Sebutir Rambutan
images from here |
Mengajarkan tentang
akhlak mulia adalah unsur paling dominan dalam sistem sekolah rumah kami. Banyak
hal harus dimulai dari tentang pendidikan adab dan nilai-nilai luhur. Bukannya saya
tidak percaya dengan lembaga sekolah. Tapi saya pikir untuk urusan seperti itu
maka itu adalah tanggung jawab saya sebagai emak.
Nilai-nilai luhur
itu diantaranya tentang konsep jujur dan amanah. Klise banget kalau ingat
tentang teorinya. Tapi menjalankannya, whuuuuaaaa…sampai nangis2, tapi bukankah
kejujuran adalah Mata Uang Yang berlaku dibelahan bumi manapun?.
Hal sepele yang
saya ajarkan pada anak-anak adalah jangan ambil
yang bukan hakmu.
Seperti hari itu
kami mampir ke sebuah lapak penjual buah. Musim hujan seperti sekarang artinya
musim buah di Indonesia. Berurutan,,, dari mangga, rambutan durian, duku dst…hahahaha
sampai pegel bikin listnya.
Kami mampir
membeli rambutan. Setelah memilih kami meminta di timbangkan beberapa kilo. Si penjual
dengan sigap menyiapkan pesanan kami. Si abang ngiler melihat beberapa butir
rambutan yang lepas dari kerumunannya. Saya menggeleng. Itu bukan bagian yang
kami beli. Anak saya mengerti.
Tak lama masuk
seorang ibu dengan dua anaknya yang seusia anak saya. Membeli rambutan pula. Ketika
si penjual masuk ke kios menyiapkan pesanan. Dengan santai dua anak ini
mencomot rambutan2 yang ada di kios itu.
Duh, hati saya miris. Si abang melirik
saya. Seolah bicara
“ Mak, mereka
kenapa boleh mengambil rambutan itu” saya hanya tersenyum. Setelah membayar
saya berlalu.
Di jalan saya
bilang
“ Rambutan itu
kecil sekali suap langsung hilang masuk perut. Harga sebiji rambutan pun sangat
murah. Tapi di akhirat, kita tidak akan bisa berlalu dari hadapan malaikat
ketika kita tidak bisa menjawab “ Kenapa kau mengambil yang bukan hakmu?”…..sesak
dada saya ketika mengucapkan kata-kata itu dihadapan si Abang.
Nak, ingat selalu
pesan emak ya sayang. Semoga Allah memanjangkan umurmu dan melimpahkanmu dengan
rejeki yang luas karena kejujuranmu. Amin
subhannallah. sekarang ini, kebanyakan ortu berlomba-lomba memberikan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya, tetapi kebanyakan pula lupa menanamkan nilai-nilai kegaamaan sebagai fondasi dasar bagi kehidupan anak-anaknya. tulisan yang menggugah!
BalasHapusiya mak, nilai-nilai akhlak mulia menjadi fondasi pendidikan seharusnya...terimakasih sudah mampir.
HapusTerharu membaca tulisannya, semoga anak-anak saya juga selalu jujur :)
BalasHapusamin...semoga anak2 kita menjadi prang yg jujur kelak
HapusHuaaahuaa mbrebes milii.. #lapingus.. Nangis mergo gelo abang ga kedisikan ambil rambutane.. Malah diembat si anak singkong.. "̮ ♡̬ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ (ړײ) becande.. Jempol 5 buat abang
BalasHapusta pinjami jempol e satu...wkwkwkwk
HapusMengajarkan kejujuran pada anak emang gampang-gampang sulit ya Mak. Yang penting kitanya yang jadi contoh kudu konsisten
BalasHapusyups..konsisten itu kata kuncinya...:)
HapusBetul mak, kadang realita ang terjadi berbeda dengan yang kita ajarkan.. tapi istiqomah adalah jalannya .
BalasHapusSuka artikel nya
betul mak Hana apa yg kita ajarkan bisa berbeda dng realita..tapi jangan berhenti berusaha :)
Hapuskejujuran telah menjadi barang langka yang harus kita biakkan lagi agar melimpah di bumi
BalasHapus