk tahun 2018. Jadi urusan paspor bisa dibilang aman. Nah yang agak
berat itu urusan visa. Karena Arab Saudi tidak memberlakukan visa turis. Jadi urusan
visa ini memang harus melalui biro haji dan umroh yang terpercaya. Untungnya kami
tidak memerlukan visa progresif dimana diberlakukan untuk orang-orang yang
mengunjungi Arab Saudi lebih dari sekali dalam setahun. Jadi besok biaya visa
kami adalah visa reguler yang mungkin harganya jatuh di angka 1 juta-an
per-orang.
Untuk syarat pengurusan visa Arab Saudi adalah: Paspor, surat
suntik meningitis, tiket pesawat dan hotel.
4) Suntik meningitis
Vaksin meningitis diwajibkan bagi jamaah haji maupun umroh. Alhamdulillah-nya
saat ini semua vaksin meningitis sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI. Dan
harganya juga terjangkau. Per-orang dihitung 350 ribu saja. Kebetulan dekat
rumah kami ada Rumah Sakit Islam yang memudahkan prosedur untuk suntik
meningitis ini bagi jamaah yang akan pergi umroh.
5) Perlengkapan umroh
Perlengkapan umroh kami berusaha seminimal mungkin karena
penerbangan kami no bagage. Jadi masing-masing membawa ransel saja dengan
beberapa lembar pakaian dan sepatu yang nyaman. Kebetulan saya dan suami sudah
memiliki ransel yang terhitung bagus dan kuat untuk bepergian. Untuk pakaian
ihram nyari di bazar biar dapat harga murah. Untuk sepatu saya dan suami sudah
nyicil membeli sepatu kets yang nyaman untuk umroh saat Harbolnas kemarin dengan
mengandalkan voucher belanja di sebuah marketplace. Hahahaha. Toh hanya dipakai
sekali kecuali nanti pas haji. Jadi bisa dibilang perlengkapan umroh kami aman.
2. Persiapan ruhiah
Mempelajari segala tata cara ibadah
umroh dan juga meluruskan niat agar umroh ini tidak sia-sia. Rencananya kami
mengambil kelas manasik haji dan umroh juga mempelajari sirah nabawiyyah. Karena
kami di sana tidak mengandalkan biro perjalanan otomatis kami harus mengerti
dengan betul itinarary selama di sana nanti. Bahkan tempat-tempat tujuan di
luar tata cara ibadah umroh akan kami masukkan list untuk dikunjungi. Insya Allah.
Memperbanyak shalawat nabi dan juga
meningkatkan lagi bacaan Al-Qur’an agar nanti kalau pas hari H kami bisa
memaksimalkan ibadah sebaik mungkin bukan malah tergiur hanya sekedar plesiran.
Bahkan tak hanya itu kami memotivasi
diri kami untuk bisa umroh tahun 2018 dengan beberapa cara. Antara lain
memajang gambar Baitullah dalam ukuran besar di rumah. Saya sendiri membeli
liontin dengan bentuk Baitullah sebagai perhiasan yang saya pakai sehari-hari. Karena
memang tabungan kami diantaranya dalam bentuk emas. Suami memajang gambar
Baitullah sebagai wallpaper di laptopnya.
Bahkan saya juga bergabung di sebuah
grup whatsapp bersama teman-teman yang juga akan menjalani ibadah umroh secara
backpacker. Karena memang bepergian itu disukai secara berjamaah kan ya.
3. Persiapan jasmani
Ibadah haji dan umroh
salah satu ibadah yang butuh stamina tinggi. Karena jaraknya yang jauh juga
medannya yang berbeda dengan Indonesia.
Saya dan suami sepakat
untuk merutinkan olahraga. Saya akan kembali rutin berenang setiap hari Rabu
bersama anak-anak. Dan rencananya saya akan mendaftar senam pilates di sebuah pusat
kebugaran muslimah di dekat rumah. Kebetulan waktunya cocok setiap hari Jum’at
sehabis salat Jum’at jadi saya bisa senam dengan tenang karena ayahnya sudah
pulang salat Jum’at.
Hal yang sering saya
alami adalah lutut yang nyeri jika bepergian jauh. Dari beberapa bulan lalu
saya rutin mengkonsumsi buah kolang-kaling yang menurut beberapa sumber bisa
membantu mengatasi nyeri pada sendi. Dan alhamdulillah hasilnya mulai kelihatan
sih.
Mengkonsumsi makanan
sehat dan memperbanyak asupan air putih untuk menjaga kondisi tubuh. Tidak mau
juga memaksakan tubuh untuk bekerja terlalu diforsir. Kalau sudah waktunya
istirahat ya istirahat. Menghindari begadang malam. Kalau dulu saya betah
menulis di atas jam 10 malam. Tetapi sejak merencanakan umroh saya usahakan
tidur jam 9 malam. Dan saya juga berjaga-jaga dengan mengkonsumsi multivitamin
saat tubuh terasa drop. Saya kenal Theragran-M sudah setahun lebih. Membantu banget
untuk menjaga kondisi tubuh. TheRagan-M vitamin yang bagus untuk masa
penyembuhan.
Prinsip saya sih sakit
itu jangan kelamaan. Saat tahu tubuh terasa ngedrop kita harus gerak cepat
mencari solusi. Memperbanyak asupan nutrisi yang bagus untuk tubuh dan minum
air putih. Dan bantu tubuh kembali pulih dengan Theragran-M. Alhamdulillahnya Theragran-M ini sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI. Jadi ga usah khawatir kalau mau dikonsumsi. Dibawa saat traveling juga oke. makanya besok multivitamin ini harus ada di tas obat untuk perjalanan umroh kami.
Mudah-mudahan resolusi kami untuk Umroh besok tahun 2018 bisa terwujud ya teman-teman. Saya dan suami
selalu melantunkan doa agar niat kami mengunjungi Baitullah dimudahkan Allah.
Seperti niat jelek yang biasanya ada ada jalannya saya yakin ada banyak jalan
yang diberikan untuk setiap niat baik yang kita rencanakan. Dan saya juga
berdoa semoga rencana teman-teman di tahun 2018 besok dimudahkan oleh Allah.
Saling mendoakan ya.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh
Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.
Wah seru juga nih umroh backpacker.
BalasHapusJadi sudah beli tiketnya ya Mom?
Untuk hotel mungkin bisa coba di web online, siapa tahu ada paket hemat.
Kalau mau tanya-tanya tentang umroh, silahkan ya.
Jika bisa, saya kan bantu jawab :).
mbak nanti aku tanya2 ya untuk masalah umrohnya
HapusWah, sudah mateng resolusinya. Sukses, mak Irul :)
BalasHapusaamiin, semoga resolusinya mak Juli juga terwujud ya
HapusMasyaa allah, semoga terlaksana dan lancar yaaa, mak. Jadi pengin jugaaa. Ikutwn, ah, semoga dimudahkan. Aamiin.
BalasHapusaamiin, selalu ada jalan Rinda untuk sebuah kebaikan insya Allah
HapusWah, semoga lancar dan dimudahkan ya :)
BalasHapusaamiin ya Allah
Hapusini pasti tercapai Mak Irul.. wah menginspirasi tenan ki.. persiapannya memang kudu mateng ya kalau backpacker. aq share ah ke suami =)
BalasHapusayuuk makDi barengan biar gampang ngurus visanya :)
HapusSemoga serba dimudahkan dan dilancarkan ya mba😊 semangaatt.....
BalasHapusaamiin ya Allah, semoga rencana2 mbak di tahun 2018 juga terwujud nggih
HapusSemoga lancar dan dimudahkan ya Mba', jangan lupa bagi2 ceritanya. Dulu pernah juga kepikiran mau umroh backpaker. :)
BalasHapusaamiin ya Allah, insya Allah kalau jadi nanti saya share di blog ceritanya mbak. biar bisa saling membantu niat teman2 yg ingin umroh juga
HapusLancar barokah semua ya maaak. Sangat menginspirasi. Kelak pengen juga umroh backpacker jugaaa
BalasHapuswah backpakeran , mantap semoga bisa beribadah dengan baik
BalasHapusSemoga lancar dan aman perjalanan dan ibadahnya ya mbak
BalasHapusWah bahagianya yang mau umroh, semoga ibadahnya lancar ya mbak.
BalasHapusKalau saya terus terang gak berani backpacker sendirian, tapi kalau ada temennya segrup gtu mungkin berani hehe TFS :D
keren banget
BalasHapusDanisa Butter Cookies