Membuat Keju Mozarella Home Made

Membuat Keju Mozarella Home Made

Ini keju mozarella buatan saya yang sudah direndam whey dan garam selama 8 jam

Sabtu kemarin saya bela-belain ke Solo buat ikutan pelatihan membuat keju skala rumah tangga. Rasanya kayak dapat durian runtuh gitu bisa ikutan pelatihan ini. Berkali-kali ada pelatihan membuat keju di Jogja tapi saya lewatin. Alasannya sederhana, biaya pelatihannya terlalu mahal buat kantong emak-emak kayak saya. Rata-rata pelatihan membuat keju itu di atas 1 juta. Duuh, kalau membuat keju di rumah seharga 2 gram emas saya mending milih nonton video di Youtube untuk sementara. Tapi tetap aja ga puas kalau nonton di Youtube. Sampai akhirnya kemarin teman-teman dari My Biosfer yang digawangi oleh mbak Melani dan Mbak Rika menggagas pelatihan ini dengan harga terjangkau. Cuman 100 ribu.




Tutornya adalah miss Ines Setiawan seorang guru sains di sebuah sekolah internasional di Jakarta. Beliau membagikan ilmu membuat keju rumahan untuk para ibu rumah tangga dan para pemilik peternakan sapi skala kecil. Dengan harapan bisa memberdayakan masyarakat marginal dan memanfaatkan susu yang berlimpah di kalangan peternak. Karena memang kebanyakan peternak sapi skala kecil kan hanya menghasilkan susu tidak banyak yang kalau dijual dalam bentuk susu cair belum tentu habis dan seringnya terbuang. Huhuhuhu. Nah miss Ines ingin masyarakat memanfaatkan potensi itu.

Oia sebenarnya keju yang beredar di pasaran itu hanya mengandung 5 % susu lo. Sisanya adalah bahan tambahan. Ya ampuuun. Semahal itu tapi isinya bukan susu. Nangis kejer.

Nah kemarin miss Ines berbagi kepada kami bagaimana membuat keju secara sederhana di dapur kita sendiri. Dengan peralatan yang sederhana dan modal yang ga besar. Dengan susu 2 liter, sejumput citron sur dan seujung kuku enzim atau bakteri keju bisa dihasilkan beberapa olahan keju lo. Whoooa. Nah biar gampang saya bikin postingan membuat kejunya bertahap ya biar enak bacanya. Kali ini saya ingin berbagi cara membuat keju Mozarella.


Keju mozarella segar di pasaran itu mahal dan susah ditemui. Yang ada itu biasanya hanya di supermarket besar dan itupun tidak segar. Kalau di Itali sana keju Mozarella ini di jual dalam keadaan segar yang direndam dalam larutan whey dan garam. Alhamdulillah setelah pelatihan kemarin saya bisa membuat keju Mozarella. Terharu rasanya liat keju mozarella saya di kulkas. Ya Allah ilmu ini harus dibagi. Lap air mata (hahahaha). Emak lebay, dikit-dikit baper hahahaha.

Nah untuk membuat keju Mozarella dibutuhkan susu segar. Keju Mozarella itu paling gampang dibuat tapi dia menjadi indikator susu yang digunakan bagus atau tidak. Jadi gunakan susu segar yang benar-benar segar ya. Jangan yang diendapkan atau di simpan di freezer beberapa hari. Atau susu yang dicampur air. Gagal mozarellanya kalau susunya ga segar dan dicampur.





Keterangan kit:
1. Paket R: Rennet atau enzim rennin untuk mengkoagulasi/memisahkan
bagian padat susu (curd) dari bagian cairnya (whey)
2. Paket C: Citric acid atau asam sitrat untuk mengasamkan susu saat
membuat keju mozarella. Bisa diganti dengan air jeruk nipis bila habis.
3. Paket S: Cheese salt atau garam keju yang merupakan garam tidak
beryodium. Bisa diganti dengan garak krosok apabila habis.
4.     Cheese cloth: Kain untuk menyaring curd keju

Cara membuat:
1. Panaskan 1 liter susu baru perah sampai 65 derajat C (hangat-hangat
kuku). Pertahankan di suhu ini selama 3 menit. Proses ini adalah proses
pasteurisasi yang tujuannya adalah membunuh bakteri bakteri lain yang
tidak diinginkan. Apabila suhunya terlalu panas maka protein susu akan
rusak dan mozzarella tidak bisa elastis. (proeses pasteurisasi)



4. Setelah susu dingin (suhunya sekitar 32 derajat Celcius) tambahkan
1/2 sdt citric acid yang sudah dilarutkan ke dalam 2 sdm air aqua dan
tunggu sekitar 5 menit. 1/20 sdt rennet yang dilarutkan dalam 1 sdm air
aqua. Tunggu sekitar 30 menit-3 jam (tergantung pemberian rennet nya
terlalu sedikit atau terlalu banyak)
5. Susu akan menggumpal dan bagian padatnya (curd) terpisah dari
bagian cairnya (whey).



6. Potong-potong curd menggunakan pisau bersih. Semakin kecil
potongannya semakin baik.


7. Letakkan panci berisi potongan curd dan whey di atas api kecil selama










5 menit (sampai mencapai 42 derajat C/seperti suhu badan saat
demam). Curd akan tenggelam, menyatu, dan sedikit lengket.

8. Tiriskan curd menggunakan cheese cloth. Letakkan di
baskom/mangkok.



9. Rebus 1/2 liter air sampai mencapai 90 derajat C (sesaat sebelum
mendidih)

10. Tuangkan air panas ini ke baskom/mangkok yang berisi curd dan
uleni/aduk curd sampai kalis dan elastis. Bisa pakai tangan bisa pakai
sendok.



11. Bentuk bola-bola dan rendam ke dalam 1/2 liter air aqua dingin/air es
atau air whey yang diberi 2 sdm garam keju. Biarkan mozzarella
terfermentasi selama 8 jam di suhu ruangan atau di kulkas.



12. setelah 8 jam keju mozarella sudah bisa digunakan. Simpan di kulkas jika akan digunakan sehari-hari. Bisa bertahan 1 pekan di dalam kulkas. Mau awet lagi simpen di Freezer.

Nah, cairan sisa (whey) dari membuat keju mozarella ini jangan dibuang ya bu-ibuk. Cairan whey ini nanti yang akan kita gunakan untuk membuat keju Ricotta. Horee. Di postingan berikutnya saya bikin tutorial membuat keju Ricotta. Nyam

31 komentar

  1. ya ampuunn mak Irulll, keceee beneerrr dirimuuuu, selamaaatt yaaa bisa bikin homemade mozarella. ini kesukaan kami bangeeet, terima kasih berkenan membagi ilmunyaaa. Mau tanya, rennet itu beli dimana? Makasii yaaaa.

    BalasHapus
  2. Jadi pengen coba. Tfs, Mak

    BalasHapus
  3. Duh mak irul... akhirnya...ini yg kutunggu

    BalasHapus
    Balasan
    1. baca postingan lain juga ya, nuwun sudah mampir

      Hapus
  4. Wih. Sepertinya memungkinkan sekali buat di rumah. Oh ya, pke termometer ya mak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya dibuat sesederhana mungkin mak Dib. jadi indikatornya tubuh kita aja. pakai termo lebih bagus lagi

      Hapus
  5. Pengen bikin mak. Hayuk kopdar bikin keju mozarella ��

    BalasHapus
  6. Wah, keren banget bisa bikin keju mozarella sendiri. Secara kalo beli kan mihil ya, mak.. eh ternyata kandungan susunya cuma sedikit. Kapan-kapan mau coba juga ah :) TFS ya Mak irul :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bikin lah mb Way, kayaknya kalo di Jakarta lebih gampang nyari rennete dan bakterinya

      Hapus
  7. Ditunggu postingan keren lanjutannya Mba Irul. Kereen.

    BalasHapus
  8. Mba.. Nyari bahan2nya itu kalo di kalimantan susah deh kayanya.. Tp pengen banget nyoba.

    BalasHapus
  9. Wa,keren bangetttt makkkk....
    jadi pingin pizza,loh ^^

    BalasHapus
  10. Mba itu susu segar dari susu perah ya?

    BalasHapus
  11. Di aku susah banget nyari susu perah asli, pdhal pngen bgt cobain resepnya

    BalasHapus
  12. Terima kasih MakIrul, Alhamdulillah bisa bersua kembali ya kita... danterimakasih kehadirannya maaak....jauh2 dari Jogja,jangan kapok ya maak.

    saya juga terharuu mak Say..kita bisa belajaar ilmu ini denganmuraah tenin,alhamdulillah

    BalasHapus
  13. Senang ya kalo punya ilmu baru dan bisa bermanfaat terus, aku juga pernah ikut pelatihan ini ada yg lebih unik lagi karena buatnya sama sekali gak pake alat tapi bisa loh mak �� aku nanti mau share di blog juga ah nunggu moment pas senggang dan mood bagus. Ihiw...

    BalasHapus
  14. Kudu praktek ini, nggak afdol kalau cuma baca saja, susah praktek sendirinya :)
    Yuk kapan dijadwalkan belajar bareng bikin keju ini.

    BalasHapus
  15. bahan-bahannya bisa dibeli dimana ya

    BalasHapus
  16. Mantaaaap... Beli enzimnya itu di mana Mak? Terus saringannya juga khusus atau boleh pake saringan yang buat nasi? (Di sini kalo nanak nasi pake panci suka pake kain saringan biar gak lengket ke pancinya)

    BalasHapus
  17. Makasih makkk sharing ilmunya...bermanfaat sekali.

    BalasHapus
  18. Maaaaakkk... Matur tengkyu sekali sharingnyaaaa yaaaa. Amal jariyah insyaa allah. Kecup dr Lampung.

    BalasHapus
  19. Ajarin akuuuhh. Bolak balik mau ikutan WS mbak Ines belum keturutan lagi. Abis taunya selama ini kudu ke Tangerang sono mainnya hiks. Tapi rencananya mau ikutan yg onlen sih...
    Emang keju di Indonesia ini ternyata susunya rendah yaaa, gk kyk keju2 luar...

    BalasHapus
  20. Halo mba, izin share tulisannya yaa hehe
    Semoga kita bisa ketemu lagi hehe

    BalasHapus
  21. Terimakasih, atas berbagi imunya, semoga bertambah amalnya amiin. Saya mengelola sapi perah, semoga ilmu ini bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah produk susu saat ini.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.