Ketika Emak Ingin Berkarya

Ketika Emak Ingin Berkarya
Jujur saya orang baru di KEB. Saya suka membaca dan menulis. Alasannya sederhana membaca dan menulis untuk bersenang-senang. Jauh dari kata memberi inspirasi atau sejenisnya bagi orang lain. Aduh jauh sekali saya dari yang seperti itu. Saya suka menulis untuk menyalurkan apa yang lewat di kepala. Sejak mengenal blog saya merasa menemukan kemudahan. Bagi saya blog itu semacam diary gaya baru. Bisa ganti template sesuka kita. Sekarang saya rutin menulis di blog. Paling tidak itu kenangan untuk anak cucu saya kelak. Saya berharap anak-anak melihat saya dari sisi lain. Tidak hanya sisi cerewet seorang emak yang  selalu berkomentar ini-itu yang kadang bagi anak-anak seperti tidak penting. Menulis diblog itu juga sebuah kemudahan dalam berkarya. Tidak perlu keluar rumah, hanya butuh komputer atau laptop atau Netbook atau tablet dan modem. Bagi saya seorang emak dengan lima anak yang semuanya aktif maka keluar rumah untuk mengaktualisasi diri tidak bisa sesering mungkin. Apalagi kelima anak saya tidak bersekolah formal mereka bersekolah di rumah (homeschooling). Selain itu saya masih memiliki bayi berusia 8 bulan.
 Awalnya blog pertama saya yang berflatform blogspot berisi catatan harian saya dan anak-anak. Bagaimana keributan kami, bagaimana kebingungan kami menjalani sekolah ‘yang tidak biasa’ itu. Sampai catatan kecil kami menjalani pelajaran-pelajaran remeh yang kami temukan ketika kami bereksplorasi. Yang tidak saya duga catatan itu bahkan diminta seorang teman untuk diterbitkan meskipun jujur saya belum percaya diri sama sekali. Sungguh saya ini benar-benar baru belajar. Blogspot adalah blog saya yang terhitung ‘ serius’ untuk ukuran saya. Didalam hati saya saya punya keinginan mencurahkan sebagian ide bahkan kadang muncul semacam gambaran cerita lengkap dengan tokohnya dikepala saya. Saya pikir saya gila. Jujur ada dua orang perempuan dalam keluarga ibu saya yang diakhir hayatnya meninggal dalam keadaan seperti orang yang tertekan secara psikologis. Menurut berita yang saya dengan mereka sering mengobrol dengan orang-orang yang mereka bayangkan. Mereka selalu bercerita tentang tokoh lain diluar lingkaran orang-orang yang mereka kenal. Saya sampai hampir beku karena mendengar penuturan itu. Ya Allah, itu saya banget. Ketakutan saya jika saya berujung seperti mereka. Kemana saya harus bicara. Bahkan saya tidak pernah menceritakan hal ini kepada orang terdekat. Saya malu. Saya tidak pernah lagi menulis cerita fiksi sejak lulus Sekolah Menengah Pertama. Sekarang dengan percaya diri saya membuka akun blog bersama khusus fiksi di wattpad dan berbagi kisah disana. Saya tidak pernah mengenalkan diri kepada para pembaca disana. Saya menggunakan nama samaran. Dan bahagianya tulisan-tulisan saya termasuk digemari. Cerita –cerita saya termasuk ditunggu kehadirannya. Wattpad adalah tempat saya berbagi cerita dan tokoh yang sering muncuk dikepala saya bahkan didalam mimpi. Trust me, its reality. Itu benar-benar ada dan saya tidak mungkin menceritakan hal itu pada orang lain bukan? Saya hanya bisa menuliskannya, menuangkannya dalam cerita dan membaginya pada orang lain melalui tulisan. Saya juga punya akun di Kompasiana. Saya termasuk rajin berkunjung di Kompasiana. Apalagi topik disana termasuk up to date. Meskipun terkadang saya silent reader. Jujur Kompasiana berisi para blogger senior yang terkadang 'keras' dalam mengungkapkan pendapat.  Daripada di bully mending saya ga koment bukannya takut. Saya hanya tidak suka berkomentar terhadap sesuatu yang memang bukan keahlian saya. Apalagi topik-topik di Kompasiana yang sering 'panas' kebanyakan bukan tipe saya. Semisal politik, ekonomi dan pemerintahan.
emak Narsis

Saya mengakui kesempatan saya untuk membaca dan menulis hanya dimalam hari. Sering saya baru tidur di penghujung malam bahkan sampai jam dua malam itu hal biasa. Bahkan saat ini saya merubah pola tidur dengan berangkat tidur seawal mungkin yang saya bisa dan bangun lagi sesegera mungkin. Dan ternyata pola itu sangat saya nikmati. Bayangkan bisa membaca dan menulis di saat sepi, disaat semua orang terlelap itu benar-benar surga bagi saya. Saya bisa blogwalking ke blog-blog teman-teman di banyak tempat. Membaca banyak pengalaman dari banyak orang dibelahan bumi lain. Mengomentari dan meninggalkan jejak bahwa betapa saya terinspirasi dengan tulisan mereka. Dan senangnya mereka biasanya berbaik hati mengunjungi ‘rumah sederhana’ saya didunia maya. Bahkan saya bisa mengikuti kelas online membuat blog bersama teman-teman KEB. Mengikuti lomba menulis, mengirim tulisan ke media ( beberapa ada yang tembus), berbagi ide tentang kelas bagi emak-emak dikampung dan Alhamdulillah tulisan tentang Emak School ini baru saja mendapat apresiasi dari sebuah majalah dan menjadi juara pertama dalam lomba penulisan bertema “ Proud Being Of Women” sesuatu yang luar biasa berarti buat saya. Saya yang anak bawang ini ternyata bisa  juga menghasilkan karya.
ini Emak School kami yang pernah saya tulis di blog dan memenangkan sebuah lomba penulisan

Berkaitan dengan karya tentulah saya juga ingin. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberi manfaat bagi orang lain. Apalagi ketika melihat para finalis yang mengikuti Acer Srikandi Blogger 2013 yang diadakan oleh Kumpulan Emak-Emak Blogger. Meskipun saya belum punya nyali untuk ikut bertarung. Tapi saya sangat terinspirasi dengan tulisan mereka. Saya termasuk sering mengunjungi blog para emak yang menjadi finalis tersebut. Meskipun kadang saya hanya menjadi silent reader. Saya malu memperkenalkan diri dihadapan mereka. Bagi saya mereka sungguh luar biasa. Tulisan-tulisan mereka benar-benar keren. Bagi saya Acer Srikandi Blogger 2013 itu sebuah penghargaan besar bagi para emak-emak blogger. Jangan bayangkan Srikandi Blogger 2013 itu sebagai sosok yang hebat dan luar biasa sempurna. Bagi saya mereka luar biasa karena mau berbagi karya padahal diri mereka sendiri sibuk dengan banyak aktivitas. Para 10 finalis Srikandi Blogger 2013 yang terpilih membuktikan itu. Banyak diantara mereka hanya emak biasa seperti saya yang direpoti dengan keluarga dan anak-anak.  Tetapi mereka hebat karena mau berbagi dengan orang lain. Mau menuliskan apa yang mengganjal di hati mereka. Jauh dari kesan mengeluh dan bergalau ria dan membaginya di status facebook atau twitter. Saya tidak anti dengan socmed. Tetapi jika malah memenuhi dinding wall kita hanya dengan keluhan itu tidak menyelsaikan masalah bukan?.
Meskipun orang baru di KEB, tapi saya mengenal hampir semua finalis yang masuk 10 besar. Bahkan ke-50 finalis yang lain saya suka. Saya termasuk rajin blogwalking ke lapak mereka. Seperti Octviana Nur Hasanah, Alaika Abdullah, Myra Anastasia, Shintaries, Mak Murtiyarini, Leyla Imtichanah, Dina Begum, Eka Mayya, dan yang lain. Awalnya saya menjagokan Mak Murtiyarini karena beliau termasuk jago untuk urusan kontes tetapi ketika tersaring 10 besar saya langsung memilih Mak Alaika Abdul. Bahkan dari semua poling untuk memilih 10 finalis. Semua voting saya tujukan untuk mak Alaika Abdul. Meskipun belum pernah bertemu entahlah kenapa saya suka tulisan mak Alaika yang, ehm 'Matang' mungkin kata yang pas. Ketika tebakan saya benar wah senangnya bukan main. Tetapi saya mendukung seluruh finalis loh, mereka semua punya kelebihan yang layak untuk menang. Bagaimanapun saya yakin pilihan makpon, makmin dan makpan benar-benar bisa dipertanggung jawabkan kredibilitasnya. Bukan ecek-ecek dan asal comot dan saya yakin pasti seluruh panitia bekerja sedemikian kerasnya untuk event ini. Empat jempol untuk mereka semua. Walaupun ketika acara tersebut saya tidak bisa hadir karena saya di Yogyakarta tapi saya sempat mengikuti streamingnya dan ikut deg-degan juga menebak-nebak siapa yang menjadi srikandi terpilih itu. Apalagi melirik hadiah yang keren-keren dengan sponsor hebat semacam Acer, Rinso, Wardah dan lain-lain. Tambah lagi melihat para peserta yang menghadiri lengkap dengan konde, kebaya dan selop. Sempurna deh pengennya. Harapannya tahun depan di Yogyakarta ya ajangnya. Biar bisa ikutan sekalian membawa krucil-krucil untuk ikutan fashion show.


Meskipun kemeriahan ajang Acer Srikandi Blogger 2013 sudah lewat tapi saya yakin semangat untuk terus berkarya, berbagi dan memberi manfaat melalui blog terus menyala. Saya berharap ajang Srikandi Blogger tetap ada di tahun-tahun mendatang. Dan mudah-mudahan saya sudah punya nyali ikut serta bertarung. Dan saya juga yakin emak-emak yang lain juga bersemangat untuk mengikutinya di tahun mendatang. Selalu bersemangat untuk menulis, menulis dan menulis. Keep writing. Scripta Manent Verba Volant ( Yang tertulis akan mengabadi yang terucap akan berlalu bersama angin). 

11 komentar

  1. Sama, Mak, daku juga nulisnya malem. Kadnag gak sempet nulis, krn terlambat bangun. Jam 3 bangun itu aja udah terlambat, krn anak-anak udah gak ngantuk dan ikut bangun. Semangat, Maks! Seneng deh namaku ada di atas, hehe :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mak leyla...dirimu kan sdh punya mesin cuci baru dari LG...wkwkwk

      Hapus
  2. sama mak... sama-sama
    :-)
    Same-same

    BalasHapus
  3. kok gambarku ra metu yaks?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kethok e kowe rung bayar pajak dhe..gkgkgk..eh iphone 5 mu uncalke kene...:)

      Hapus
  4. Anonim16/5/13

    Aiihh suka sekali sama kalimat di akhir postingan ini :) bahasa mana itu?? :D

    BalasHapus
  5. Selamat siang Mak. Jury visit. Postingan yg bagus. Semoga sukses ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah majur lagi berkunjung...selamat datang dilapak kami makjur...:)

      Hapus
  6. Saya anggota KEB yang lebih baru lagi, Mak.. :)

    Wah, emak beruntung ya udah pernah nerbitin buku dari blog. Pingin deh nerbitin buku sendiri. Trus nunjukin ke emak-bapak. "Maaaak.... Paaaak... Ada nama kalian di buku ini!" Heheeee... Imaji yang tidak terlalu berlebihan, kan? :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. mak buku saya blm terbit..insyaallah ini lg pengumpulan materi doain ya...sama 2 belajar kite..:)

      Hapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.