Lelah Dengan Mom War?
Minggu, Juli 16, 2017
Pasang tampang kalem aja
Dulu waktu anak saya masih 1, 2 dan 3 saya masih punya waktu untuk ikutan komen saat terjadi perbedaan pendapat di kalangan para mamak. Tetapi semakin ke sini jujur saya tidak ingin terlibat sama sekali. Anak saya setengah lusin, wis ra kober le ikut perang hahahaha.
Saya ingat banget dulu di awal-awal punya sosial media saya pernah ikut aktif di sebuah komunitas pengasuhan anak terutama tentang ASI. Hampir tiap hari saya buka grupnya. Tetapi kemudian saya berteman dengan banyak anggota. Tak sengaja suatu hari saya keslumut (apa ya istilahnya dalam bahasa Indonesia, kira-kira semacam tersulut) gara-garanya seorang pengurus dengan lantang melarang minum susu sapi. Lalu saya nyahut " sampai hari kiamat susu itu halal" dan habislah saya diblokir oleh banyak anggota.
Padahal tuh ya jujur ke-6 anak saya ASI eksklusif 6 bulan, bahkan 5 anak itu full 2 tahun yang membuat saya harus tandem nursing alias menyusui dua anak sekaligus. Kura ng-ASI apa cobalah saya? Hahahaha.
Dari situ saya kemudian sadar perang para ibu ini seperti lingkaran setan. Tiada ujung tiada akhir dan lelahnya tiada terkira.
Dan jujur saya takut Allah membalikkan musibah orang lain kepada saya, nauzubillah min dzalik. Jangan sampai menyakiti hati orang lain yang hatinya bersih bisa-bisa dia mendoakan jelek pada kita dan Allah kabulkan doanya. Apalagi doa ibu itu makbul tiada hijab antara dia dan Allah. Huaaaa.
Sekarang saya lebih memilih 'pasang tampang kalem'. Selagi urusan itu tidak merusak akhirat saya, saya ga akan pasang'taring' santai aja kayak di pantai. Hahahaha.
Mau gimana lagi mau ikutan 'perang' sudah ga punya tenaga. Ngurusin anak 6 bikin aja berasa ngurusin satu negara. Halagh-halagh. Hahahaha.
Lagian dipikir-pikir ikutan 'momwar' itu bikin tensi cepat naik. Hahahaha.
Category:
catatan siemak,
Homeschooling,
Journal,
Parenting
Seorang blogger parenting dengan enam anak yang menjalani homeschooling mandiri. Menyukai buku-buku biografi, catatan perjalanan dan novel fantasi. Bercita-cita melakukan perjalanan spiritual dengan mengunjungi jejak-jejak Islam di seluruh dunia. Bermimpi membuat film dokumenter tentang perempuan-perempuan dari negeri konflik. Saat ini tinggal di Jogjakarta dan menyempatkan diri melakukan perjalanan ke beberapa daerah dan beberapa negara.
Menyukai dunia parenting yang berbasis nabawiyyah. Dan memiliki beberapa koleksi favorit dari sirah nabi dan sirah sahabat-shahabiyyah nabi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Samaa...seiring usia kita dan usia anak kayaknya sy malas ikutan komen beda pendapat yg mnjurus k mom war kalaupun kadang gatel tp inget klo dkomen bakal panjang dan ya ga ngaruh yg beda pasti keukeuh dgn pendapatnya ,
BalasHapusWaduh masa pengurusnya melarang minum susu sapi. Alamaaaak
BalasHapusIya ya mb capek sendiri mah ngeladenin momwar yang ada aja bahannya utk dijadikan adu argumen. Ya sudahlah santai aja hahaha
Benar jg mak, sejak kapan susu sapi haram :)
BalasHapusSalut buat Mak mamak dengan pasukan enamnya semoga semua anak anak menjadi penyejuk hati ya ummi, gak usah ikutan war juga gak membuat kita ndeso kok umi, umi hebat..
BalasHapusAnakku cuma 2 saja lebih milih diem kalau pihak lain mulai naik tensinya. Aku mikirnya gini, buat apa ngotot2 merasa benar sendiri padahal kita tidak punya kontrol terhadap takdir. Apalagi yg jadi bahan war itu anak, hati2 benar aku menjaga omongan spy Allah nggak marah yg akibatnya berbalik ke anak itu sendiri. Naudzubillahi min dzalik.
BalasHapusSamaaaaa, mom war, woman war aku sudah malasshhh. Mening urusin anak aja di rumah :D
BalasHapusSaya jadi inget sama mama saya yang sering terlibat mom war. Lucu juga lihat ibu-ibu berdebat. Tapi memang, kadang masalah sepele terlalu dibesar-besarkan. jadi tidak sehat lingkungannya. Memang lebih baik keluar aja mbak dari lingkaran mom war dan pasang senyum aja.
BalasHapustetap semangat ngurusin si 6 bocahnya ya mbak!
Males ikut2. Tp kdg ada yg komen ga enak di status kita. Misal, upload foto anak makan fried chicken n minum teh kemasan di fast food, "ooh, anakmu udh minum teh gitu2 makan ayam gitu2 ya?" errr. Jd smcm ada yg suka mancing2 hehe
BalasHapusKalo aku langsung mlipir mengjindari mom war, atuuut!! *ga akan ada ujungnya juga hiiii..
BalasHapusAnteng nyanyi2 aja sambil nyepam aahh
ASiik nambah kosakata baru "kslumut"
Hihihi,,aku gak pernah ikutan mak. Kadang nyimak aja ogah. Daripada nanti keslomot mending baca yang lain ajaaaa.
BalasHapusAku yang (lagi) punya dua anak jarak dekat (20 mos dan 6mos) aja males berdebat, mak. Kalo ada yg gitu biasanya aku diemin aja 'oh dia lagi ngalamin' ato 'hmm gitu',udah. :p
BalasHapusemang ya emak2 itu kadang heran. di dunia nyata sering lihat emak2 debat masalah sepele,eh di sosmed pun sama. bisa gak temenan hanya gara2 debat masalah2 sepele. kalo daku males koment krna notifnya hahahaha
BalasHapusAku juga anti ikut beginian mba.. Ga penting, buang2 waktu dan cm utk orang yg ga ada kerjaan :p. Beda orang, beda pikiran toh.. Ya mosok bisa kita paksa utk ikut pendapat kita -_-
BalasHapusWiih udah 6 anak ya Mba', aku 2 aja sudah kayak perang dunia :D
BalasHapusDaripada ikutan mom war lebih asyik liat show monolog bhahahhaaa...
BalasHapusra ono paedah e momwar ki. soale do merasa bener dewe2. qiqiqi
BalasHapusYay! Akhirnya ada juga yang bahas ini, hahahaha. Mending bacain blog-blog inspiratif si :D
BalasHapusOlala, mom war. perangnya juga gak ujung-pangkal. Da kayak biasa nyinyirin sesuatu. Saya juga capek kalau harus nyimak hal demikian, dan ngeri jika diperangi kaum ibu, hi hi.
BalasHapusSalam kenal, Mak. Saya anggpta KEB juga dari tahun 2014 namun dashboard blog saya bermasalah tak bisa digeser ke bawah jadi tak bisa perbaiki logo yang ganti link.
Yah, daripada terlibat perang mending urus pasukan anak. Anak saya baru satu juga dah kelimpungan bagi waktu. :)