Waktu-Waktu Terbaik Untuk Mengajari Quran Pada Anak-Anak


Waktu-Waktu Terbaik Untuk Mengajari Quran 
Pada Anak-Anak



Di tahun 2018 ini saya beberapa kali diberi kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat. Alhamdulillah semuanya ga cuman sekedar traveling biasa. Karena memang dari awal selalu diniatkan perjalan untuk ibadah. Mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan dakwah islam.


Ketika mengunjungi Lombok dan Sumbawa saya belajar banyak tentang anak-anak yang belajar Qur’an. Karena penghafal Quran dari Nusa Tenggara Barat terhitung besar dibandingkan propinsi lain di Indonesia. Bahkan Gubernurnya saja penghafal Qur’an. Gaya qiroati anak-anak Lombok dan Sumbawa juga khas dan indah.

Lalu saya sempat ikut bergabung di majlis-majlis ilmu di seputaran tiang-tiang masjid Nabawi dan masjidil haram. Dan melihat banyak anak-anak kecil yang duduk mengelilingi para masyaikh sambil memangku Quran di pangkuan mereka dan menyetorkan hafalan pada para suyukh.

Dari yang saya lihat saya belajar banyak tentang mendidik anak-anak agar dekat pada kitabullah. Bahwa belajar Quran itu seumur hidup dan ga pernah ada finishnya. Semakin banyak dipelajari semakin merasa bodoh dan merasa lemah. Semakin didalami semakin merasa kerdil di hadapan Allah. Semakin diselami semakin percaya pada kebesaran Allah. Dan semakin mendekatkan diri pada Qur’an semakin kita cinta akhirat.

Nah, karena tema collablogingnya teman-teman KEB adalah tentang aktivitas anak-anak selama Ramadhan yang diusung oleh mak Ophiziadah . Maka saya ingin bercerita sedikit tentang waktu belajar quran untuk anak-anak. Karena Ramadhan adalah moment yang pas buat kembali lagi menyemangati diri untuk belajar qur’an.

Kapan sih waktu-waktu yang bagus untuk belajar Qur’an? Karena setiap keluarga punya waktu ‘selo’ masing-masing yang tiap keluarga kondisinya berbeda dengan keluarga yang lain. Jadi tergantung masing-masing keluarga sebenarnya. Tetapi saya melihat ada waktu-waktu yang bagus untuk belajar Qur’an berdasarkan apa yang saya lihat di Lombok, Sumbawa, Masjid Nabawi dan Al-Haram.

1.     Setelah subuh
Waktu subuh ini bagus untuk anak-anak belajar qur’an. Karena waktu subuh adalah waktu yang diberkahi. Sebagaimana banyak hadist yang menyebutkan keutamaan waktu subuh dan pagi hari. Anak-anak pikirannya masih fresh.

Anak saya belajar Qur’an selepas subuh di Kota Gedhe. Ketika hari masih berembun. Wajah basah oleh air wudhu. Anak-anak sudah antri di depan kyai untuk menyimak bacaan qur’an sesuai tajwid. Kalau ada yang salah pak Kyai cukup melirik dengan tatapan setajam silet, halagh hahahaha. Cukup dilirik saja sama pak kyai anak-anak udah tahu bacaannya ada yang salah. Alhamdulillahnya sima’an setiap ba’da subuh ini membantu banget anak-anak saya membenahi bacaan quran mereka.

2.     Waktu Dhuha

majlis dhuha khusus muslimah di masjid nabawi


Di masjid Nabawi saya melihat anak-anak kecil di bawah usia 7 tahun sudah antri mengelilingi para syeikh untuk belajar Qur’an. Para syeikh duduk di bawah tiang-tiang masjid Nabawi dan anak-anak kicik ini duduk mengelilingi para ulama ini.

Kok saya bisa ngerti? La iya, saya ngintip dibalik tabir-tabir putih pembatas antara jalan menuju Raudhah di masjid Nabawi. Saya penasaran kenapa dibalik tabir putih-putih itu ramai suara anak kecil membaca qur’an. Ternyata setiap waktu dhuha anak-anak itu belajar quran langsung mulazamah di hadapan para syaikh. Masya Allah. Beruntungnya mereka.
Majlis dhuha ini juga tersedia untuk muslimah. Sebenarnya saya ikut duduk tapi cuman nyempil di pojokkan. hahahaha. 

3.     Selepas ashar
anak-anak antri setoran hafalan quran di masjidil haram


Kalau di masjid Nabawi saya melihat anak-anak belajar di waktu dhuha. Maka di masjidil haram saya melihat halaqoh-halaqoh diadakan di waktu ba’da ashar. Kalau kita masuk masjidil haram dari pintu 72 kita akan ketemu dengan daerah berkarpet hijau yang biasanya diberi pagar pembatas dari metal berwarna emas. Yang biasanya itu kawasan tempat anak-anak belajar quran.

antri ya, siap-siap setoran hafalan quran di masjidil haram :)

Di masjid nabawi juga ada halaqoh selepas ashar. Biasanya diisi oleh para remaja sampai dewasa. Beberapa anak-anak temen yang melanjutkan kuliah di Universitas Islam Madinah yang kami temui kemarin selalu ngajak ketemuan selepas maghrib soalnya dari selesai ashar sampai menjelang maghrib mereka halaqoh dulu bersama para syaikh. Halaqoh-halaqoh itu isinya macam-macam. Ada yang murajaah hafalan quran (bagi yang sudah hafal 30 juz), ada yang membenarkan bacaan (bagi yang kayak kita-kita ini bacaannya masih grutal-gratul), ada halaqoh fiqih, ada halaqoh tauhid, dll. Senengnya menjadi penduduk Madinah. Banyak ahlul ilmu di sana. Ya Allah semoga kelak Shuhaib Abdurrahman alhafidz bisa kuliah di Jamiah Madinah. Aamiin ya Allah. 

4.     Ba’da Maghrib
Bertemu para hafidz . . sore itu selepas maghrib saya duduk di hadapan anak-anak yang ingin menyetorkan bacaan qur'annya. Sang tuan rumah mempersilahkan anak-anak yang mengaji di rumahnya untuk menyetor bacaan qurannya di hadapan saya. Sebenarnya di rumah kami juga ada kebiasaan ini. Biasanya teman anak-anak saya berkumpul di rumah selepas maghrib untuk mengaji. Nah ternyata hari itu meskipun tidak di rumah saya tetap kebagian jatah menyimak bacaan quran anak-anak. . . Tadinya saya pikir anak-anak ini gaya bacanya persis lah kayak anak-anak Jogja yang qiroati-nya mengikuti gaya qiroatinya 'IQRA' AMM Kota Gedhe. Orang Jogja pasti tahu gimana gaya baca quraannya ala IQRO' Kota Gedhe. Tanpa dilagukan. . . Seorang anak kelas 2 SD maju kemudian dia membaca qur'annya. Dan saya takjub. Serius? ini bacaan quran anak kelas 2 SD. Masya Allah. Dan antrian berikutnya bikin saya takjub lagi. Ada yang suka dengerin murottalnya ustadz Abu Usamah? beliau favorit saya. Satu-satunya qori yang bukan berasal dari Timur Tengah. Tadinya saya pikir ustadz Abu Usamah berasal dari tanah melayu karena cengkoknya yang khas. Tetapi ternayat bukan. Karena setelah gugling saya baru menyadari gaya bacaan qur'annya anak-anak Sumbawa mirip dengan ustadz Abu Usamah. Ternyata ustadz Abu Usamah berasal dari tanah NTB. . . Jadi kesimpulannya bukan ustadz Abu Usamah yang ditiru oleh anak-anak itu. Tetapi begitulah cara bacanya orang NTB saat mengaji. Dan saya langsung jatuh cinta dengan qiroati mereka. Masya Allah. . . kata Rasulullah " Sebaik-baik kalian adalah yang belajar qur'an dan mengajarkannya". Dan hari itu saya bangga bisa ikut belajar quran dengan anak-anak Sumbawa. Ya Allah kumpulkanlah kelak saa dengan para pembaca dan penghafal quran di hari kiamat kelak. . . Foto diambil di Selat Alas. Antara Lombok dan Sumbawa. Di belakangnya adalah gunung Rinjani yang berdiri dengan kokoh. . . #catatansiemak #momblogger #Sumbawa #Lombok #wonderfulIndonesia
A post shared by siti hairul /catatansiemak.com (@siti_hairul) on



Selain di masjid Nabawi ada juga kebiasaan mempelajari Qur’an selepas Maghrib di Indonesia. Di Lombok dan Sumbawa saya melihat masjid-masjid dan mushola-mushola berisi anak-anak yang duduk mengelilingi para ustadz untuk belajar qur’an.
Di Jogja juga masih ada kebiasaan bermajlis quran selepas maghrib ini. Di rumah saya sendiri ada beberapa anak-anak perempuan yang biasanya belajar ngaji ke rumah. Senengnya aja rasanya melihat rumah ramai dengan anak-anak yang membaca qur’an. Meskipun bacaannya masih ada yang belum bener tetapi melihat semangat mereka mempelajari qur’an rasanya tuh lega. Insya Allah masa depan kaum muslimin aman kalau masih banyak anak-anak yang mau duduk mempelajari kitabullah.

di pelataran masjid Nabawi. Ya Allah selalu kangen tempat ini.
 Semoga bisa berkunjung setiap tahun. Aamiin.

Nah ibu-ibu. Kapan di rumah kalian ada majlis-majlis qur’an ini? Di waktu yang mana ada suara anak-anak membaca quran di rumah kita?. Jangan sampai tidak ada satu waktupun ada suara anak-anak yang membaca quran meskipun dengan terbata-bata. Karena rumah yang penghuninya sudah mati adalah saat tidak ada lantunan ayat suci di rumah kita. Jangan sampai rumah kita menjadi kuburan bahkan saat kita masih hidup.

2 komentar

  1. Jadi kangen suasana syahdu di Masjid Nabawi Mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. samaaaa, hiks. Masjid Nabawi itu romantis menurutku

      Hapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.