Nursing Tandem



Menjalani Nursing Tandem


        Ketika kehamilan saya yang lalu saya menjalani tandem nursing, atau breastfeeding while pregnant. Yakni menyusui dalam keadaan hamil. Ketika saya hamil abangnya berusia 19 bulan. Mau menyapih abangnya kasihan karena ia masih butuh ASI dan menolak sufor. Jadilah ketika hamil saya masih menyusui. Tetapi saya selalu mengajak si abang untuk ‘mengobrol’ dulu dengan sang adik. Semacam meminta izin untuk berbagi nutrisi begitu kira-kira. Jadi ketika setiap hendak menyusui si abang ini akan bilang “ dek, abang minta nehnya ya? Bolehkan?” dan nanti yang jawab dia sendiri “ iya boleh” sambil senyum-senyum. 
 
sang adik yang sehat dan montok di usia  bulan


Saya menghindari sikap mengolok-olok si abang dengan ungkapan semisal “ ga malu sama adek?”. Karena saya ingin memahamkan padanya bahwa ASI itu halal dan terbaik untuk dirinya. Dan saya bersyukur, ASI saya tetap melimpah. Dan ketika usia kehamilan saya semakin membesar si abang akhirnya memutuskan sendiri untuk berhenti minum ASI dengan alasan kasihan sama ibunya. Karena ketika usia kehamilan semakin tua kontraksi lebih terasa dan saya jujur pada si abang bahwa perut saya sakit. Dan alhamdulillah dia paham dan bisa menyapih dirinya sendiri tanpa drama. Hahahaha. 
 
stroller si adek yang di pake abang dulu ya :D
Dan ketika adiknya lahir dia sangat sayang pada adiknya. Tidak ada masa cemburu dan sejenisnya. Si adik ini juga sayang dengan abangnya. Bahkan di awal-awal kelahiran dimana produksi ASI saya melimpah saya memerah ASI saya menggunakan alat pompa manual dan memberikannya kepada si abang. karena waktu itu saya pikir saya hanya memakai alat pompanya sebentar saja maka saya membeli alat pompa nonbrand. dan ternyata terasa sakit dan ASI yang keluar sedikit-sedikit. tetapi saya tetap memerah karena ASI saya sangat banyak waktu itu. dan ternyata ASI itu jika di perah akan semakin banyak. Sebaiknya para ibu menyusui membeli alat pompa yang berkualitas bagus. Alat pompa yang bagus menurut saya termasuk investasi karena bisa dipakai sampai anak berikutnya. Saya memerah ASI sampai kemudian si abang memutuskan sendiri bahwa ia tidak ingin lagi minum ASI dengan alasan itu untuk adek. Sekarang si adik sudah berusia tiga bulan dan pandai mengoceh. Dan di pagi hari ketika orang serumah belum bangun si adik berisik sekali mengajak abangnya ‘mengobrol’.  
sedikit tips untuk yang ingin menjalani tandem nursing adalah

  1.  makan makanan sehat dan bernutrisi lebih banyak.
  2.  berhenti menyusui jika terasa kontraksi berlebihan
  3. sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis
  4. ajak si kakak meminta izin terlebih dahulu pada sang adik di perut.


Sehat terus ya Nak. Selalu kompak sampai besar dan jadi anak shalih yang menjadi penyejuk hati ayah dan bunda. Aamiin.

4 komentar

  1. jadi sikakak juga mendapatkan jatah yang cukup ya mak selagi si adik di perut

    BalasHapus
  2. keren mak pakai nursing tandem

    BalasHapus
  3. waktu saya hamil anak kedua juga masih menyusui anak pertama. Ketika adiknya lahir, juga masih nyusuin anak pertama. Seru aja kalau inget lagi hehe

    BalasHapus
  4. Mak Irul... dirimu luar biasa

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.