Victoria And Abdul, Jejak Sejarah Yang Terselip Di Istana Buckingham

pict by wikipedia




Bulan lalu teman-teman di grup backpacker heboh banget pada traveling ke India. Karena Jetstar airways khilaf bagi-bagi tiket murah. Bayangin jkt-Delhi PP cuman dibanderol 900-an. Gimana ga bikin panik coba. Untungnya saya ga ikutan khilaf, hahahahaha. Lah baru aja pulang traveling masa pergi lagi. Hiks, menatap nanar rekening bank.


Nah, karena traveling ke Indianya belum terwujud. Saya mau bagi-bagi review film yang udah agak lama sih saya tonton. Jujur sebenarnya saya ga begitu tertarik pergi ke India. Bayangan saya India itu kumuh dan crowded. Ampuuun. Ternyata ga sepenuhnya benar. Apalagi kemarin pas umroh, saya ketemu banyak banget jamaah asal India, Pakistan dan Bangladesh yang, gitu deh…..


Tetapi karena nonton film Victoria and Abdul saya jadi masukin India dalam wishlist traveling saya. Minimal taj-Mahal dan Kashmir deh. Aamiin.
Film Victoria dan Abdul sendiri dibuat berdasarkan catatan sejarah yang akhirnya dibongkar di muka publik. Berkisah tentang pembantu setia Ratu Victoria dari Inggris yang berkebangsaan Urdu dan seorang muslim.
Mohammad Abdul Karim adalah seorang pelayan di akhir hayat ratu Victoria dari kerajaan Inggris. Karena kedekatan platonis antara ratu Victoria dan Abdul yang dianggap kalangan istana sebagai orang rendahan, memicu perselisihan di kalangan anggota istana. Keluarga kerajaan menganggap Abdul hanyalah pegawai rendahan. Sedangkan ratu Victoria sangat menghormati Abdul karena keilmuannya dan ketaatannya terhadap agamanya.
Film ini bagus banget menurut saya. Meskipun kita tidak bisa menerima seratus persen karena yang buat juga Hollywood ya. Tetapi penggambaran mereka terhada keislaman Abdul menurut saya cukup adil.
Abdul diperankan dengan baik oleh actor Ali Fazhal dan ratu Victoria dipernakan dengan penuh karakter oleh Judi Dench. Naskah film ini ditulis oleh Lee Hall berdasarkan buku Victoria & Abdul karya Shrabani Basu. Shrabani Basu sendiri adalah seorang jurnalis yang menulis buku ini berdasarkan catatan-catatan dari Inggris dan juga surat-surat tentang persahabatan ratu Victoria dan Abdul.
Ada beberapa scene yang manis dan manusiawi menurut saya. Salah satunya penggambaran ratu Victoria yang humanis dan manusiawi. Artinya beliau ditampakkan sebagai perempuan tua yang berkuasa tetapi apa adanya. Bahkan tubuh yang menua dan gemuk ditampilkan apa adanya. Scene yang bagus juga antara lain saat Abdul kembali ke Inggris dengan membawa istrinya dan ibunya yang memakai burqa.
Saya tertarik dengan penggambaran Bertie atau Prince of Wales. Apakah memang karakter aslinya seperti yang digambarkan di film. Karena kalau di film kan digambarkan pangeran Wales ini licik dan cinta kekuasaan.
Saran saya sih sebaiknya baca bukunya juga. Jadi kita bisa dapat beberapa catatan penting yang berkaitan dengan sejarah asli tentang pelayannya ratu Victoria ini.
Di akhir film ditampakkan Abdul di usia menjelang 50-an yang terlihat termenung di dekat Taj-Mahal. Duuh jadi pengen plesir ke India deh. Hahahaha. Semoga suatu saat bisalah berkunjung ke Taj Mahal. Paling tidak saya bisa melihat beberapa jejak sejarah islam di daratan India.

34 komentar

  1. India memang sesuatu ya mak, negeri yang kacau dengan selimut budaya dan keindahhan tersendiri. jadi kangen India banget.

    BalasHapus
  2. Ah iya, aku juga mikirnya sama. India itu kumuh dan begitulah.. Mungin kalau beneran mau ke India ikut rombongan aja kali ya.

    BalasHapus
  3. Saya juga tadinya paling malas traveling ke India. Tetapi, melihat beberapa teman udah traveling ke sana malah jadi pengen. Kayaknya menarik banget :D

    BalasHapus
  4. Wow, bagus ini kalo review Mbak Irul bagus, dalam artian di bagian bahwa pencarian pembuatnya tentang keislaman Abdul itu fair. Jadi penasaran

    BalasHapus
  5. Karena pernah ada staff yg dikirim sebagai perwakilan dari kantor katànya kotanya gimanaaa gitu. Tp film india okpu,sukak. Pengen sih ke Taj Mahal.

    BalasHapus
  6. Berarti ini filmnya diangkat dari kisah nyata ya mba? Seru pasti yaaa. Oh iya semoga terwujud ya mba impian traveling ke india

    BalasHapus
  7. Waah jaid pengen baca bukunya dan nonton filmnya, saya suka buku-buku dengan genre budaya dan sejarah seperti ini

    BalasHapus
  8. Aku pengen banget ke India gegara liat foto-foto mba Shinta dan kak Astari waktu mereka disana hehe. Semoga aja ya kita bisa secepatnya kesana.

    BalasHapus
  9. Aku pun begitu Mbak. Kalau ada temen yang traveling kemana gitu pengen juga bisa ikutan. Tapi kalau lihat isi dompet jadi nangis sendiri. Sedih soalnya. Baru tahu kalau ada film yang seperti ini. Asik juga ada bukunya. Aku pun suatu saat nanti pengen traveling ke India. Tapi entah kapan.

    BalasHapus
  10. Aku banyak baca rekomendasi atas film ini banyak yang bilang bagus. Kayaknya aku akan nonton juga deh karena pengen tahu sejarah Islam di India

    BalasHapus
  11. Kedekatan Ratu Victoria dengan Abdul sampai segimana sih mak? Kurang banyak nih nyeritainnya di sini hahaha...daku sungguh kefo.

    BalasHapus
  12. Judi Dench ini cucok banget ya Mak memerankan Ratu. Meski aku kalau liat dia otomatis inget M di James Bond 007, muehehe.

    Btw tentang India, aku nonton vlognya Arief Muhammad iya sih parah banget, huhu. Kumuh dan jorook. Tapi tergantung kita kemana aja kali ya, soalnya liat Mba Shintaries bagus-bagus banget pas ke India.

    BalasHapus
  13. Uwooo aku suka banget nonton film bollywood, ah harus nonton ini, terima kasih Reviewnya mba 😘

    BalasHapus
  14. Aku pernah dengan film ini tapi blm coba. Traveling ke India? Mau walaupun byk yg bilang India tuh gak seindah di film. Tapi ya suka aja ya. Tontonan kita sejak piyik. Jadi penasaran juga

    BalasHapus
  15. Wauw penasaran sama bukunya mbak, beli dimana tuh?

    Filmnya juga sih

    BalasHapus
  16. Aku bacanya semangat banget smape mupeng pengen ke tajmahal juga. Yuk mba barenf ke.sana

    BalasHapus
  17. mba jiah, aku penasaran sama film ini nonton dimana? ah aku japri di whatsapp aja ya

    BalasHapus
  18. menarik ini, pengen nonton juga aku... bisa dapet dimana ini filmnya mba?

    BalasHapus
  19. Waahh ini kereeen, jadi gak sekedar cinta2an aja yaa seperti cerita film India pada umumnya. Tapi ada nilai lain yg bisa dipelajari juga ini ya Mbak :)

    BalasHapus
  20. hayuk pleasir ke Taj Mahal Mbakrul, ada satu hal yang bisa saya tarik kesimpulan sendiri mengapa Ratu Victoria menghormati Abdul ini.

    BalasHapus
  21. Saya juga pengen ke sana, deh! Ingin tahu sejarah Islam di sana. Pasti jadi wisata edukasi ya...

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Aku pun seandainya ada rezeki ke India penginnya ngunjungi Taj Mahal itu mbak..

    BalasHapus
  24. Iya India juga jd list traveling ku mba tapi maunya ke Eropa dulu hehe.. India suka sama bangunan nya unik

    BalasHapus
  25. Suamiku pernah ke india dan dia bilang ga rekomendasi sih buat ke sana krn..kumuh dan jurang antara si kaya dan miskin terllau jauh jadi ketika kita makan roti manis di hotel, di pinggir jalan kita bisa liat pengemis berderet deret bahkan ada yg kyak mau mati karena belon makan. Bikin susah nelen roti.

    BalasHapus
  26. Pengen banget bisa ke India someday, bangunannya indah2 banget, cus deh nonton film ini biar bisa menikmati view india sementara sambil nunggu bisa ke sana :D

    BalasHapus
  27. Sudah nonton film ini. Bagus sih. Dan sang ratu menurutku kocak dgn caranya hihihi..

    BalasHapus
  28. Aku juga liat acara Variety Show nya Korea pas ke India.
    Yang jadi fokus utamaku adalah passion orang se-India Raya adalah sama.

    Yaitu nyanyi dan nari.
    Kok bisa gitu yaa...?

    BalasHapus
  29. Ini film lawas kan ya mbak? Aku pernah liat di televisi gtu tapi gak pernah benar2 tuntas nontonnya, Jd pengen nonton lagi.
    Btw ini diangkat dr kisah nyata atau hanya fiksi ya?

    BalasHapus
  30. Aku udah nonton tapi ngga selesai mbaaa.. bobo di tengah - tengaaah karena kecapekan hehehe. Tapi film ini keren memang!

    BalasHapus
  31. Eh aku jadi pengen nonton nih. Penasaran sama penggambaran kisah keislaman Abdul yang dibuat adil. Soalnya ga semua film Hollywood bisa itu kan ya... Hmm...

    BalasHapus
  32. Wah jadi pengen nonton juga tapi filmnya lambat gak? Karena kalau film filosofis gini biasanya adegannya lambat bikin bosan.

    BalasHapus
  33. wahhh jadi penasaran pengen nonton filmnya nih.
    Saya suka banget sama film india, Mba. Tapi gak pernah kepikiran mau traveling ke sana, hehehe

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.