Impian Membuat Film-Film Dokumenter Tentang Perempuan Dan Anak

Menjadi Vidiografer Untuk Film-Film Dokumenter Tentang Perempuan Dan Anak

Berharap suatu saat bisa membuat film dokumenter khusus perempuan dan anak terutama di daerah-daerah konflik.


saya sendiri mulai membatasi diri dalam berbagi hal pribadi di social media termasuk di blog ini. Saya merasa privasi saya mulai berkurang banyak dengan adanya catatan harian keluarga yang terlalu banyak di bagi di blog. Meskipun target saya untuk menghasilkan uang dari dunia blogging tetap ada tapi mungkin intensitasnya tidak se-menggebu-gebu tahun lalu. Meskipun ternyata yang namanya rejeki meskipun kita memberi penawaran yang saya pikirnya dulu tak mungkin saya lakukan pada agensi, ternyata tetap saja ada kontrak masuk ke blog ini. Alhamdulillah yah sesuatu. Intinya sih sekarang saya akan menulis yang sesuai aja dengan blog saya. Bahkan kapan itu saya menolak sebuah artikel placement yang saya pikir akan berpengaruh buruk untuk image saya sebagai muslimah berhija. Dan ternyata pihak agensi meminta maaf dan menawarkan pada saya apakah saya mau kalau artikelnya diganti. Dan alhamdulillah artikel berikutnya pas banget dengan dunia emak-emak.



Meskipun mulai selektif sangat dalam pemilihan job review saya tetap punya target dalam dunia blogging yang ingin saya capai.apa sih itu?
1.     Saya ingin banget membuat film-film documenter kemanusiaan terutama yang berkaitan dengan perempuan dan anak. Ini impian banget. Makanya ga heran saya suka banget ngumpulin film-film documenter dari berbagai NGO kemanusiaan dari seluruh dunia.
2.     Untuk menunjang itu makanya saya mulai memperbaiki kemampuan fotografi dan vidiografi. Jadi ga cuman asal jepret dan rekam aja. Juga bukan untuk meningkatkan trafik doing sih. Pengennya benar-benar concern pada film documenter perempuan dan anak.
Mulai rajin mengikuti kelas-kelas fotografi berbayar dan serius. Mempelajari berbagai teknik fotografi dari situs-situs para fotografer professional. Halagh lagakmu Mak. Tahu diri sih tapi gimana lagi kalau ga belajar kemampuan saya benar-benar minim.

3.     Menabung untuk bias mengunjungi banyak tempat untuk pengambilan film documenter. Aamiin.

Semoga impian ini bias terwujud suatu saat nanti.


2 komentar

  1. wah sampai mengambil kelas khusus ya... keren. semoga segera terwujud ya mbak.

    BalasHapus
  2. Aamiiin YRA mba.. banyak sekali film dokumenter bagus-bagus yg diproduksi LSM mba

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.